Pencarian Hak Kekayaan Intelektual

FORMULASI MINUMAN SIAP SAJI BERBASIS TEH HIJAU (Camellia Assemica) SEBAGAI PENCEGAH OBESITAS
Invensi ini berhubungan dengan suatu formulasi minuman siap saji (Kode RF4) berbasis teh hijau (camellia assemica) sebagai pencegah obesitas yang terdiri dari: larutan induk hasil ekstraksi teh varieta Assamica sebanyak 98,75%, pemanis alami stevia sebanyak 0,51 – 0,98%, asam sitrat sebanyak 0,25 – 0,74%, garam sebanyak 0 - 0,02%.Invensi utama invensi ini adalah untuk menyediakan suatu formulasi minuman teh hijau siap saji yang terdiri dari: 98.75% larutan induk hasil ektarksi dari teh varieta Assamica, 0,51 – 0,98 % pemanis alami stevia, 0,25 – 0,74 % asam sitrat 0 – 0,02% garam. Hasil formulasi berupa minuman teh hijau siap saji pada invensi ini memiliki karakteristik pH antara 3,9-4,3 dan kadar EGCG mencapai 0,052%, katekin 0,004%, epikatekin 0,029%, serta total fenol 0,14%, dengan laju inhibisi enzim lipase pankreas sebesar 60.20%
- Paten
- Tersertifikasi
- - 12 Agustus 2020
- Detail

BIOSURFAKTAN ANIONIK BERBASIS LIGNIN ALKALI DAN PROSES PEMBUATANNYA
Invensi ini berkaitan dengan suatu biosurfaktan berbasis lignin alkali melalui reaksi pencangkokan (grafting) dengan suatu polimer hidrofilik sehingga karakteristik biosurfaktan memiliki efektivitas yang tinggi dalam menurunkan nilai tegangan permukaan. Formula biosurfaktan menurut invensi ini terdiri dari lignin alkali, polivinil alkohol (PVA), katalis, agen pengikat silang, dan aquades sebesar 1-100 mL. Adapun tahapannya yaitu pembuatan larutan lignin terlebih dahulu kemudian dilakukan penurunan suhu dan penambahan katalis yang disertai pengadukan. Selanjutnya ditambahkan larutan PVA dan agen pengikat silang kedalam larutan lignin. Larutan lignin-PVA dipanaskan dan diaduk kemudian dikonsentratkan dan dipurifikasi. Biosurfaktan yang diperoleh pada invensi ini memiliki nilai tegangan permukaan dibawah 52.5 mN/m dengan CMC antara 0.0300-0.042% dan HLB 4.1-4.2.
- Paten
- Tersertifikasi
- - 23 Juli 2020
- Detail

BIODELIGNIFIKASI TONGKOL JAGUNG MENGGUNAKAN ENZIM LAKASE (Lac) DARI Cerrenasp.
Invensi ini berkaitan dengan proses biodelignifikasi tongkol jagung oleh enzim lakase (Lac), khususnya oleh enzim lakase yang dihasilkan oleh Cerrena sp. Proses biodelignifikasi menurut invensi ini terdiri dari tahapan menghaluskan dan mengayak tongkol jagung, menghitung kadar air, menambahkan air, mensterilisasi tongkol jagung, menambahkan enzim, menginkubasi campuran, dan menguji kadar lignin yang terkandung didalam tongkol jagung. Proses biodelignifikasi tongkol jagung menurut invensi ini dapat menurunkan kadar lignin dalam tongkol jagung sebesar 42,71%.
- Paten
- Tersertifikasi
- - 07 Juli 2020
- Detail

PROSES HIDROLISIS HEMISELULOSA LIMBAH DAUN TEBU DENGAN PENGGUNAAN BERULANG HASIL HIDROLISAT
Invensi ini bertujuan untuk menyediakan teknologi proses hidrolisis hemiselulosa pada daun tebu dengan penggunaan berulang hasil hidrolisat sehingga meningkatkan kadar xilosa dalam hidrolisat tersebut. Dimulai dari menyiapkan sampel daun tebu. Setelah itu, tahapan ekstraksi xilosa pertama dengan menimbang daun tebu yang ditambahkan dengan katalis asam oksalat sehingga menghasilkan rasio antara padatan dan cairan antara 1:2-1:15. Suspensi yang berisi serbuk daun tebu dan asam oksalat dimasukkan ke dalam wadah tertutup dan dipanaskan dalam autoklaf selama 20-60 menit pada suhu 100-130°C. Tahapan ekstraksi kedua dilakukan dengan menimbang serbuk daun tebu dan menambahkan katalis hidrolisat yang berasal dari ekstraksi tahap pertama dengan rasio antara padatan dan cairan antara 1:2-1:15. Suspensi kemudian dipanaskan menggunakan gelombang mikro pada suhu 150-200°C selama 1-10 menit. Hidrolisat yang diperoleh diukur pH nya dan dianalisis kadar gula pereduksi, xilosa dan glukosanya, sedangkan fraksi tidak larut dihitung nilai rendemen dari padatannya. Kelebihan invensi ini jumlah pengulangan penggunaan hidrolisat berulang yang lebih sedikit, penggunaan asam yang lebih ramah lingkungan dan sebagai alternatif penanganan limbah dari daun tebu. Selain itu, proses hidrolisis hemiselulosa pada invensi ini dapat meningkatkan kadar xilosa pada hidrolisat yang dihasilkan lebih dari 20 g/L.
- Paten
- Tersertifikasi
- - 07 Juli 2020
- Detail

