Pencarian Hak Kekayaan Intelektual

Paten

Komposisi Sphagetti Berbahan Dasar Non Terigu Dengan Fortifikasi Tepung Tempe

Invensi ini berhubungan dengan suatu komposisi spaghetti berbahan dasar non terigu seperti mocaf, tepung beras dan tepung jagung, khususnya berupa komposisi spaghetti berbahan dasar non terigu dengan fortifikasi tepung tempe yang kaya protein, mineral (Fe dan Zn) dan tinggi serat sehingga dapat menjadi produk pangan sehat, spaghetti non terigu menggunakan bahan baku mocaf, tepung beras, dan jagung dengan penambahan tepung tempe. Komposisi bahan dibagi menjadi 2 yaitu bahan baku utama dan bahan tambahan. Bahan baku utama yang digunakan adalah mocaf 26,5%, tepung beras 23,2% dan tepung jagung 16,6% dengan penambahan tepung tempe 1,7-9,9% lebih disukai 6,6%, garam 0,7% dan air 29,8%. Karakteristik produk yang dihasilkan secara kimia meliputi kadar air 11,21-11,57%, abu 1,44-1,61%, protein 6,34-10,24%, lemak 5,74-7,71%, karbohidrat 68,84-75,27%, serat pangan 11,62-13,64%, asam fitat 0,99-1,70%, zat besi 4,94-6,94 mg/100g dan zink 1,01-1,20 mg/100g. Cooking properties produk meliputi cooking time 5-6 menit dan cooking loss 6-7,66%. Sifat fisik meliputi elongasi 100,58-128%, kekenyalan 0,10-0,22, kelengketan (-22,33 )-(-7,60) dan kekompakan 0,85-0,92.

  • Paten
  • Tersertifikasi
  • - 15 November 2018
  • Detail
Paten

METODE INDUKSI TUMORIGENESIS MENGGUNAKAN DIMETIL FTALAT (DMP)

Invensi ini berhubungan dengan suatu metode induksi proliferasi tumorigenesis dengan menggunakan dimetil ftalat (DMP) yang dapat digunakan namun tidak etrbatas untuk pemodelan sel kanker yang diantaranya berguna dalam pengujian senyawa pencegah kanker dengan tahapan sebagai berikut: mempersiapkan kultur sel fibroblast NIH/3T3 dengan media kultur DMEM yang mengandung 10% FBS dan 1% antibiotik/antimikotik, menanam sel NIH/3T3 pada plate 96 sumuran, mempersiapkan senyawa dimetil ftalat (DMP) untuk kemudian ditimbang dan dibuat larutan induk, memberi perlakuan sel dengan senyawa DMP pada beberapa seri konsentrasi yang berkisar antara 0-5200 nM dengan waktu inkubasi selama 24 jam, kemudian dibaca dengan metode alamarBlue™, memberi perlakuan sel dengan senyawa DMP pada beberapa seri konsentrasi yang berkisar antara 0-700 Nm dengan waktu inkubasi berkisar antara 0-48 jam, kemudian dibaca dengan metode alamarBlue™ dan merancang langkahlangkah metode induksi tumorigenesis sel yang optimum yaitu dengan memberi perlakuan sel dengan senyawa dimetil ftalat (DMP) pada konsentrasi 0-700 nM dengan waktu inkubasi 0-48 jam, kemudian dibaca dengan metode alamarBlue™ dan menganalisis data.

