Pencarian Hak Kekayaan Intelektual

Paten

PROSES PEMBUATAN KITOSAN DARI CANGKANG PUPA LALAT BLACK SOLDIER FLY (BSF) DENGAN METODE ASAM BASA

Pembuatan kitosan berbahan dasar cangkang pupa BSF dengan metoda asam basa dengan tahapan demineralisasi, deproteinasi dan deasetilasi dan aplikasinya sebagai penyerap zat warna. Kitosan yang dihasilkan memiliki derajat deasetilasi 76 % dan efektif untuk menyerap limbah zat warna Congo red dengan efisiensi penyerapan 98,25 %.

  • Paten
  • Terdaftar - Formalitas Terpenuhi
  • - 13 Januari 2024
  • Detail
Paten

METODE PENINGKATAN KANDUNGAN GINGEROL TANAMAN JAHE MERAH DENGAN INDUKSI MUTAGEN SODIUM AZIDA

Invensi ini berkaitan dengan metode peningkatan kandungan gingerol pada tanaman jahe merah, khususnya varietas Jahira 2, dengan induksi mutasi menggunakan mutagen sodium azida. Tahapan-tahapan menurut invensi ini terdiri dari perendaman jahe merah dalam larutan sodium azida, pengeringan rimpang jahe merah, penanaman rimpang jahe merah pada cocopit, penanaman jahe merah pada media tanam, pemeliharaan rimpang jahe merah, dan pemanenan. Metode peningkatan kandungan gingerol tanaman jahe merah menurut invensi ini menghasilkan tanaman jahe merah dengan kandungan gingerol hingga 6,17 mg/g.

  • Paten
  • Terdaftar
  • - 09 Januari 2024
  • Detail
Hak Cipta
B-67/III.3.7/HK.01.00/1/2024

Dataset LCI (Life Cycle Inventory) Produksi Spirulina Pangan Fungsional

Mikroalga merupakan sumber alami yang sangat baik dari senyawa bioaktif yang sangat berharga, dan telah menjadi sumber pangan baru dan produk fungsional yang paling menjanjikan dan inovatif. Spirulina platensis, salah satu spesies mikroalga, kaya akan protein, betakaroten, vitamin, dan mineral, menjadikannya suplemen nutrisi alami paling ideal yang memenuhi persyaratan yang ditetapkan oleh Food and Agriculture Organization (FAO). Dengan meningkatnya kesadaran lingkungan terhadap produk industri. Para peneliti, industri dan konsumen menjadi lebih tertarik pada manfaat lingkungan dari budidaya Spirulina dan produk turunannya. Oleh karena itu, diperlukan dataset yang digunakan sebagai basis data untuk menghitung LCA (Life Cycle Assessment) produksi spirulina pangan fungsional. Dataset ini mampu digunakan untuk mengukur dampak lingkungan produksi spirulina komersial dengan cepat dan mudah, metode yang digunakan sesuai ISO 14040: 2006 dan ISO 14044: 2006. Fungtional Unit (FU) dataset adalah 1 kg spirulina komersial, batasan sistem dataset ini adalah sistem cradle-to-gate, dimana inventori dataset dimulai dari data-data pembibitan, budidaya, pengeringan dan sampai data-data pengemasan produk spirulina komersial. Dataset dapat diunduh dalam format JSON (JavaScript Object Notation) dan bisa digunakan untuk melakukan pengolahan dan analisa lebih lanjut dengan software OpenLCA. Dataset ini diharapkan dapat digunakan dalam optimasi penurunan dampak lingkungan dan efisiensi penggunaan sumber daya produksi spirulina.

  • Hak Cipta
  • Tersertifikasi
  • - 09 Januari 2024
  • Detail
Paten
-

METODE PEMBUATAN KATALIS HETEROGEN BIOCHAR TERIMPREGNASI DARI BAHAN SABUT KELAPA UNTUK REAKSI ESTERIFIKASI BIODIESEL

Invensi ini bertujuan untuk memberikan suatu cara pembuatan katalis fasa padat (heterogen) untuk reaksi esterifikasi biodiesel yang efektif, efisien, dan ramah lingkungan. Pada invensi ini digunakan bahan baku biomassa sabut kelapa yang notabene tidak termanfaatkan dengan baik (limbah). Sabut kelapa yang telah dipersiapkan kemudian dilakukan teknik pirolisis pada suhu 700oC dengan laju = 10oC/min, dan waktu penahanan selama 2 jam. Setelah dipirolisis bahan baku sabut kelapa berubah menjadi material berpori yang disebut Biochar. Biochar yang telah berhasil terbentuk dilakukan teknik impregnasi dengan menggunakan asam sulfat sehingga situs aktif material terbentuk dan mampu digunakan sebagai katalis dalam reaksi esterifikasi biodiesel. Karakteristik katalis biochar yang terbentuk yaitu: memiliki absorbansi di bilangan gelombang 1103, 2935, dan 3700 cm-1; memiliki intensitas 2Θ = 10-12O, 22-27O, dan 42-45O dengan indeks kristalinitas sebesar 70,9%; memiliki kandungan SO3 dan SiO2 berturut-turut sebesar 63,6 dan 14,3 persen massa (%m); serta memiliki luas permukaan spesifik, volume pori, dan rata-rata diameter pori berturut-turut sebesar 337 m2/g, 0,22 cm3/g, dan 2,6 nm.