NANO BIO-HIDROKSIAPATIT DARI TULANG SAPI DAN PROSES PEMBUATANNYA
Invensi ini berhubungan dengan proses ekstraksi nanobio-hidroksiapatit dari tulang sapi dengan metode alkalin hidrotermal dan iradiasi gamma. Proses ekstraksi nano bio-hidroksiapatit dari tulang sapi terdiri dari tahapan-tahapan : pemotongan tulang sapi menjadi potongan kecil, pencucian dengan air bertekanan tinggi, perebusan dengan air destilasi pada suhu dan tekanantinggi dan radiasi pada dosis 25 kGy hingga 50 kGy yang dilanjutkan dengan perebusan kembalidengan air destilasi untuk menghilangkan lemak dan protein pada tulang. Proses dilanjutkan dengan ekstraksi nanobio-hidroksiapatit yang dilakukan dengan cara merebus potongan tulang sapi dalam larutan NaOH pada suhu dan tekanan tinggi, pengadukan, penyaringan dan pencucian untuk menghilangkan sisa larutan NaOH, dan pengeringan. Ekstrak digiling agar diperoleh serbuk nano bio-hidroksiapatit. Nano bio-hidroksiapatit yang hasilkan pada invensi ini adalah hidroksiapatit berkarbonasi, memiliki partikel dengan ukuran nanometer sebesar 50 nm hingga 100 nm dan bersifat biokompatibel, bioresorbable dan tidak toksik.
- Paten
- Tersertifikasi
- - 25 Juni 2020
- Detail

PROSES PEROLEHAN PEPTIDA KOLAGEN TERIPANG MELALUI HIDROLISIS ENZIMATIK
Invensi ini berkaitan dengan proses perolehan peptida kolagen dari teripang pasir (Holothuria scabra). Proses perolehan peptida dilakukan melalui hidrolisis enzimatik dengan tiga enzim protease (bromelain, papain dan flavourzyme). Produk yang dihasilkan berupa peptida bioaktif kolagen dengan ukuran 3 kDa dan memiliki fungsi sebagai pengikat mineral esensial kalsium (Ca) sebesar 70 – 78%, zink (Zn) sebesar 40-42%, dan besi (Fe) sebesar 98%. Produk dari invensi ini dapat diaplikasikan sebagai pangan fungsional.
- Paten
- Tersertifikasi
- - 24 Juni 2020
- Detail

MIE SIAP SEDUH BEBAS GLUTEN BERBASIS TEPUNG MOCAF DAN PROSES PEMBUATANNYA
Invensi ini berhubungan dengan produk mie dengan bahan dasar tepung komposit berbasis pangan lokal, yaitu tepung mocaf, tepung beras, tepung sagu, tepung tapioka dan proses pembuatannya. Penggunan tepung komposit berbasis pangan lokal didasarkan pada kebutuhan untuk menghasilkan bahan baku mie siap seduh yang setara dengan tepung terigu. Tujuan pembuatan mie ini adalah menghasilkan mie siap seduh yang bebas gluten dan sumber serat pangan. Mie siap seduh bebas gluten yang dihasilkan memiliki kandungan gizi sebagai berikut: kadar abu 2.65%; kadar lemak 14.7%; kadar protein 1.92%; kadar karbohidrat 74,6%; kadar gula 0.95%; serat pangan 4.12%. Karakteristik mie siap seduh bebas gluten menurut invensi ini yaitu tensile strength 0,02 N, Compression (Kuat patah) 6.51 N, Cooking loss 41.33 %, Solid loss 0.04%, Soluble loss 0.07 %, Swelling index 76.41 %. Mie yang dihasilkan yaitu bebas gluten dan sumber nutrisi yang diperuntukkan sebagai makanan alternatif bagi individu yang alergi gluten, penderita autisme (autism spectrum disorder), penyandang celiac disease dan berpotensi untuk mengurangi kasus malnutrisi khususnya pada anak.
- Paten
- Tersertifikasi
- - 24 Juni 2020
- Detail