  • Paten
  • Tersertifikasi
  • - 15 November 2018
  • Detail
Hak Cipta

Client Tracking Satelit LAPAN-A2

  • Hak Cipta
  • Tersertifikasi
  • - 14 November 2018
  • Detail
Hak Cipta

Decoder Automatic Identification System LAPAN-A2dan LAPAN-A3

  • Hak Cipta
  • Tersertifikasi
  • - 14 November 2018
  • Detail
Paten

MEMBRAN KOMPOSIT SELULOSA ASETAT-ZEOLIT NaA-N,N’METILEN BIS AKRILAMIDA DAN PROSES PEMBUATANNYA

Invensi ini berkaitan dengan membran komposit selulosa asetat-zeolit NaA-N,N’metilen bis akrilamida (membran SAZNaA-MBA) dan proses pembuatannya, membran SA-ZNaA-MBA memiliki komposisi: polimer selulosa asetat, zeolit NaA dan N,N’metilen bis akrilamida, dimana konsentrasi polimer selulosa asetat 5% b/v, zeolit NaA 5% b/v dari berat selulosa asetat, N,N’metilen bis akrilamida 1%. Modifikasi membran selulosa asetat dilakukan dengan penambahan bahan peningkat sifat hidrofilik zeolit NaA menggunakan teknik radiasi ikat silang, sebagai bahan pengikat silang N,N’metilen bis akrilamida, dan sebagai inisiator reaksi adalah sinar gamma/berkas elektron. Pada dosis iradiasi optimum 20 kGy menggunakan sinar gamma dihasilkan membran dengan kekuatan tarik 664,51 kg/cm2, fraksi gel 9,17%, dan derajat penggembungan 4,35%. Pada proses pervaporasi minyak akar wangi, diperoleh nilai fluks membran sebesar 60,58 g/m2.h, Kadar vetiverol pada minyak akar wangi meningkat lima kali dari yang semula 2,40% menjadi 11,67% untuk satu kali perlakuan. Membran SA-ZNaA-MBA dapat dipergunakan pada proses pervaporasi minyak akar wangi, dan pada proses pemisahan gas CO2 dari gas alam.

  • Paten
  • Tersertifikasi
  • - 01 November 2018
  • Detail
Paten

KIT UNTUK MENDETEKSI HUMAN PAPILLOMAVIRUS (HPV) BERISIKO RENDAH SECARA TIDAK INVASIF

Invensi ini berhubungan dengan suatu kit untuk mendeteksi Human Papillomavirus (HPV) berisiko rendah (non karsinogenik), dengan teknik polymerase chain reaction (PCR) multipleks secara tidak invasif. Kit menurut invensi memiliki formula reagen PCR multipleks yang terdiri dari: primer spesifik untuk 2 tipe HPV target (Seq ID no.6 dan 11); DNA polymerase, dNTP, MgCL2, dan penstabil reagen. Kit menurut invensi ini bekerja dengan kondisi PCR sebagai berikut: suhu pre-denaturasi antara 93 hingga 96°C selama 1 – 10 menit, kemudian sebanyak 35 kali siklus suhu denaturasi 93 - 96°C selama 10 – 90 detik, suhu penempelan primer 50 - 70°C selama 10 – 60 detik detik, suhu pemanjangan dan pembentukan DNA 72°C selama 1 – 20 menit. Penentuan hasil deteksi HPV dianalisa dengan menggunakan elektroforesis gel agarosa 2%, dimana hasil pemeriksaan dikatakan positif jika muncul pita DNA target.

  • Paten
  • Tersertifikasi
  • - 29 Oktober 2018
  • Detail
Paten

KIT UNTUK MENDETEKSI HUMAN PAPILLOMA VIRUS (HPV) BERISIKO TINGGI SECARA TIDAK INVASIF

Invensi ini berhubungan dengan suatu kit untuk mendeteksi Human Papillomavirus (HPV) berisiko tinggi (karsinogenik), lebih khususnya 7 tipe HPV yaitu tipe 16, 18, 31, 33, 45, 52, dan 58 dengan teknik polymerase chain reaction (PCR) multipleks secara tidak invasif menggunakan 7 pasang primer dapat diidentifikasi secara simultan, spesifik dan cepat dengan metode berbasis PCR multiplek dalam satu tabung. Kit PCR mutiplek ini berupa reagen kering yang bersifat stabil pada suhu ruang. Kit PCR multiplek ini dapat digunakan untuk mendeteksi dan mendiagnosa infeksi dari 7 tipe HPV berisiko tiggi dari berbagai sampel seperti apusan serviks, apusan vagina dan urin ataupun sampel yang diambil dari berbagai lokasi lainnya seperti rongga mulut, anus dan lain-lain sesuai gejala klinis yang ditemukan.

