Pencarian Hak Kekayaan Intelektual

Paten

ANTENA MIKROSTIP PATCH ARRAY POLARISASI HORISONTAL DENGAN PEMBAGI DAYA TERINTEGRASI PADA SISTEM PENCATUANNYA

Invensi ini berupa suatu antena mikrostrip patch array dengan polarisasi horisontal yang terintegrasi dengan pembagi daya untuk aplikasi radar navigasi, terdiri dari empat modul antena yang tersusun sejajar kearah horisontal dan dua buah modul pembagi daya 1:2 (A) dan (B) yang dihubungkan dengan pembagi daya 1:2 (C), dimana setiap modul antena terdiri dari dua belas buah patch antena yang berbentuk persegi dengan ukuran yang sama untuk setiap patchnya dan tersusun kearah vertikaI dan horisontal, pencatuan antena dilakukan dengan menggunakan satu buah konektor untuk setiap modul antena, posisi pencatuan berada di tengah modul antena, setiap dua buah modul antena digabung dengan menggunakan pembagi daya 1:2 (A) dan (B) yang terletak di bagian ground plane antena, untuk menggabungkan keluaran pembagi daya 1:2 (A) dan (B) seperti tersebut di atas digunakan kabel semirigid yang kemudian dihubungkan dengan pembagi 1:2 (C) yang diletakkan pada bagian tengah dari penggabungan empat modul, dengan substrat yang digunakan lebih disukai substrat duroid dengan nilai permitivitas relatif (εr) 3,38 dan ketebalan substrat 0.813 mm.

  • Paten
  • Tersertifikasi
  • - 29 September 2017
  • Detail
Paten

METODA ANALISIS RESIDU PESTISIDA DALAM SUMBER AIR MINUM

Invensi ini bertujuan untuk menyediakan metoda analisis residu peptisida golongan karbamat khususnya senyawa karbofuran dalam sumber air minum dengan proses preparasi sampel yang lebih mudah dan waktu yang pendek, dimana analisis dilakukan dengan menggunakan LC-MS/MS. Metoda analisis residu peptisida dalam sumber air menurut invensi ini dilakukan melalui perwujudan dengan tahapan sebagai berikut : mengambil sampel sumber air minum bagian inlet dan outlet dari sebuah perusahaan air minum; menyimpan dan mendiamkan sampel pada suhu 4oC jika tidak dilakukan analisis dengan segera setelah pengambilan sampel; mengkondisikan sampel pada suhu 25°C; menyaring sampel; ekstraksi, pemurnian, dan pemekatan dilakukan secara simultan sebesar 10, 25 dan 50 kali dengan melewatkan 20, 50 dan 100 ml sampel sumber air minum kedalam mini kolom C18, kemudian dielusi dengan 2 ml metanol dan menganalisis eluen menggunakan LC-MS/MS.

  • Paten
  • Tersertifikasi
  • - 31 Agustus 2017
  • Detail
Paten

KIT UNTUK MENILAI HER-2 BERBASIS REALTIME PCR PADA PASIEN KANKER PAYUDARA

Invensi ini berhubungan dengan suatu kit untuk menilai HER-2 pada pasien kanker payudara dengan teknik qPCR yang dapat diaplikasikan sebagai faktor prognosis dan prediktif terapi dengan trastuzumab dicirikan urutan primer HER-2 Fw 5’–CCA GCC CTC TGA CGT CCA T–3’, HER-2 Rev5’–TCC GTT TCC TGC AGC AGT CTC C–3’, β-Aktin Fw 5’–AACAGACTCCCCATCCCAAG–3’, β-Aktin Rev 5’– CTG GGG TGT TGA AGG TCT CAA –3’. Reaksi realtime PCR yang menyusun komponen kit terdiri dari: Thunderbird SYBR qPCR Mix TOYOBO 5 μl; 10 pmol primer forward 0,5 μl; 10 pmol primer reverse 0,5 μl; TE Buffer pH 7,8 3 μl; dan 1 μl templat DNA genom kanker payudara dengan konsentrasi 21 ng/μl. Kit menurut invensi ini bekerja pada kondisi: suhu pre-denaturasi 95oC selama 3 menit, 35 siklus, suhu denaturasi 95oC selama 10 detik, suhu penempelan primer 60,2oC selama 30 detik, kurva leleh dilakukan dengan menurunkan suhu menjadi 65oC kemudian dinaikan secara bertahap sebesar 0,2oC/detik sampai 95oC. Perhitungan nilai HER-2 pada pasien kanker payudara dianalisa dengan menggunakan rumus rasio relatif: 2Ct β-aktin -Ct HER-2. Penentuan kanker payudara HER-2 positif adalah apabila nilai rasio relatif di atas menunjukkan nilai ≥ 2, dan sebaliknya untuk negatif HER-2.

