Pencarian Hak Kekayaan Intelektual

Paten

PROSES PRODUKSI LIPASE MENGGUNAKAN TEPUNG LIMBAH IKAN, MINYAK ZAITUN DAN CRUDE PALM OIL UNTUK APLIKASINYA SEBAGAI DETERGENT ADDITIVES PADA INDUSTRI DETERJEN

Invensi ini berhubungan dengan proses untuk memproduksi lipase tahan basa dalam media ekonomis campuran tepung limbah ikan, minyak zaitun, Crude Palm Oil (CPO) dan garam-garam Iainnya,yang terbukti bahwa lipase Bacillus licheniformis F11.4 dapat dipakai sebagai substitusi deterjen melalui proses washing test ditunjukkan minyak hilang pada kain uji adalah 61,84%. Fermentasi meliputi kultivasi mikroba dari satu galur bakteri Bacillus licheniformis F11.4 dengan langkah-langkah yang dicirikan sebagai berikut: prekultur dengan bahan dasar Luria Bertani cair pH 7 , suhu 37°C agitasi 150 rpm, inkubasi 8-11 jam, media starter dalam % b/v (Tepung limbah ikan 2%; Minyak zaitun 0,07%; Crude Palm Oil (CPO) 0,5%; NaNO3 0,3%; KH2PO4 0,1%) suhu 37°C, pH 8, agitasi 150 rpm, inkubasi 4-6jam, media produksi dalam % b/v (Tepung limbah ikan 2% seperti pada Tabel 2; Minyak zaitun 0,07; Crude Palm Oil (CPO)0,5%; NaNO3 0,3%; KH2PO4 0,1%)pH 8; temperatur 31 °C, agitasi 150 rpm, dan lama waktu fermentasi 18 jam.

  • Paten
  • Tersertifikasi
  • - 13 Juli 2017
  • Detail
Paten

SISTEM PENGUKURAN RAPAT ARUS DI DALAM ALAT CRYOGENIC

Invensi ini mengungkapkan suatu sistem pengukuran rapat arus pada kawat yang diukur pada alat cryogenic yang berfungsi untuk mengetahui nilai kerapatan arus pada suatu kawat konduktoratau sampel. Sistem sebagaimana invensi ini terdiri dari bagian rangkaian sumber arus dan tegangan, bagian perangkat keras, bagian perangat lunak dan tempat sampel. Invensi ini memiliki kelebihan untuk mengetahui kerapatan arus pada sampel kawat pada suhu rendah didalam alat Cryogenics yang dapat diposisikan dengan berbagai posisi sudut sampel 0-360°. Pada umumnya dengan pemakaian alat cryogenic, maka pengukuran sampel dapat dilakukan pada kondisi suhu yang sangat rendah dan juga dalam kondisi medan magnet tinggi. Rancang bangun sistem pengukuran rapat arus sampel pada invensi ini menggunakan sistem pemasangan sampelnya dimana sudut penempatan kawatnya dapat diatur mulai dari 0-360°. Suatu sumber arus digunakan untuk memberikan arus listrik pada sampel. Pengaturanarus tersebut dilakukan secara manual dan bertahap dari arus kecil hingga tinggi sesuai dengan kemampuan kawat uji. Dalam rangkaian arus kecil ini dihubungkan dengan suatu rangkaian elektronika berupa resistor yang dapat menghambat arus sehingga menjadi lebih kecil. Data basil pengujian yang diperoleh dapat ditampilkan pada unit display dan direkam pada unit pengolah data untuk keperluan analisis data. Hasil pengujian pada invensi ini menunjukan data bahwa pada kawat tembaga 0.2 mm memiliki nilai kerapatan arus sebesar 160 A/mm² pada suhu 44K.

