Pencarian Hak Kekayaan Intelektual

Paten

KIT UNTUK MENILAI HER-2 BERBASIS REALTIME PCR PADA PASIEN KANKER PAYUDARA

Invensi ini berhubungan dengan suatu kit untuk menilai HER-2 pada pasien kanker payudara dengan teknik qPCR yang dapat diaplikasikan sebagai faktor prognosis dan prediktif terapi dengan trastuzumab dicirikan urutan primer HER-2 Fw 5’–CCA GCC CTC TGA CGT CCA T–3’, HER-2 Rev5’–TCC GTT TCC TGC AGC AGT CTC C–3’, β-Aktin Fw 5’–AACAGACTCCCCATCCCAAG–3’, β-Aktin Rev 5’– CTG GGG TGT TGA AGG TCT CAA –3’. Reaksi realtime PCR yang menyusun komponen kit terdiri dari: Thunderbird SYBR qPCR Mix TOYOBO 5 μl; 10 pmol primer forward 0,5 μl; 10 pmol primer reverse 0,5 μl; TE Buffer pH 7,8 3 μl; dan 1 μl templat DNA genom kanker payudara dengan konsentrasi 21 ng/μl. Kit menurut invensi ini bekerja pada kondisi: suhu pre-denaturasi 95oC selama 3 menit, 35 siklus, suhu denaturasi 95oC selama 10 detik, suhu penempelan primer 60,2oC selama 30 detik, kurva leleh dilakukan dengan menurunkan suhu menjadi 65oC kemudian dinaikan secara bertahap sebesar 0,2oC/detik sampai 95oC. Perhitungan nilai HER-2 pada pasien kanker payudara dianalisa dengan menggunakan rumus rasio relatif: 2Ct β-aktin -Ct HER-2. Penentuan kanker payudara HER-2 positif adalah apabila nilai rasio relatif di atas menunjukkan nilai ≥ 2, dan sebaliknya untuk negatif HER-2.

  • Paten
  • Tersertifikasi
  • - 31 Agustus 2017
  • Detail
Paten

SISTEM PENYALA JARAK JAUH MUATAN ROKET

Sistem penyala jarak jauh muatan roket sesuai dengan invensi, adalah suatu sistem penyala muatan roket (1) saat berada di peluncur, agar dapat dihidupkan atau dimatikan dari jarak jauh, serta dapat melepaskan sistem penyala tersebut dari badan muatan roket sebelum roket ditembakkan/diluncurkan yang terdiri dari: Suatu kotak kontrol (2) untuk mengoperasikan proses penyalaan, pemutusan dan pelepasan sistem penyala dari badan roket. Suatu antarmuka/ konektor modul (3) berupa konektor yang berbentuk sedemikian rupa yang berfungsi sebagai konektor antara kotak kontrol (2), dengan badan roket. Suatu kotak pemancar (4) yang berfungsi sebagai pengirim sinyal perintah operasi ke kotak kontrol (2). Perangkat lunak penyala (5) yang disematkan ke komputer laptop/ PC sebagai pengatur fungsi sistem penyala muatan (1). Kabel penghubung (15) antara kotak kontrol (2) dengan antarmuka/ konektor modul (3).

  • Paten
  • Tersertifikasi
  • - 30 Agustus 2017
  • Detail
Paten

Senyawa (+) 0-2,2 Episitoskirin A Untuk Mengobati Abses

-

  • Paten
  • Tersertifikasi
  • - 31 Juli 2017
  • Detail
Paten

SEDIAAN TOPIKAL NANOEMULSI EKSTRAK ALPUKAT

Invensi ini berkaitan dengan sediaan topikal nanoemulsi ekstrak alpukat sebagai pelembap dengan komposisi yang terdiri dari formula nanoemulsi dan basis lotion. Nanoemulsi zat aktif sedikitnya mengandung ekstrak alpukat; bahan emulsifier, penstabil, dan pengental; surfaktan yang; minyak nabati; bahan penstabil; bahan antimikroba; dan bahan-bahan lain seperti air, propilen glikol dan etanolamin. Komposisi formulasi basis lotion sedikitnya mengandung surfaktan yang stabil dan tidak beracun; penstabil dan pengental; minyak nabati; bahan antimikroba; dan bahan-bahan lain seperti air dan propilen glikol. Dua bagian komposisi ini dicampur dengan perbandingan tertentu. Hasil pengujian menunjukkan sediaan nanoemulsi ini memiliki pH 5-6,5 dan ukuran partikel sebesar 200-1000 nm.