  • Paten
  • Tersertifikasi
  • - 31 Agustus 2017
  • Detail
Paten

Metode Pembuatan Karbon Aplikatif Berbahan Dasar Ampas Tahu

Invensi ini berhubungan dengan suatu metode pembuatan karbon aplikatif berbahan dasar ampas tahu berupa karbon teraktivasi, karbon tergrafitisasi dan graphene. Ampas tahu di bakar menggunakan metode pirolisis pada suhu 700-900˚C selama 1 jam dalam kondisi inert sehingga menjadi karbon. Karbon di olah kembali dalam 3 proses sekunder yaitu aktivasi, grafitisasi, dan metode Hummer termodifikasi sehingga menjadi karbon aplikatif. Proses aktivasi dilakukan dengan penambahan KOH 10 M pada karbon dan di bakar kembali pada suhu 700-900˚C selama 1 jam. proses grafitisasi dilakukan dengan penambahan FeCl2.6H2O dan karbon lalu diaduk pada suhu 60˚C selama 5 jam. Dan proses Hummer termodifikasi dilakukan dengan panambahan H2SO4, HNO3, KMnO4, dan H2O2 dengan karbon hasil grafitisasi. Ketiga proses tersebut menghasilkan karbon aplikatif yang dapat dimanfaatkan dalam berbagai macam aplikasi seperti elektroda, absorban, dan berbagai pemanfaatan sejenis.

  • Paten
  • Tersertifikasi
  • - 31 Agustus 2017
  • Detail
Paten

PROSES PRODUKSI HIDROLISAT PROTEIN DARI LIMBAH IKAN MENGGUNAKAN ENZIM EKSTRAK PEPAYA (PAPAIN) KOMERSIAL

Invensi ini bertujuan untuk menyediakan produk pepton siap digunakan dari limbah ikan. Proses pembuatan hidrolisat protein secara enzimatis dari limbah ikan dengan enzim papain komersial yang terdiri dari tahap-tahapan : a) membuat bubur ikan dengan konsentrasi 10-25% dari total limbah ikan dalam pelarut air dengan pH 5-8; b) menambahkan enzim papain 0,2-0,4% dari stok 10% ke dalam bubur ikan hasil (a); c) melakukan inkubasi campuran bubur ikan dan enzim hasil (b) ke dalam reaktor pada suhu 50-60˚C selama 4-12 jam; d) melakukan pengadukkan hasil (c) dengan kecepatan 50-200 rpm; e) melakukan penyaringan hasil (d) dengan kertas saring; f) menambahkan filler dekstrin sebanyak 0,1 sampai 1 %; dan g) melakukan pengeringan menggunakan alat spraydryer dengan kondisi suhu inlet 80-120˚C dan kondisi suhu outlet 70 - 100˚C.

  • Paten
  • Tersertifikasi
  • - 31 Agustus 2017
  • Detail
Paten

SISTEM PENYALA JARAK JAUH MUATAN ROKET

Sistem penyala jarak jauh muatan roket sesuai dengan invensi, adalah suatu sistem penyala muatan roket (1) saat berada di peluncur, agar dapat dihidupkan atau dimatikan dari jarak jauh, serta dapat melepaskan sistem penyala tersebut dari badan muatan roket sebelum roket ditembakkan/diluncurkan yang terdiri dari: Suatu kotak kontrol (2) untuk mengoperasikan proses penyalaan, pemutusan dan pelepasan sistem penyala dari badan roket. Suatu antarmuka/ konektor modul (3) berupa konektor yang berbentuk sedemikian rupa yang berfungsi sebagai konektor antara kotak kontrol (2), dengan badan roket. Suatu kotak pemancar (4) yang berfungsi sebagai pengirim sinyal perintah operasi ke kotak kontrol (2). Perangkat lunak penyala (5) yang disematkan ke komputer laptop/ PC sebagai pengatur fungsi sistem penyala muatan (1). Kabel penghubung (15) antara kotak kontrol (2) dengan antarmuka/ konektor modul (3).