  • Paten
  • Tersertifikasi
  • - 21 Juni 2017
  • Detail
Paten

METODE PELEPASAN (RELEASE) UREA DARI HIDROGEL KEDALAM TANAH

Invensi ini bertujuan menyediakan suatu metoda pelepasan (release) urea dari hidrogel ke dalam tanah dengan tahapan pengisian (loading) urea kedalam hidrogel (urea in hydrogel) dengan cara mencelupkan komposit hydrogel kering kedalam larutan 1-3% urea, selama 14-16 jam dan dikeringkan pada suhu 35oC-45oC selama 2-3 hari. Urea-hidrogel digunakan sebagai pembawa (carrier) yang akan dilepas secara terkendali (controlled-release) kedalam tanah dan dapat mengurangi kehilangan urea secara leaching (leaching losses of urea). Pengujian pelepasan urea dari hidrogel kedalam tanah dilangsungkan dalam reaktor kolom silinder kaca yang berisi tanah dimana kolom pertama diisi hidrogel dan kolom kedua diisi original urea dengan konsentrasi yang sama. Parameter yang digunakan adalah laju alir air yaitu masing-masing 50 mL/jam, 85 mL/jam dan 174 mL/jam dimana pada setiap interval waktu tertentu dilakukan sampling untuk menentukan urea yang lepas dari hidrogel kedalam tanah melalui analisa spectrophotometri. Hidrogel yang digunakan dalam invensi ini berbasis pada polimer alam yaitu CMC (carboxymethyl cellulose) yang merupakan turunan dari polimer alam selulosa.

  • Paten
  • Tersertifikasi
  • - 21 Juni 2017
  • Detail
Paten

PENGADUK MEKANIS MANUAL DIGESTER BIOGAS

Invensi ini berhubungan dengan Suatu pengaduk digester biogas mekanik terbuat dari fibreglass, tinggi 2-2,5 meter lebih disukai 2,2 meter, diameter 1-2 meter lebih disukai 1,8 meter, volume digester 5-6 meter kubik lebih disukai 5,6 meter kubik, kapasitas 5 meter kubik yang terdiri dari: Tuas pemutar (4) berukuran diameter 250-350 mm lebih disukai 300 mm dengan ketebalan 18-22 mm Iebih disukai 20 mm, untuk menggerakan pengaduk mekanis secara manual yang terhubung dengan poros horizontal (5) berukuran panjang 1080 mm dengan diameter 30-40 mm lebih disukai 35 mm yang berfungsi sebagai poros penerus putaran tuas pemutar (1) dimana terdapat bantalan/bearing (6) jenis P207 dan F207 berjumlah empat buah yang berfungsi sebagai penahan dan rumah poros horizontal (5) dan poros vertikal (8); sepasang roda gigi kerucut Iurus (7) dengan jumlah gerigi sebanyak 5-30 buah lebih disukai 26 buah dengan lubang berdiameter 30-40 mm lebih disukai 35 mm yang digunakan untuk mengubah arah putaran poros tuas dari horizontal- menjadi vertikal-; Poros vertikal- (8 ) berukuran diameter 30-40 mm lebih disukai 35 mm dengan panjang 2500 mm yang bertujuan meneruskan putaran poros vertikal- berputar bersamaan dengan sirip vertikal (10) dan sirip horizontal ( 11 ) pengaduk; Tuas pemutar ( 4 ) menerima gaya dari manusia dengan menggunakan tangan yang mana terhubung dengan poros horizontal (5), poros ini ditumpu oleh Bantalan/bearing (6) sehingga poros tersebut tetap dapat berputar, yang mana terhubung dengan roda gigi kerucut lurus (7), roda gigi disini berfungsi sebagai pemindah putaran gaya horizontal menjadi vertikal, pada poros vertikal (8) terhubung dengan pengaduk. Ketika Tuas pemutar (4) diputar, maka pada poros vertikal (8) juga ikut berputar, dan akan menggerakan juga Penompang-penompang sirip (9); sirip vertikat (10), dan Sirip horizontal (11). Poros vertikal (8) yang terhubung dengan penompang-penompang sirip (9) berjumlah tiga pasang berukuran diameter 30-40 mm lebih disukai 35 mm dimana terdapat sirip vertikal (10) berjumlah 6-12 buah lebih disukai 9 buah dengan panjang 2000 mm dan sirip horizontal (11) berjumlah 2-5 buah lebih disukai 3 buah dengan panjang 750 mm dan terdapat plat akrilik dengan ketebalan 6-12 mm lebih disukai 10 mm. Pengaduk digester biogas mekanik dimana posisi pengaduk (1) bagian luar berada pada bagian atas sebuah digester (2) dan bagian dalam berada didalam digester yang ditanam setinggi tanah (3).

