Pencarian Hak Kekayaan Intelektual

Proses Pengkondisian Daging Sapi dan Bumbu Sebagai Bahan Baku Instan Masakan Tradisional Empal Gentong
Invensi ini berkaitan dengan suatu proses pengkondisian daging sapi dan bumbu agar dapat digunakan sebagai bahan baku instan untuk makanan tradisional empal gentong. Tahapan yang diperlukan adalah persiapan daging sapi dan bahan – bahan bumbu untuk masakan empal gentong, pengkondisian daging sapi dan bumbu melalui proses pengeringan dengan mesin pengering mekanik pada suhu 55 - 60 ⁰C sampai kadar air 8 – 12 %, secara terpisah selama 12 jam dan pengemasan terhadap daging sapi beserta bumbu yang telah terkondisi pada satu kemasan atau kemasan terpisah. Dengan adanya invensi ini dapat diproduksi makanan tradisional empal gentong yang dapat dikonsumsi masyarakat modern dengan lebih praktis. Melalui proses yang dilakukan untuk membuat bahan baku instan ini juga terukur nilai kalori yang lebih tinggi daripada empal gentong yang diolah dengan proses tradisional. Penyajiannya mudah, dapat dilakukan secara praktis yaitu daging sapi yang telah terkondisikan sebanyak 100 gr direndam dengan air panas (1:3) selama 15 menit, kemudian ditambahkan bumbu instan sebanyak 25 gr, dan dipanaskan diatas api selama 15 menit.
- Paten
- Pemeriksaan Substantif Tahap I
- - 13 Desember 2019
- Detail

Metode Sakarifikasi Tandan Kosong Kelapa Sawit Menggunakan Isolat Lokal Aspergillus niger
Invensi ini berhubungan dengan suatu metode sakarifikasi tandan kosong kelapa sawit (TKKS) menggunakan isolat lokal Aspergillus niger yang dapat menghasilkan enzim selulase. Sakarifikasi dilakukan menggunakan substrat TKKS tanpa perlakuan awal dan TKKS dengan perlakuan awal alkali dengan NaOH 10%. Proses sakarifikasi dilakukan dengan buffer sitrat 0,05 M, pada 150 rpm selama 72 jam dengan variasi suhu 30 –45oC. Pengambilan sampel dilakukan pada jam ke-24, 48 dan 72 dan dilakukan analisis kadar gula pereduksi dengan metode asam 3,5-dinitrosalisilat (DNS). Invensi ini menghasilkan kondisi sakarifikasi optimum, yaitu pada suhu 40oC dan waktu sakarifikasi 1572 jam dengan kadar gula pereduksi sebesar 12,79 mg/mL untuk TKKS tanpa perlakuan awal dan 1,02 mg/mL untuk TKKS dengan perlakuan awal.
- Paten
- Tersertifikasi
- - 13 Desember 2019
- Detail

PROSES PEMBUATAN LEMBARAN KOMPOSIT KITOSAN-TiO2/Ag SEBAGAI BIOPLASTIK ANTIBAKTERI
Pembuatan lembaran komposit kitosan-TiO2/Ag yang dilakukan dengan metode solution casting yaitu deposisi di atas substrat kaca dengan menuangkan bahan yang berupa larutan, dikeringkan hingga terbentuk lembaran dengan beberapa tahapan yang sesuai antara lain dengan pencampuran larutan, pengadukan, penambahan serbuk nanokomposit TiO2/Ag, pencetakan, pengeringan, perendaman, dan pengeringan kembali. Lembaran komposit ini memiliki komposisi dengan perbandingan kitosan dan TiO2/Ag adalah 1:0,008 terhadap asam asetat. Proses pengangkatan lembaran dari substrat dilakukan dalam fase basah menggunakan larutan KOH 1M untuk menghasilkan lapisan yang elastis dan kuat. Lembaran komposit kitosan-TiO2/Ag yang dihasilkan bersifat antibakteri.
- Paten
- Tersertifikasi
- - 13 Desember 2019
- Detail

KOMPOSISI BIOKOMPOSIT PLASTIK PATI TERPLASTISASI/LOGAM OKSIDA(TPS/LO)
Invensi ini berkaitan tentang komposisi biokomposit plastik pati terplastisasi/logam oksida (TPS/LO) khususnya berupa logam oksida seng oksida (ZnO) dan titanium dioksida (TiO2). Komposisi logam oksida dalam TPS/LO menurut invensi ini mengandung ZnO antara 0,1 phr hingga 2,0 phr; TiO2 0,1 hingga 2,0 phr yang memiliki karakteristik antibakteri pada zona hambat bakteri antara 9,00 mm hingga 21,25 mm; memiliki kekuatan-tarik antara 4,80 MPa hingga 7,50 MPa.
- Paten
- Tersertifikasi
- - 13 Desember 2019
- Detail

