Pencarian Hak Kekayaan Intelektual

Paten

Bahan Makanan Campuran Berbasis Tempe

Invensi ini berhubungan dengan formulasi bahan makanan campuran tempe dengan bahan lainnya berbentuk tepung yang dapat dijadikan makanan (kudapan atau kue) atau dimasak sebagai bubur dengan nilai gizi tinggi, menggunakan bahan utama tempe ditambah tepung sumber karbohidrat yang berasal dari biji-bijian atau umbi-umbian atau sumber karbohidrat dari bahan lainnya masing-masing sebesar 62% atau kombinasi dari bahan sumber karbohidrat tersebut hingga mencapai kadar sebesar 62%, tepung sumber protein dari bahan nabati sebesar 12%, tepung sumber protein hewani atau sumber protein lainnya sebesar 20%, dimana ketiga jenis bahan tersebut, masing-masing diproses terlebih dulu melalui tahapan pemasakan,pengeringan,penggilingan,kemudian dicampurkan dengan ditambah bahan lain sesuai kebutuhan sehingga menjadi bahan cmapuran makan bersasis tempe yang siap dipakai sebagai bahan dasar yang siap diolah. Secara makro kandungan untuk tujuan konsumsi anak - anak balita bahan campuran berbasis tempe mengandung protein 15-25%, lemak 1-2,5%, karbohidrat 68-79%, air 1-4%, vitamin dan mineral pada kondisi yang cukup,kandungan kalorinya 3,85 Kkal per kg bahan. Untuk tujuan konsumsi anak usia sekolah dan manula mengandung protein 10-17%, lemak 1-2,5%, karbohidrat 71-84%, air 1-4%, vitamin dan mineral pada kondisi yang cukup, kandungan kalorinya 3,75 Kkal per kg bahan.

  • Paten
  • Tersertifikasi
  • - 24 Januari 2006
  • Detail
Paten

Pasak Bambu Komposit, Proses Pembuatannya dan Penggunaannya

Suatu pasak dari bahan bambu komposit berbagai jenis bambu yang mempunyai bagian luar daging bambu dengan kerapatan lebih dari 1,0 g/cm³, berbentuk batang (stick) bulat memanjang, digunakan dalam konstruksi bangunan kayu modern, berupa dowel dengan kerapatan 1,0 - 1,5 g/cm3 sehingga mempunyai kekuatan setara dengan logam, dibuat melalui langkah-langkah berikut: bambu bulat diubah menjadi suatu bilah tanpa buku dengan ukuran panjang 330 mm, lebar 20 mm dan tebal 9 mm, kemudian dikeringkan hingga diperoleh bilah bambu dengan kadar air 6%, setelah diberi perekat PF (Phenol Formaldehyde), kemudian disusun sejajar dan dipres, dengan 2 tahapan pengepresan, yaitu pengepresan dingin dan pengepresan panas.

  • Paten
  • Tersertifikasi
  • - 23 November 2005
  • Detail
Paten

Metoda dan Alat Kontrol Reaktor Esterifikasi Pembuatan GMS

Invensi ini adalah suatu alat dan cara mengendalikan proses yang cocok untuk aplikasi pada produksi skala industri pembuatan surfaktan, berupa suatu metoda dan alat kontrol reaktor esterifikasi yang digunakan untuk mereaksikan asam stearat, gliserol dan katalis (KOH) untuk membuat produk surfaktan yang disebut Gliserol Mono Stearat (GMS) dari bahan-bahan turunan minyak sawit mentah, menggunakan sebuah reaktor semi-batch dengan proses digital, terdiri dari beberapa komponen utama dengan berbagai fungsi yang terintegrasi, dilengkapi dengan: alat penukar panas berupa spiral tube, katup pipa air masuk, katup pipa air keluar, chiller, dan kontroler chiller. Dioperasikan dengan kategori menjadi 3 mode yaitu: 1) mode strat-up, 2) mode operasi, 3) mode shut-down. Sedangkan metoda yang diusulkan berupa struktur kontroler, cara pengaturan proses dan cara pengoperasian kontroler, dimana struktur sistem kontrol menurut invensi ini memiliki modul pengambilan keputusan, modul basis data, modul model kinematika optimum, modul kontrol feeding berfungsi mengatur feeding material, modul kontrol pengaduk berfungsi mengatur kecepatan putar pengaduk agar reaktan, katalis dan produk di dalam reaktor menjadi homogen, modul kontrol suhu, dan komponen pengurangan, dijalankan dengan program komputer yang telah di-instal ke dalam kontroler utama.