  • Paten
  • Tersertifikasi
  • - 31 Mei 2017
  • Detail
Paten

Kit Deteksi PIK3CA H1047R Secara Tunggal Dan Simultan Dengan HER-2 Berbasis Real Time PCR

  • Paten
  • Tersertifikasi
  • - 31 Mei 2017
  • Detail
Paten

PISAU PEMOTONG ADONAN

Invensi ini bertujuan untuk mengungkapkan sebuah pisau pemotong adonan, lebih khususnya pisau untuk memotong adonan diantaranya adonan pelet apung, dimana badan pisau berbentuk silinder dengan dua tingkatan diameter yang berbeda dan dudukan mata pisau yang melengkung dengan radius tertentu, sehingga dihasilkan potongan pelet apung yang seragam dengan bentuk sesuai yang diinginkan. Pisau pemotong adonan pada invensi ini terdiri dari bagian-bagian yaitu badan pisau berbentuk silinder yang memiliki bagian yang terhubung dengan poros dan bagian yang terhubung dengan dudukan mata pisau; dudukan mata pisau yang dilengkapi dengan minimal dua buah lubang baud pada sisi miring yang memanjang membentuk trapesium kemudian membentuk lengkungan pada bagian pojok atau sudut yang menempel pada sisi yang lebih tinggi; dan mata pisau dengan bentuk trapesium yang dilengkapi dengan minimal dua buah lubang baud dan ujung mata pisau dibuat miring, yang dicirikan dengan sudut kemiringan sisi miring dudukan mata pisau adalah antara 27 sampai dengan 35 derajat, lengkungan bagian pojok atau sudut memiliki radius 11 mm, dan sudut kemiringan ujung mata pisau adalah antara 75 sampai dengan 80 derajat.

  • Paten
  • Tersertifikasi
  • - 31 Mei 2017
  • Detail
Paten

PROSES SINTESA SERBUK NANOKRISTAL SPINEL OKSIDA BERBASIS Zn DAN Co DAN PRODUK YANG DIHASILKANNYA

Invensi ini bertujuan untuk mengungkapkan proses sintesa spinel oksida menggunakan bahan baku logam transisi Seng (Zn), Kobalt (Co) dan Mangan (Mn) dimana pada salah satu tahapan prosesnya memanaskan campuran logam transisi tersebut pada suhu tertentu sehingga dihasilkan spinel oksida tanpa pengotor. Proses pembuatan serbuk nanokristal spinel oksida dengan menggunakan bahan dasar Zn, Co dan Mn terdiri dari tahapan-tahapan yaitu mencampurkan serbuk logam transisi, mengeringkan campuran, kemudian dipanaskan pada suhu 300°C hingga 700°C untuk menghasilkan spinel oksida ZnMn2O4 dan pada suhu 400°C hingga 1200°C untuk menghasilkan spinel oksida CoMn2O4 dalam rentang waktu masing-masing minimal 18 jam hingga terbentuk fasa spinel oksida ZnMn2O4 dan CoMn2O4, hingga tahap akhir yaitu mendinginkan dan menghaluskan spinel oksida yang masih dalam bentuk padatan keras atau gumpalan menjadi powder atau serbuk. Produk spinel oksida ZnMn2O4 dan CoMn2O4 yang dihasilkan adalah spinel oksida ZnMn2O4 sebesar kurang dari 33 nm dan CoMn2O4 sebesar kurang dari 102 nm.

  • Paten
  • Tersertifikasi
  • - 31 Mei 2017
  • Detail
Paten

METODE VERIFIKASI SECARA MOLEKULER TERHADAP SPERMA SAPI HASIL PEMISAHAN JENIS KELAMIN (SEXING)

Invensi ini berhubungan dengan suatu metode verifikasi hasil pemisahan sperma betina (X) dan sperma jantan (Y) secara molekuler menggunakan primer Sex-determining region Y (SRY) dan duplex Polimerase Chain Reaction (PCR). Metode verifikasi sperma sexing sapi secara molekuler terdiri dari tahapan ekstraksi DNA sperma sapi hasil pemisahan, amplifikasi DNA dengan duplex PCR dan pengamatan hasil amplifikasi DNA dengan elektroforesis. Metode duplex PCR menggunakan gen SRY (318 bp) dan GAPDH (415 bp) mampu membedakan jenis kelamin dari sampel DNA sperma sapi Simmental dan sapi Bali hasil sexing yaitu sperma X pada kolom BSA (Bovine Serum Albumin)konsentrasi rendah (5%) dan sperma Y pada kolom BSA konsentrasi tinggi (10%), baik pada pemisahan 2 kolom maupun 3 kolom BSA. (Gambar 3)