  • Paten
  • Tersertifikasi
  • - 29 Oktober 2018
  • Detail
Paten

PROSES PEMBUATAN BAWANG HITAM

Invensi ini berkaitan dengan suatu proses pembuatan bawang hitam, khususnya proses pembuatan bawang hitam melalui tahapan- tahapan: membersihkan bawang putih, membungkus bawang putih dengan alumunium foil, memanaskan penangas air yang berisi air pada suhu 70-75°C dengan kelembaban 85-90%, menyusun bawang putih yang telah dibungkus alumunium foil dalam penangas air, memeram bawang putih pada penangas air, mengeluarkan bawang hitam yang telah diperam, dan mengemas bawang hitam. Bawang hitam yang dihasilkan memiliki karakteristik intensitas warna coklat pada OD 2,685, kapasitas antioksidan 89-92%, total flavonoid 16000-28000 ppm dan total fenolat 130000-160000 ppm.

  • Paten
  • Tersertifikasi
  • - 04 September 2018
  • Detail
Paten

BATERAI LITIUM ION TRAKSI BERBAHAN DASAR ANODA NATRIUM ZIRKONIUM TITANAT DAN KATODA LITIUM MANGAN FERO SILIKA FOSFAT BERLAPIS KARBON

Invensi ini bertujuan untuk menyediakan suatu baterai litium ion yang terdiri dari anoda berbahan dasar natrium zirkonium titanat dan katoda lithium mangan silicon ferro phosphate berlapis karbon. Baterai litium ion ini membutuhkan 10 bahan lembaran katoda litium mangan fero silica posfat dan lembaran anoda natrium litium zirconia titanat dan lembaran separator, sehingga baterai litium ion ini berbasis atau berjenis litium metal posfat. Sel baterai litium berbentuk sel baterai litium ion yang dapat diisi ulang (rechargeable). Elektrolit cair yang digunakan adalah elektrolit campuran (mixing ) antara LiPF6 dan LIBOB dengan perbandingan tertentu. Sel baterai ini digunakan untuk aplikasi beban dinamis yang membutuhkan kecepatan charging dan discharging, seperti di kendaraan listrik. Baterai litium ion ini potensial pada tegangan 0,5 v sampai dengan 3,2 v.

  • Paten
  • Tersertifikasi
  • - 04 September 2018
  • Detail
Paten

PERISAI RADIASI UNTUK BORON NEUTRON CAPTURE THERAPY

Telah dilakukan pembuatan perisai radiasi berbahan parafin yang dilapisi casing aluminium sesuai dengan desain pemodelan. Casing aluminium berfungsi untuk menjaga struktur parafin tetap utuh ketika terjadi perubahan suhu saat proses radiasi berlangsung. Pemodelan perisai radiasi neutron untuk fasilitas Boron Neutron Capture Therapy (BNCT) dilakukan pada sekeliling ruangan iradiasi. Pemodelan mencakup pemilihan ketebalan perisai radiasi. Perisai diharuskan mampu menahan radiasi yang keluar ruangan sehingga dosis radiasi berada di bawah ambang dosis bagi pekerja radiasi sebesar 20 mSv/tahun. Bahan yang potensial digunakan sebagai perisai radiasi diantaranya grafit, timbal dan parafin. Pemodelan dan perhitungan laju dosis neutron dilakukan dengan menggunakan program Monte Carlo N Particle Version Extended (MCNPX). Uji fungsi perisai radiasi parafin juga telah dilakukan untuk tujuan validasi terhadap desain. Batas laju dosis radiasi disarankan kurang dari 10 μSv/jam untuk asumsi perhitungan waktu kerja 8 jam per hari dan 5 hari per minggu. Dengan ruangan iradiasi berukuran panjang 30 cm, lebar 30 cm dan tinggi 30 cm, ketebalan minimum perisai radiasi parafin dipilih adalah 35 cm ke depan, 75 cm ke samping kanan, 75 cm ke samping kiri, 57,5 cm ke atas dan 57,5 cm ke bawah.

  • Paten
  • Tersertifikasi
  • - 03 September 2018
  • Detail