  • Paten
  • Tersertifikasi
  • - 31 Juli 2017
  • Detail
Paten

SERBUK INSTAN BERBAHAN BAKU TEPUNG PISANG NANGKA DAN PROSES PEMBUATANNYA

Invensi ini berkaitan dengan produk pangan berupa suatu serbuk instan sebagai bahan minuman yang berbahan baku pisang nangka yang dapat dikonsumsi sebagai minuman siap saji berkadar gula tinggi. Serbuk instan dalam invensi ini berbahan baku pisang nangka dengan komposisi sebagai berikut: pisang nangka sebanyak 50-52%; sukrosa sebanyak 47%; dextrin 1-3%. Proses pembuatan serbuk instan pisang meliputi tahapan: pembuatan bubur pisang, penurunan pH bubur pisang, menghidrolisa bubur dengan enzim, memisah filtrat bubur pisang, pencampuran dengan bahan enkapsulasi, proses enkapsulasi (kristalisasi), pengeringan, penyeragaman ukuran, dan pengemasan produk. Produk menurut invensi ini memiliki keunggulan, di antaranya praktis dan berwarna putih kecoklatan, mengandung kadar air 1,22%, kadar gula total 78,27%, kadar protein 1,50%, kadar lemak 3,65%, Bagian Tidak Larut dalam Air (BTLDA)4,37%, dan kadar kalsium 6,2 mg/100 g.

  • Paten
  • Tersertifikasi
  • - 31 Juli 2017
  • Detail
Paten

PROSES PRODUKSI LIPASE MENGGUNAKAN TEPUNG LIMBAH IKAN, MINYAK ZAITUN DAN CRUDE PALM OIL UNTUK APLIKASINYA SEBAGAI DETERGENT ADDITIVES PADA INDUSTRI DETERJEN

Invensi ini berhubungan dengan proses untuk memproduksi lipase tahan basa dalam media ekonomis campuran tepung limbah ikan, minyak zaitun, Crude Palm Oil (CPO) dan garam-garam Iainnya,yang terbukti bahwa lipase Bacillus licheniformis F11.4 dapat dipakai sebagai substitusi deterjen melalui proses washing test ditunjukkan minyak hilang pada kain uji adalah 61,84%. Fermentasi meliputi kultivasi mikroba dari satu galur bakteri Bacillus licheniformis F11.4 dengan langkah-langkah yang dicirikan sebagai berikut: prekultur dengan bahan dasar Luria Bertani cair pH 7 , suhu 37°C agitasi 150 rpm, inkubasi 8-11 jam, media starter dalam % b/v (Tepung limbah ikan 2%; Minyak zaitun 0,07%; Crude Palm Oil (CPO) 0,5%; NaNO3 0,3%; KH2PO4 0,1%) suhu 37°C, pH 8, agitasi 150 rpm, inkubasi 4-6jam, media produksi dalam % b/v (Tepung limbah ikan 2% seperti pada Tabel 2; Minyak zaitun 0,07; Crude Palm Oil (CPO)0,5%; NaNO3 0,3%; KH2PO4 0,1%)pH 8; temperatur 31 °C, agitasi 150 rpm, dan lama waktu fermentasi 18 jam.

  • Paten
  • Tersertifikasi
  • - 13 Juli 2017
  • Detail
Paten

METODE PELEPASAN (RELEASE) UREA DARI HIDROGEL KEDALAM TANAH

Invensi ini bertujuan menyediakan suatu metoda pelepasan (release) urea dari hidrogel ke dalam tanah dengan tahapan pengisian (loading) urea kedalam hidrogel (urea in hydrogel) dengan cara mencelupkan komposit hydrogel kering kedalam larutan 1-3% urea, selama 14-16 jam dan dikeringkan pada suhu 35oC-45oC selama 2-3 hari. Urea-hidrogel digunakan sebagai pembawa (carrier) yang akan dilepas secara terkendali (controlled-release) kedalam tanah dan dapat mengurangi kehilangan urea secara leaching (leaching losses of urea). Pengujian pelepasan urea dari hidrogel kedalam tanah dilangsungkan dalam reaktor kolom silinder kaca yang berisi tanah dimana kolom pertama diisi hidrogel dan kolom kedua diisi original urea dengan konsentrasi yang sama. Parameter yang digunakan adalah laju alir air yaitu masing-masing 50 mL/jam, 85 mL/jam dan 174 mL/jam dimana pada setiap interval waktu tertentu dilakukan sampling untuk menentukan urea yang lepas dari hidrogel kedalam tanah melalui analisa spectrophotometri. Hidrogel yang digunakan dalam invensi ini berbasis pada polimer alam yaitu CMC (carboxymethyl cellulose) yang merupakan turunan dari polimer alam selulosa.