MAKANAN RINGAN SIAP SAJI UNTUK BALITA YANG MENGANDUNG PREBIOTIK
Invensi ini berkaitan dengan suatu makanan ringan siap saji berbahan dasar utama berupa tepung pisang utuh (dengan kulit) terfermentasi, puree pisang, dan pati kentang untuk kesehatan pencernaan anak balita. Produk makanan ringan siap saji ini terbuat dari tepung pisang utuh (dengan kulit) fermentasi, puree pisang, pati kentang, telur, gula pasir, margarin, susu bubuk, bahan pengelmusi, bahan pengembang, dan garam. Proses pembuatan makanan ringan siap saji menurut invensi ini dicirikan dengan pemanggangan adonan dengan suhu 120-150°C selama 15-35 menit, pemotongan dengan ukuran 1,5-2 cm x10 cm, dan pemanggangan kembali pada suhu 80-100 °C selama 1-3jam. Berdasarkan peraturan Kepala BPOM Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2016 tentang pengawasan klaim pada label dan iklan pangan olahan mengacu pada Angka Kecukupan Gizi balita 1-3 tahun, produk makanan ringan siap saji dapat diklaim sebagai produk pangan tinggi serat pangan untuk anak balita. Selain itu, produk makanan ringan ini telah diuji kemampuannya sebagai prebiotik dengan hasil indeks prebiotik yang tidak berbeda nyata dengan indeks prebiotik inulin komersial sehingga diharapkan dapat meningkatkan fungsi saluran pencernaan anak balita.
- Paten
- Tersertifikasi
- - 01 Juni 2020
- Detail

KOMPOSISI SPAGHETTI BERBAHAN DASAR RUMPUT LAUT Kappaphycus alvarezii DAN MOCAF SERTA PROSES PEMBUATANNYA
Invensi ini mengungkapkan produk pasta berbentuk spaghetti berbahan dasar bubur rumput laut dan mocaf dengan keunggulannya adalah rendah lemak, tinggi serat pangan dan Fe. Produk pasta tersebut memiliki komposisi bahan baku utama bubur rumput laut 22,9%, mocaf 20,6%, tepung beras 17,19%, tepung jagung 14,33%, serta bahan tambahan berupa bubur rumput laut 6,5,30% terhadap bahan baku utama, mocaf lebih disukai 20,6%. Keunggulan produk pasta ini adalah rendah lemak (1,14-1,37%), kaya mineral Fe (71,34-98,85ppm) dan tinggi serat pangan (5,88-7,23%).
- Paten
- Tersertifikasi
- - 09 April 2020
- Detail

FORMULASI DAN PROSES PEMBUATAN MIE KERING BERBASIS MOCAF KAYA BETA KAROTEN DENGAN FORTIFIKASI EKSTRAK SAYUR
Invensi ini berkaitan dengan formulasi dan proses pembuatan mie kering sayur dengan bahan dasar tepung mocaf kaya beta karoten, pati jagung dan tepung tapioka. Mie menurut invensi ini memiliki formulasi yang terdiri dari tepung mocaf kaya beta karoten sebanyak 80 – 90 % dari total padatan; pati jagung sebanyak 5-10 % dari total padatan; tepung tapioka sebanyak 10-15 % dari total padatan; dan bahan pendukung, yaitu telur, garam, minyak goreng, STPP, CMC dan ekstrak sayur. Adapun proses pembuatan mie kering dengan fortifikasi ekstrak sayur yang terdiri dari tahapan-tahapan: mencampur tepung tapioka dan pati jagung ke dalam ekstrak sayur berisi garam; memanaskan campuran sedemikian hingga campuran tergelatinisasi sempurna; mencampur adonan yang telah tergelatinisasi dengan adonan tepung mocaf, STPP, CMC, telur, dan, minyak goreng; membentuk adonan sampai terbentuk lembaran mie yang kompak dan elastis; memotong secara memanjang lembaran mie sehingga terbentuk untaian mie; mengukus untaian mie pada suhu 90-95°C selama 10 menit; dan mengeringkan mie pada suhu 45-50oC selama 24-48 jam.
- Paten
- Tersertifikasi
- - 09 April 2020
- Detail