  • Paten
  • Terdaftar - Formalitas Terpenuhi
  • - 05 Januari 2024
  • Detail
Paten

BIOKOMPOSIT LIMBAH BAGLOG JAMUR TIRAM DENGAN PEREKAT POLIVINIL ALKOHOL

Invensi ini berhubungan dengan suatu produk biokomposit dengan bahan baku limbah baglog jamur tiram dengan perekat PVA (Polivinil alkohol) serta proses pembuatannya sehingga menghasilkan produk yang kuat dan ramah lingkungan. Proses pembuatan biokomposit berbahan baku limbah baglog jamur tiram pada invensi ini terdiri dari persiapan bahan baku limbah baglog jamur dan pembuatan larutan perekat PVA dengan konsentrasi 10%-15%. Limbah baglog jamur kemudian dikeringkan dan diayak hingga mendapatkan ukuran partikel 0,1-0,5 mm. Selanjutnya dilakukan penambahan dan pencampuran dengan bahan perekat PVA sebanyak 5-20% dari berat biokomposit, setelah tercampur rata biokomposit di oven selama ±12 jam pada suhu 800C. Biokomposit selanjutnya dicetak dengan cetakan pada suhu 180-2100C selama 10-40 menit tekanan 15 Mpa, dikeluarkan lalu dilakukan pengkondisian di suhu ruang selama ± 1 minggu. Produk biokomposit yang ekonomis,kuat, dan biodegradable menjadi jalan keluar untuk mengatasi pencemaran lingkungan budidaya akibat limbah yang dihasilkan serta menciptakan peluang usaha baru dari sisa hasil produksi.

  • Paten
  • Terdaftar - Formalitas Terpenuhi
  • - 20 Desember 2023
  • Detail
Paten

KOMPOSISI GEL DURI LANDAK UNTUK MEMBANTU PERCEPATAN PENYEMBUHAN LUKA

Invensi ini berkaitan dengan proses ekstraksi duri landak dengan pelarut n-heksana untuk mendapatkan pasta ekstrak duri landak yang diformulasikan dengan basis gel pada konsentrasi tertentu yang optimal untuk digunakan sebagai obat penyembuh luka bakar. Proses ekstraksi diawali dengan memilih duri landak tipe duri sejati, mencuci, mengeringkan, memotong hingga ukuran kecil, menggiling hingga menjadi serbuk, mengkstrak dengan pelarut n-heksana selama 3x24 jam sambil diaduk secara terus menerus, menyaring hasil ekstraksi, dan memekatkan hingga membentuk ekstrak pekat berupa minyak kental. Tahap selanjutnya mencampur ekstrak pekat n-Heksana ekstrak duri landak sebanyak 3-5% b/b dengan 95-97% basis gel hingga homogen. Hasil pencampuran ekstrak pekat duri landak dengan basis gel menunjukkan hasil yang positif pada hewan coba dengan adanya percepatan penyembuhan luka, peningkatan bobot badan, serta tanpa mortalitas dibandingkan hewan yang tidak diberikan perlakuan apapun.

  • Paten
  • Terdaftar - Formalitas Terpenuhi
  • - 20 Desember 2023
  • Detail
Paten
B-12039/III.4.8/TK.11.02/12/2023

KOMPOSISI STIK RUMPUT LAUT YANG MENGANDUNG ASAM AMINO DAN PROSES PEMBUATANNYA

Invensi ini berupa suatu formula produk berbasis rumput laut Gracilaria sp. 34%-40% dan kaldu bandeng presto 4%-6% dimana komposisinya terdiri dari rumput laut Gracilaria sp. 34-40% (b/b), kaldu bandeng presto 4-6% (b/v), tepung sagu 30%-34%; tepung maizena 6%-8% (b/b); telur 10%-12% (b/v); margarin 1,8%-2,0% (b/b), keju 6,4%-6,6% (b/b), garam 0,5% -0,7%(b/b), gula 1,3%-1,5% (b/b), soda kue 0,04%-0,06%(b/b).Tahapan proses pembuatan stik rumput laut terdiri dari rumput laut Gracilaria sp. dicuci sampai bersih kemudian direndam dalam larutan asam sitrat dengan rasio rumput laut: air : asam sitrat = 1 : 3 : 0,5 % dari air. Perendaman selama minimal 15 menit. Setelah itu rumput laut ditiriskan dan dikeringkan. Kemudian dilakukan perendaman kembali dengan rasio : rumput laut : air = 1 : 3. Selama minimal 15 menit. Setelah itu rumput laut dikurangi kadar airnya dengan cara memasukkan dalam kain lap bersih dan kemudian diperas secara manual. Rumput laut kemudian dilumatkan bersamaan dengan bahan-bahan lainnya yaitu kaldu bandeng presto, margarine, keju, garam, gula, telur, soda kue menjadi bubur halus. Adonan kemudian dicetak berbentuk panjang dan digoreng dalam minyak pada suhu 100 °C hingga stik berwarna krem menarik.