  • Paten
  • Tersertifikasi
  • - 27 April 2017
  • Detail
Paten

Komposisi Pangan Darurat Kaya Serat

Invensi ini berkaitan dengan suatu komposisi pangan darurat kaya serat, lebih khususnya berupa biskuit kukis yang dibuat dari bahan non terigu dengan komposisi 16,00% - 16,10% lebih disukai 16,08% tepung mocaf (modified cassava flour), 1,55% - 1,65% lebih disukai 1,60% tepung tempe telur, 3,55% - 3,60% lebih disukai 3,58% tepung kacang hijau, 10,55% - 10,65% lebih disukai 10,61% tepung pisang, 19,65% - 19,70 lebih disukai 19,68% gula halus, 16,00% - 16,10% mentega, 5,75% - 5,80% lebih disukai 5,79% margarin, 0,30% - 0,35 lebih disukai 0,32% vanili, 10,15% - 10,20% lebih disukai 10,19% kuning telur, 2,55% - 2,60 lebih disukai 2,57% pasta moka, 12,80% - 12,90% lebih disukai 12,86% susu skim, dan 0,60% - 0,70% lebih disukai 0,64% soda kue, yang diolah sedemikian rupa menjadi makanan selingan yang praktis sesuai kebutuhan masyarakat. Pangan darurat yang dihasilkan memiliki kadar serat pangan di atas 6%. Pangan darurat ini memiliki umur simpan yang berbeda dalam 3 (tiga) jenis kemasan pada suhu ruangan 28ºC dengan kelembaban udara 75%, yaitu: kemasan alumunium foil, metalizing, poli etilen masing-masing 1225 hari, 549 hari dan 57 hari.

  • Paten
  • Tersertifikasi
  • - 13 April 2017
  • Detail
Paten

Bahan Bakar Padat Berbasis Limbah Biomassa

Invensi ini bertujuan untuk mendapatkan bahan bakar padat berbasis limbah biomassa, lebih khususnya bahan bahan bakar padat berbasis limbah biomassa yang dibuat dari ampas kopi. Bahan yang digunakan dalam invensi ini adalah ampas kopi, serbuk kayu, tandan kosong kelapa sawit (TKKS), dan ampas teh. Proses pembuatan bahan bakar padat berbasis limbah biomassa melalui tahapan sebagai berikut : mengeringkan limbah ampas kopi; mencampurkan limbah ampas kopi dengan material lain, seperti serbuk kayu, tandan kosong kelapa sawit (TKKS), dan ampas teh; mencetak bahan bakar padat berbasis limbah biomassa, lebih khususnya bahan bahan bakar padat berbasis limbah biomassa yang dibuat dari ampas kopi menggunakan pelletizer; menentukan variasi; melakukan uji proksimat. Ampas kopi dengan kadar air 3,45 % memiliki nilai kalori sebesar 5632 kal/gram sedangkan ampas kopi dengan kadar air 0,7% memiliki kalori 6128 kal/gram. Selain itu nilai kalori limbah teh kering yang sudah dioven sebesar 4793 kal/gram. Nilai kalori ampas kopi dan teh tersebut jauh di atas standar minimum kalori bahan bakar padat berbasis limbah biomassa, lebih khususnya bahan bahan bakar padat berbasis limbah biomassa yang dibuat dari ampas kopi berdasarkan SNI 8024:2014 yaitu 4000 kal/gram. Dalam beberapa formula Bahan bakar padat berbasis limbah biomassa, lebih khususnya bahan bahan bakar padat berbasis limbah biomassa yang dibuat dari ampas kopi dan serat kayu atau TKKS, diperoleh nilai kalori Bahan bakar padat berbasis limbah biomassa, lebih khususnya bahan bahan bakar padat berbasis limbah biomassa yang dibuat dari ampas kopi lebih tinggi dari standar SNI.

  • Paten
  • Tersertifikasi
  • - 31 Maret 2017
  • Detail