  • Paten
  • Tersertifikasi
  • - 30 Agustus 2017
  • Detail
Paten

SEDIAAN TOPIKAL NANOEMULSI EKSTRAK ALPUKAT

Invensi ini berkaitan dengan sediaan topikal nanoemulsi ekstrak alpukat sebagai pelembap dengan komposisi yang terdiri dari formula nanoemulsi dan basis lotion. Nanoemulsi zat aktif sedikitnya mengandung ekstrak alpukat; bahan emulsifier, penstabil, dan pengental; surfaktan yang; minyak nabati; bahan penstabil; bahan antimikroba; dan bahan-bahan lain seperti air, propilen glikol dan etanolamin. Komposisi formulasi basis lotion sedikitnya mengandung surfaktan yang stabil dan tidak beracun; penstabil dan pengental; minyak nabati; bahan antimikroba; dan bahan-bahan lain seperti air dan propilen glikol. Dua bagian komposisi ini dicampur dengan perbandingan tertentu. Hasil pengujian menunjukkan sediaan nanoemulsi ini memiliki pH 5-6,5 dan ukuran partikel sebesar 200-1000 nm.

  • Paten
  • Tersertifikasi
  • - 31 Juli 2017
  • Detail
Paten

Senyawa (+) 0-2,2 Episitoskirin A Untuk Mengobati Abses

-

  • Paten
  • Tersertifikasi
  • - 31 Juli 2017
  • Detail
Paten

SERBUK INSTAN BERBAHAN BAKU TEPUNG PISANG NANGKA DAN PROSES PEMBUATANNYA

Invensi ini berkaitan dengan produk pangan berupa suatu serbuk instan sebagai bahan minuman yang berbahan baku pisang nangka yang dapat dikonsumsi sebagai minuman siap saji berkadar gula tinggi. Serbuk instan dalam invensi ini berbahan baku pisang nangka dengan komposisi sebagai berikut: pisang nangka sebanyak 50-52%; sukrosa sebanyak 47%; dextrin 1-3%. Proses pembuatan serbuk instan pisang meliputi tahapan: pembuatan bubur pisang, penurunan pH bubur pisang, menghidrolisa bubur dengan enzim, memisah filtrat bubur pisang, pencampuran dengan bahan enkapsulasi, proses enkapsulasi (kristalisasi), pengeringan, penyeragaman ukuran, dan pengemasan produk. Produk menurut invensi ini memiliki keunggulan, di antaranya praktis dan berwarna putih kecoklatan, mengandung kadar air 1,22%, kadar gula total 78,27%, kadar protein 1,50%, kadar lemak 3,65%, Bagian Tidak Larut dalam Air (BTLDA)4,37%, dan kadar kalsium 6,2 mg/100 g.

  • Paten
  • Tersertifikasi
  • - 31 Juli 2017
  • Detail
Paten

PROSES PRODUKSI LIPASE MENGGUNAKAN TEPUNG LIMBAH IKAN, MINYAK ZAITUN DAN CRUDE PALM OIL UNTUK APLIKASINYA SEBAGAI DETERGENT ADDITIVES PADA INDUSTRI DETERJEN

Invensi ini berhubungan dengan proses untuk memproduksi lipase tahan basa dalam media ekonomis campuran tepung limbah ikan, minyak zaitun, Crude Palm Oil (CPO) dan garam-garam Iainnya,yang terbukti bahwa lipase Bacillus licheniformis F11.4 dapat dipakai sebagai substitusi deterjen melalui proses washing test ditunjukkan minyak hilang pada kain uji adalah 61,84%. Fermentasi meliputi kultivasi mikroba dari satu galur bakteri Bacillus licheniformis F11.4 dengan langkah-langkah yang dicirikan sebagai berikut: prekultur dengan bahan dasar Luria Bertani cair pH 7 , suhu 37°C agitasi 150 rpm, inkubasi 8-11 jam, media starter dalam % b/v (Tepung limbah ikan 2%; Minyak zaitun 0,07%; Crude Palm Oil (CPO) 0,5%; NaNO3 0,3%; KH2PO4 0,1%) suhu 37°C, pH 8, agitasi 150 rpm, inkubasi 4-6jam, media produksi dalam % b/v (Tepung limbah ikan 2% seperti pada Tabel 2; Minyak zaitun 0,07; Crude Palm Oil (CPO)0,5%; NaNO3 0,3%; KH2PO4 0,1%)pH 8; temperatur 31 °C, agitasi 150 rpm, dan lama waktu fermentasi 18 jam.

  • Paten
  • Tersertifikasi
  • - 13 Juli 2017
  • Detail