  • Paten
  • Terdaftar - Formalitas Terpenuhi
  • - 19 Desember 2023
  • Detail
Paten
B-11684/III.9.7/TK.11.02/12/2023

FORMULASI DEKOMPOSER BERBAHAN Trichoderma harzianum dan Trichoderma koningiopsis, SERTA PROSES PEMBUATANNYA

Invensi ini mengenai 2 Trichoderma spp. sebagai dekomposer limbah, dengan formulasi dan proses penggunaannya untuk membuat kompos pada limbah kotoran ternak dan limbah pertanian, yang digunakan sebagai Nitrogen, unsur karbon hara makro lainnya. Suatu formulasi dekomposer yang terdiri dari Trichoderma harzianum dan T. koningiopsis, limbah peternakan (feses), limbah pertanian (serasah) dan air. Proses dilakukan secara aerob dalam wadah tertutup dan diaduk, ditambah air bila diperlukan. Aplikasi dekomposer digunakan untuk mengatasi limbah peternakan dan pertanian untuk dijadikan kompos yang mempunyai nilai ekonomi tinggi.

  • Paten
  • Terdaftar - Formalitas Terpenuhi
  • - 15 Desember 2023
  • Detail
Paten

MEDIA TANAM BERBASIS POTONGAN Sargassum sp., LIMBAH PADAT Gracilaria sp., DAN KONSORSIUM MIKROBA, SERTA PROSES PEMBUATANNYA

Invensi berkenaan dengan formulasi dan proses pembuatan media tanam cabai. Invensi ini memanfaatkan konsorsium mikroba untuk penyerapan air dan hara, fiksasi nitrogen, pengurai fosfat dan kalium; limbah padat ekstraksi Gracilaria sp. sebagai sumber mineral; Sargassum sp. sebagai sumber zat pengatur tumbuh. Invensi meliputi suatu: (1) formulasi media tanam dari 70% cocopeat dan 30% media tanam berbasis rumput laut yang dibuat dari 40-50% limbah padat ekstraksi Gracilaria sp., 40-50% potongan Sargassum sp., 1-5% molase, 5-7% tepung ikan, 1-2% hidrogel, dan 10-15% konsorsium mikroba; (2) cara pengemasan 70-80 g media tanam pada kantong kasa diameter 4-8 cm yang dipadatkan menjadi maksimum tinggi kasa 5 cm; (3) konsorsium mikroba dari genus Bacillus, Pseudomonas, Trichoderma, dan propagul mikoriza; (4) proses perbanyakan propagul mikoriza dari zeolit, inokulum mikoriza, akar jagung yang telah dipelihara ±3 bulan, setelah pengeringan ±2 minggu, disaring menjadi 20-40 mesh serbuk dengan kepadatan 100 spora/10 g; (5) propagul mikoriza dari genus Glomus, Acaulospora, dan Gigaspora.

  • Paten
  • Terdaftar - Formalitas Terpenuhi
  • - 13 Desember 2023
  • Detail
Paten
B-10456/III.4.8/TK.11.02/11/2023

FORMULASI BISKUIT BERNUTRISI TINGGI YANG DIFORTIFIKASI DENGAN TEPUNG IKAN LELE DAN RUMPUT LAUT Ulva sp

Invensi ini berhubungan dengan formulasi biskuit bernutrisi tinggi yang difortifikasi dengan tepung ikan lele mutu pangan dan tepung rumput laut hijau Ulva sp. Formulasi biskuit terdiri dari tepung terigu 33,18-34%, tepung Ikan lele 10,57–11%, dan tepung rumput laut Ulva spp berkisar 1- 1,25%. Bahan lain yang digunakan adalah tepung kacang hijau 4–5%, susu bubuk 4-5%, telur 14-15%. tepung maizena 4-5%, gula 13,5-15%, garam 0,2-0.25%, vanili susu L cream 0.3-0,5%, minyak kelapa 5–6% dan butter 5-6%. sodium bicarbonat 0,3- 0,5% dan maltodextrin 0,3–0,5% sehingga jumlahnya menjadi 100%. Bahan tersebut kemudian diadon hingga homogen dan kalis, kemudian ditipiskan membentuk lembaran dengan ketebalan 3 mm. Adonan yang sudah dalam bentuk lembaran kemudian dicetak dan dipanggang pada suhu 140-150oC selama 25-30 menit dan selanjutnya dikemas. Biskuit ini mempunyain energi sebesar 495,2 kkal, protein 19,38%, lemak 11,2%, dan karbohidrat 63,57% serat pangan sebesar 20,83%. Biskuit ini mempunyai skor asam amino di atas standart yang dikeluarkan oleh WHO/FAO tahun 2013 dan mengandung lisin, isoleusin, leusin dan fenilalanine untuk pertumbuhan sehingga dapat membantu menangani masalah kekurangan gizi dan stunting di Indonesia.

  • Paten
  • Terdaftar - Formalitas Terpenuhi
  • - 30 November 2023
  • Detail