  • Paten
  • Tersertifikasi
  • - 21 Juni 2017
  • Detail
Paten

PENGADUK MEKANIS MANUAL DIGESTER BIOGAS

Invensi ini berhubungan dengan Suatu pengaduk digester biogas mekanik terbuat dari fibreglass, tinggi 2-2,5 meter lebih disukai 2,2 meter, diameter 1-2 meter lebih disukai 1,8 meter, volume digester 5-6 meter kubik lebih disukai 5,6 meter kubik, kapasitas 5 meter kubik yang terdiri dari: Tuas pemutar (4) berukuran diameter 250-350 mm lebih disukai 300 mm dengan ketebalan 18-22 mm Iebih disukai 20 mm, untuk menggerakan pengaduk mekanis secara manual yang terhubung dengan poros horizontal (5) berukuran panjang 1080 mm dengan diameter 30-40 mm lebih disukai 35 mm yang berfungsi sebagai poros penerus putaran tuas pemutar (1) dimana terdapat bantalan/bearing (6) jenis P207 dan F207 berjumlah empat buah yang berfungsi sebagai penahan dan rumah poros horizontal (5) dan poros vertikal (8); sepasang roda gigi kerucut Iurus (7) dengan jumlah gerigi sebanyak 5-30 buah lebih disukai 26 buah dengan lubang berdiameter 30-40 mm lebih disukai 35 mm yang digunakan untuk mengubah arah putaran poros tuas dari horizontal- menjadi vertikal-; Poros vertikal- (8 ) berukuran diameter 30-40 mm lebih disukai 35 mm dengan panjang 2500 mm yang bertujuan meneruskan putaran poros vertikal- berputar bersamaan dengan sirip vertikal (10) dan sirip horizontal ( 11 ) pengaduk; Tuas pemutar ( 4 ) menerima gaya dari manusia dengan menggunakan tangan yang mana terhubung dengan poros horizontal (5), poros ini ditumpu oleh Bantalan/bearing (6) sehingga poros tersebut tetap dapat berputar, yang mana terhubung dengan roda gigi kerucut lurus (7), roda gigi disini berfungsi sebagai pemindah putaran gaya horizontal menjadi vertikal, pada poros vertikal (8) terhubung dengan pengaduk. Ketika Tuas pemutar (4) diputar, maka pada poros vertikal (8) juga ikut berputar, dan akan menggerakan juga Penompang-penompang sirip (9); sirip vertikat (10), dan Sirip horizontal (11). Poros vertikal (8) yang terhubung dengan penompang-penompang sirip (9) berjumlah tiga pasang berukuran diameter 30-40 mm lebih disukai 35 mm dimana terdapat sirip vertikal (10) berjumlah 6-12 buah lebih disukai 9 buah dengan panjang 2000 mm dan sirip horizontal (11) berjumlah 2-5 buah lebih disukai 3 buah dengan panjang 750 mm dan terdapat plat akrilik dengan ketebalan 6-12 mm lebih disukai 10 mm. Pengaduk digester biogas mekanik dimana posisi pengaduk (1) bagian luar berada pada bagian atas sebuah digester (2) dan bagian dalam berada didalam digester yang ditanam setinggi tanah (3).

  • Paten
  • Tersertifikasi
  • - 31 Mei 2017
  • Detail
Paten

Kit Deteksi PIK3CA H1047R Secara Tunggal Dan Simultan Dengan HER-2 Berbasis Real Time PCR

  • Paten
  • Tersertifikasi
  • - 31 Mei 2017
  • Detail
Paten

PROSES SINTESA SERBUK NANOKRISTAL SPINEL OKSIDA BERBASIS Zn DAN Co DAN PRODUK YANG DIHASILKANNYA

Invensi ini bertujuan untuk mengungkapkan proses sintesa spinel oksida menggunakan bahan baku logam transisi Seng (Zn), Kobalt (Co) dan Mangan (Mn) dimana pada salah satu tahapan prosesnya memanaskan campuran logam transisi tersebut pada suhu tertentu sehingga dihasilkan spinel oksida tanpa pengotor. Proses pembuatan serbuk nanokristal spinel oksida dengan menggunakan bahan dasar Zn, Co dan Mn terdiri dari tahapan-tahapan yaitu mencampurkan serbuk logam transisi, mengeringkan campuran, kemudian dipanaskan pada suhu 300°C hingga 700°C untuk menghasilkan spinel oksida ZnMn2O4 dan pada suhu 400°C hingga 1200°C untuk menghasilkan spinel oksida CoMn2O4 dalam rentang waktu masing-masing minimal 18 jam hingga terbentuk fasa spinel oksida ZnMn2O4 dan CoMn2O4, hingga tahap akhir yaitu mendinginkan dan menghaluskan spinel oksida yang masih dalam bentuk padatan keras atau gumpalan menjadi powder atau serbuk. Produk spinel oksida ZnMn2O4 dan CoMn2O4 yang dihasilkan adalah spinel oksida ZnMn2O4 sebesar kurang dari 33 nm dan CoMn2O4 sebesar kurang dari 102 nm.

  • Paten
  • Tersertifikasi
  • - 31 Mei 2017
  • Detail