  • Paten
  • Tersertifikasi
  • - 17 Oktober 2005
  • Detail
Paten

Lidah Buaya Celup

Lidah buaya celup berupa suatu bahan minuman kesehatan yang terbuat dari daun lidah buaya dan ramuan tanaman obat dengan formulasi perbandingan 80% lidah buaya dan 20% ramuan tanaman obat ditambah aroma khas, diproses dengan tahapan penyortiran bahan daun lidah buaya segar, pencucian dengan air bersih, penirisan, blancing, pengirisan, pengeringan, peremukan atau penghancuran, penyaringan dengan screen 20 mesh, pengkondisian dalam ruang inkubator selama 72 jam, formulasi, sterilisasi dan kemudian dikemasan dengan menggunakan model pengemasan berupa sachet celup kertas kasa dengan ukuran berat isi minuman seduh aloe vera 1,85 gram/sachet, panjang 5,5 cm dan lebar 4 cm, sachet dibungkus lagi dengan metlizing dan dibungkus dalam karton dengan isi tiap karto 20 kantong, sehingga bisa awet mempunyai daya simpan yang panjang aman dari kontaminasi dan menjadi suatu bahan minuman siap seduh dan celup.

  • Paten
  • Tersertifikasi
  • - 07 September 2005
  • Detail
Paten

Alat Penghancur Jarum Suntik

Suatu metoda dan alat penghancur jarum suntik, dimana jarum suntik sekali pakai dihancurkan dengan proses mekanis digeserkan terhadap batu gerinda dengan putaran antara 3000 rpm-4000 rpm, pada kondisi membara menimbulkan suhu panas tinggi, dalam waktu 10 detik dapat menghancurkan jarum suntik yang terbuat dari baja tahan karat (stainless steel) menjadi partikel-partikel serbuk berukuran Ø 0,2 µ sampai dengan Ø 1,0 µ didalamnya. Alat penghancur jarum suntik dirancang portable, terdiri dari bagian landasan dan rangka (1) sebagai penopang motor listrik (14) dan rumah batu gerinda (7), dimana batu gerinda (8) diputarkan oleh motor listrik (14) dihubungkan oleh sebuah poros (11) dimana poros (11) tersebut duduk pada bantalan (bearing) (12), pada rumah batu gerinda (7) dipasang suatu pengarah jarum (9) yang akan menghancurkan jarum bekas pakai, partikel serbuk limbahnya ditampung dalam suatu wadah berbentuk sejenis botol obat (3), diletakan diatas dudukan suatu pelat bersifat pegas (2) guna memudahkan bongkar pasang wadah serbuk limbah (3) dan untuk mengoperaskan alat ini dipasang tombol tekan On/Off (18) yang diletakan pada panel (16) dibagian belakang alat.

  • Paten
  • Tersertifikasi
  • - 12 Mei 2005
  • Detail
Paten

KOPOLIMER LATEKS KARET ALAM STIRENA DAN METIL METAKRILAT UNTUK ADITIF MINYAK LUMAS

Invensi ini berupa bahan aditif minyak lumas dari kopolimer lateks karet alam berupa granula dan atau larutan, untuk mesin kendaraan atau mesin industri. Bahan aditif ini berguna untuk menjaga kebersihan mesin, memperkecil perubahan viskositas akibat kenaikan suhu selama mesin bekerja, menghalangi terjadinya oksidasi atau busa pada minyak lumas, dan dapat menghindari karat mesin. Teknik produksi kopolimer tersebut adalah sebagai berikut: lateks dari pohon Hevea brasiliensi dicampur dengan emulsi metil metakrilat dengan kadar 1 psk sampai dengan 200 psk (per seratus bagian berat karet) lalu diiradiasi dengan sinar gamma cobalt-60 atau berkas elektron pada dosis 1 kGy sampai dengan 50 kGy. Bahan pengemulsi untuk membuat emulsi monomer digunakan sabun anion misalnya trietanol amine lauryl sulfat, sodium dialkyl sulfocianate, naftalene sulforic acid formaldehyde condensate, dodecyl benzene sulfuric acid, sodium polyetylene alkhyl phenol ether sulfat dan sebagainya dengan kadar antara 0,1 % sampai dengan 10 %. Ternyata bahan aditif berupa kopolimer karet alam ini di samping dapat meningkatkan viskositas indeks minyak lumas juga minyak lumas yang dicampur dengan bahan aditif kopolimer karet alam tersebut dapat menjaga mesin agar tahan lebih lama dan ramah lingkungan atau dengan kata lain bahwa bahan aditif minyak lumas berupa kopolimer karet alam baik produk dan proses produksinya tidak mencemari lingkungan.

  • Paten
  • Tersertifikasi
  • - 24 Desember 2004
  • Detail
Paten

Proses Produksi Bibit Sengon Dengan Cara Enkapsulasi Hasil Kultur Jaringan

Bibit Sengon (Paraserianthes falcataria) mulai diproduksi dengan metoda enkapsulasi tunas yang dihasilkan dengan teknik kultur jaringan dalam 2% natrium alginat, dapat mempersingkat proses produksi karena induksi tunas lengkap dan akar dilakukan sekaligus sehingga menghemat waktu dan biaya produksi. Media untuk enkapsulasi antara lain 75mM CaCl(2) dalam media MS cair yang mengandung campuran zat pengatur tumbuh untuk induksi tunas dan akar. Penyimpanan sebelum penanaman dapat dilakukan selama 2 bulan tanpa penurunan viabilitas dan transportasi dapat dilakukan dalam botol kultur atau cawan petri yang berisi puluhan tunas yang dienkapsulasi dibandingkan botol yang berisi hanya 1-4 tunas dengan metoda biasa. Potensi untuk ditanam langsung di tanah juga cukup besar, karena penanaman kapsul berisi tunas dalam tanah steril dapat bertahan hingga 2 bulan tanpa mengalami kekeringan, namun diperlukan peningkatan zat pengatur tumbuh untuk merangsang akar. Oleh karena kegunaan dan potensi enkapsulasi tunas hasil kuktur jaringan sengon tersebut, invensi yang diajukan adalah proses produksi dan penyimpanan bibit sengon dengan menggunakan teknik enkapsulasi.