Proses Pembuatan Nanoenkapsulan Berbasis Metabolit Sekunder Dan Produk Yang Dihasilkannya
Invensi ini berkaitan dengan proses pembuatan nanoenkapsulan berbasis metabolit sekunder hasil fermentasi aktinomisetes TP5 dan TT41 dengan kandungan senyawa bioaktif sebagai antibakteri dan antifungi serta metode pembuatannya. Nanoenkapsulan menurut invensi ini terdiri dari limbah cair tahu, molase, mikroba starter TP5 dan TT41, alginate, dan larutan CaCl2, dengan metode pembuatannya terdiri dari membuat media fermentasi dari limbah cair tahu dan molase dengan cara mensterilkan media fermentasi dalam autoclave; menumbuhkan mikroba TP5 dan TT41 pada media agar miring potato dextrose agar (PDA); menghomogenkan mikroba TP5 dan TT41 dalam media potato dextrose broth (PDB) dengan cara mensuspensikan masing-masing satu ose mikroba TP5 dan TT41 dalam media PDB; melakukan fermentasi TP5 dan TT41 pada limbah cair tahu dan molase; melakukan pemanenan hasil fermentasi; memisahkan supernatan dengan cara filtrasi dan sentrifugasi; melakukan sintesis nanoenkapsulan dari supernatan dengan cara mencampurkan alginat, cairan fermentasi, dan CaCl2; melakukan pemisahan antara supernatan dan enkapsulan dengan cara sentrifugasi; dan melakukan pengeringan enkapsulan dengan metode pengeringan beku menggunakan freeze dryer.
- Paten
- Tersertifikasi
- - 13 Desember 2019
- Detail

Makanan Siap Saji Tinggi Serat Sebagai Pangan Darurat
Invensi ini berhubungan dengan formulasi dan proses pembuatan food bar tinggi serat dengan bahan dasar tepung pisang, tepung ubi jalar, dan tepung kacang hijau, yang dapat dimanfaatkan sebagai pangan darurat. Proses pembuatannya meliputi tahapan-tahapan: proses pembuatan flakes dengan bahan tepung komposit: tepung pisang dan tepung ubi jalar; proses pembuatan food bar; dan proses karakterisasi dan pengujian makanan darurat siap saji food bar tinggi serat. Adonan flakes dibuat dari tepung pisang dan tepung ubi jalar dengan perbandingan 2:1 dengan bahan tambahan berupa gula halus (11%) dan air (40%). Adonan flakes dicetak dan dipanggang pada suhu 120C selama 20 menit. Food bar dibuat dengan bahan dasar flakes tepung komposit, bahan pengisi, dan bahan pelengkap lainnya. Formulasi didasarkan pada variasi bahan pengisi, yaitu tanpa penambahan tepung pisang dan dengan penambahan tepung pisang.
- Paten
- Pemeriksaan Substantif Tahap I
- - 13 Desember 2019
- Detail

ALAT PEMUTUS SAMBUNG BEBAN ELEKTRIK KENDARAAN BERDASARKAN SENSOR INKLINASI KEMIRINGAN JALAN DENGAN BATASAN SUDUT KEMIRINGAN YANG BISA DIATUR
Penemuan ini berhubungan dengan alat pemutus sambung beban elektrik kendaraan berdasarkan sensor inklinasi kemirigan jalan. Penemuan ini menggunakan sensor kemiringan IMU 3 axis accelerometer (1) yang diletakkan di dalam kendaraan dan terhubung suatu alat kontrol (2) dan suatu display(5) dan dan dapat diakses menggunakan tombol naik dan turun untuk sudut kemiringan(4). Perangkat ini terhubung dengan alat kontrol (2) yang membaca input kemirangan dan dari batasan kemiringan yang ada sebagai referensi kemiringan digunakan untuk mengendalikan relay K1 (3) yang terhubung dengan alat pemutus sambung beban elektronik kendaraan seperti yang ditunjukkan pada gambar 2. Selain itu juga ada Gambar 1 merupakan gambar samping dari sebuah kendaraan dan peletakan alat pemutus sambung beban elektrik kendaraan yang dilengkapi dengan control dan monitor yang bisa dirubah batasan kemiringan yang akan ditetapkan. Sedangkan Gambar 3 merupakan blok diagram proses dari alat pemutus smabung beban elektrik kendaraan Pada gambar 4 merupakan bukti pengujian alat pemutus smabung beban elektrik kendaraan.
- Paten
- Pemeriksaan Substantif Tahap I
- - 12 Desember 2019
- Detail