  • Paten
  • Tersertifikasi
  • - 13 Oktober 2004
  • Detail
Paten

PENGHALANG SERANGGA MERAYAP

Invensi ini berhubungan dengan penghalang serangga merayap untuk menghindari makanan, minuman, barang dan sejenisnya dari didatangi serangga merayap. Penghalang serangga merayap yang terdiri dari : alas (4) yang rata; dinding utama (1) yang dipasang tegak pada perluasan dari alas (4) dengan diameter dinding utama (1) lebih kecil daripada diameter dinding sisi (2); dinding sisi (2) yang terpasang tegak pada ujung luar dari alas(4); dicirikan oleh sirip penutup (3) yang dipasang pada bagian ujung atas dari dinding utama (1) dan dimiringkan ke arah bawah menjauhi garis sumbu.

  • Paten
  • Tersertifikasi
  • - 02 Agustus 2004
  • Detail
Paten

KOMPON PEREKAT PENGALENGAN BEBAS PROTEIN ALERGEN DAN NITROSAMIN SERTA TAHAN PELARUT

Telah ditemukan cara memproduksi bahan perekat pengalengan bebas protein alergen, nitrosamin, dan tahan pelarut untuk pabrik pengalengan (cara membuat kaleng, drum, blek, dsb) . Prosesnya adalah sebagai berikut : lateks kebun (lateks yang baru disadap dari pohon karet Hevea brasiliensis) atau lateks pekat setelah ditambah bahan pemeka (normalbutil akrilat, karbon tetraklorida, atau campurannya) sebanyak 0,1 hingga 10 psk (per seratus bagian berat karet) diiradiasi dengan sinar gamma 60Co atau berkas elektron pada dosis 0,5 sampai dengan 150 kGy. Lateks alam hasil iradiasi tersebut dibuat bahan perekat pengalengan dengan menambahkan bahan pemantap (KOH,atau NaOH) bahan pengental (natrium akrilat, natrium alginat, atau karboksi metil selulosa), bahan pewarna (titan dioksida, hitam arang, atau pewarna organik merah, kuning, biru) dengan kadar 0,01 hingga 2,0 psk. Ternyata bahan ini dapat digunakan untuk perekat pada pembuatan kaleng, drum, blek, dari logam antara lain seng, aluminium, tembaga, atau paduannya yang tahan terhadap pelarut organik dan anorganik, bebas nitrosamin, dan protein alergen sehingga dapat digunakan untuk wadah makanan/minuman dalam kaleng, miyak mineral (minyak tanah, bensin, oli, pelumas, dan premium) dan minyak nabati (minyak kelapa, minyak barko, minyak jarak).

  • Paten
  • Tersertifikasi
  • - 19 Maret 2004
  • Detail
Paten

Proses Pembuatan Panel Papan Partikel Serbuk Kelapa Sebagai Bahan Penyerap Air dan Oli/Bahan Penyerap Cairan Dari Papan Partikel Serbuk Sabut Kelapa

Limbah serbuk sabut kelapa merupakan bahan yang mengandung lignoselulosa yang dapat dimanfaatkan sebagai salah satu alternatif bahan baku pembuatan papan partikel. Optimasi proses pembuatan papan partikel sangat dipengaruhi kadar perekat dan kerapatan terhadap sifat fisis dan mekanis. Papan partikel berbahan baku serbuk sabut kelapa sebagai bahan penyerap air dan oli dapat dibuat dengan menggunakan perekat berbahan dasar formaldehida dengan kadar perekat 10% sampai dengan 20% berdasarkan berat kering tanur, dengan kerapatan 0,13-0,20 gram/cm³. Daya serap air dan oli dari papan ini nilainya sangat tinggi yaitu masing-masing berkisar antara 510% dan 390%. Nilai pengembangan tebalnya juga menunjukkan hasil yang baik da memenuhi standar JIS A-5908 1983. Oleh karena itu papan partikel yang terbuat dari serbuk sabut kelapa ini dapat digunakan sebagai bahan penyerap cairan, pengisi pada partisi atau dinding penyekat, pengganti papan busa (styrofoam) untuk kotak pembungkus bagian dalam bahan-bahan yang tidak tahan banting seperti elektronik, barang gelas dan lain-lain yang ramah lingkungan karena kemungkinan besar dapat terdekomposisi secara alami dan dapat menjadi kompos, serta polypot untuk tanaman.

  • Paten
  • Tersertifikasi
  • - 01 Oktober 2003
  • Detail