PEMBUATAN PELET BIOPLASTIK UNTUK PEMBUATAN PRODUK CASTING/MOLDING
Invensi ini berupa suatu proses pembuatan bioplastik dengan bahan pati singkong sebanyak 75%, gliserin 25% (3:1) dan penambahan polietilena berdensitas rendah untuk meningkatkan sifat mekanik dari bioplastik. Metode pembuatan formulasi bioplastik pada invensi ini dilakukan dengan proses pencampuran pati singkong dan gliserin dengan perbandingan 3:1 menggunakanalat pengaduk lalu diproses menggunakan ekstruder sekrup ganda hingga terbentuk pelet. Mencampurkan pelet pati-gliserin dengan polietilena berdensitas rendah dengan perbandingan ( 1:1) yang kemudian diproses kembali menggunakan ekstruder sekrup ganda dengan rentang temperatur pada 6 zona 108-140 ºC, zona cetakan dan zona leleh 150˚C sehingga menghasilkan pelet bioplastik yang dapat dicetak dengan proses cetak panas untuk membentuk lembaran bioplastik. Berdasarkan proses tersebut, diperoleh lembaran bioplastik yang memiliki nilai kuat tarik sebesar 7,2- 7,4 MPa perpanjangan putus 4,4 % dan temperatur leleh 110,9 °C.
- Paten
- Tersertifikasi
- - 12 Desember 2019
- Detail

ALAT PENGUKUR KANDUNGAN BIOGAS
Invensi ini berupa suatu alat pengukuran kandungan biogas khususnya berupa suatu alat untuk mengukur kadar zat amonia, hidrogen sulfida (H2S), metana (CH4)dan karbon dioksida (CO2), dengan perwujudan alat terdiri dari sensor amonia , sensor H2S ,sensor metana dan sensor CO2 yang ditempatkan pada slongsong yang dilengkapi dengan saluran masuk dan saluran keluar biogas, dihubungkan melalui kabel data menuju kontroler yang berfungsi mengolah data yang berasal dari masing-masing sensor, dimana pengolah data mengirim data dalam bentuk grafik melalui kontroler untuk di tampilkan pada display, dan pengolah data juga mengubah data tersebut dalam bentuk format microsoft excel sehingga dapat di salin ke flasdisk melalui konektor usb female yang terdapat pada pengolah data tersebut, power suplay yang berfungsi mengubah tegangan DC 220V ke AC 5V sebagai sumber energi listrik pada alat pengukur kandungan biogas dihubungkan dengan kontroler dipasang pada sebuah box panel yang berfungsi untuk menyimpan dan melindungi power supply, kontroler, pengolah data dan display.
- Paten
- Tersertifikasi
- - 12 Desember 2019
- Detail

METODE KONSERVASI YANG DISEDERHANAKAN PADA KULTUR TUNAS TAKA (Tacca leontopetaloides L. Kuntze) SECARA IN VITRO
Invensi ini berhubungan dengan suatu metode konservasi secara in vitro, khususnya pada tanaman Taka (Tacca leontopetaloides L. Kuntze), dimana metode ini ditujukan untuk mendapatkan metode penyimpanan kultur tunas Taka yang lebih sederhana di bandingkan metode konservasi tanaman in vitro pada 10 umumnya. Adapun tahapan-tahapannya yaitu: memperbanyak sumber eksplan, yang dicirikan dengan penambahan 1 ppm Kinetin pada media MS pada suhu 25 ± 2°C selama 8-12 minggu di dalam ruang kultur dengan penyinaran kontinyu; menyederhanakan metode untuk meningkatkan lama penyimpanan eksplan pada media MS yang mengandung zat pengatur tumbuh berupa BAP dan Kinetin pada kisaran konsentrasi 0 sampai 0,5 ppm pada suhu 25°C, 13°C, dan 10°C.
- Paten
- Tersertifikasi
- - 04 Desember 2019
- Detail