Pencarian Hak Kekayaan Intelektual

Paten

Formulasi Feromon Seks Sintetik Serangga Betina Dewasa Helicoverpa armigera Populasi Indonesia Serta Proses Pembuatannya

Suatu komposisi komposisi pengikat serangga jantan, Helicoverpa armigera, untuk populasi Indonesia, yang memiliki daya tarik yang kuat dibandingkan dari betina virginnya, tahan lama satu bulan yang mengandung (Z)-11-heksadesenil aldehida dan (Z)-9-heksadesenil aldehida dengan ratio 50:50, 30:70, dan 10:90 dengan kuantitas 500-1500 µg didalam pelarut 1000 ppm hidroksi toluena terbutilasi per karet pembawa (karet septa). Penambahan larutan (Z)-11-heksadesenil aldehida dan larutan (Z)-9-heksadesenil aldehida tergantung dengan rasio dan kuantitas yang akan dibuat sesuai dengan rasio dan kuantitas terbaik. Karet septa yang mengandung kuantitas 500-1500 μg kedua senyawa feromon seks sintetik dikeringanginkan dan disimpan dalam kantong aluminium dan di seal. Karet septa berferomon dipasang pada alat perangkap, alat perangkap dibuat dari stoples 2,5 l yang berventilasi di dua sisinya (1cm x 10 cm).

  • Paten
  • Terdaftar - Formalitas Terpenuhi
  • - 18 Oktober 2023
  • Detail
Paten

HIDROGEL SELULOSA TIGA DIMENSI DARI LIMBAH BIOMASSA AGROINDUSTRI UNTUK PEMBALUT LUKA FUNGSIONAL

Tujuan invensi ini adalah mengembangkan hidrogel selulosa dari limbah biomassa agroindustri untuk pembalut luka fungsional tiga dimensi untuk memberikan kondisi penyembuhan luka yang tetap lembab, mengurangi frekuensi penggantian pembalut luka yang mencegah resiko luka baru yang pada akhirnya akan mempercepat proses penyembuhan luka. Selulosa bersumber dari limbah biomassa agroindustri yaitu tandan kosong kelapa sawit (TKKS) dan batang pisang (BP). Selanjutnya MFC diolah menjadi carboxymethyl cellulose (CMC) dan direaksikan dengan agen crosslinker epiclorohidrin menjadi hidrogel selulosa tiga dimensi. Pada invensi ini dihasilkan produk hidrogel selulosa tiga dimensi turunan TKS memiliki kapasitas absorpsi tertinggi menggunakan formulasi pada 1310.90 ± 49.12 (%b/b) jauh lebih tinggi dari hidrogel dari CMC komersial yang bukan berasal dari limbah agroindustri. Hidrogel selulosa memiliki densitas yang ringan sehingga nyaman dipakai antara 2-5 g/cm3 serta mampu mempertahankan kelembapan pada 30% selama 5 hari. Luas permukaan dari hidrogel selulosa juga menujukkan peningkatan area aktif sebesar 10% dibandingkan hidrogel dari CMC komersial.

  • Paten
  • Terdaftar - Formalitas Terpenuhi
  • - 17 Oktober 2023
  • Detail
Paten

Formula Pupuk Hayati untuk Lahan Salin dan Proses Pembuatannya

Invensi ini berkaitan dengan formulasi pupuk hayati untuk lahan salin dan proses pembuatannya. Tiga strain bakteri dari kelompok Pseudomonas yang digunakan dalam pupuk hayati ini secara konsorsia merupakan bakteri yang diisolasi dari tanah sawah salin. Ketiga strain bakteri ini mampu menghasilkan enzim ACC deaminase dan eksopolisakarida (EPS) yang berperan penting dalam membantu tanaman padi terhindar dari cekaman salinitas. Bakteri ini juga mampu memfiksasi N2 dari udara dan melarutkan hara P yang terikat pada tanah. Hasil pengujian di lapangan di lahan salin menunjukkan bahwa aplikasi pupuk hayati ini mampu menghemat penggunaan pupuk anorganik dan memaksimalkan hasil padi. Bahan pembuatan pupuk hayati lahan salin ini adalah 3 strain bakteri, media perbanyakannya, dan bahan pembawa gambut yang tidak disterilisasi. Proses pembuatan pupuk hayati pada invensi ini terdiri atas tahapan penyiapan bahan pembawa gambut dengan kadar air tertentu dalam kantong plastik transparan, peremajaan dan perbanyakan isolat bakteri dengan media murni dan media produksi, pencampuran ketiga strain bakteri dengan jumlah setara, dan injeksi campuran bakteri ke dalam bahan pembawa sebanyak 10 sampai 15% dari berat bahan pembawa (1:3) untuk mendapatkan kadar air akhir kurang dari 30%. Pengemasan pupuk hayati lahan salin ini menggunakan plastik polypropilene dengan ukuran sesuai keperluan sesuai kebutuhan.

  • Paten
  • Terdaftar - Formalitas Terpenuhi
  • - 17 Oktober 2023
  • Detail
Paten

ELEKTRODA KARBON BERBASIS ARANG TEMPURUNG KELAPA SEBAGAI MATERIAL INTI REAKTOR ELEKTROKATALITIK DAN PROSES PEMBUATANNYA

Invensi ini berkaitan elektroda karbon berbahan dasar arang tempurung kelapa beserta proses pembuatannya, dimana elektroda karbon dapat digunakan sebagai katoda dalam reaktor electrochemical advanced oxidation process (EAOP). Tempurung kelapa dikarbonisasi menjadi arang karbon kemudian dihaluskan dan diayak menjadi ukuran 200 mesh. Aktivasi fisika, kimia dan katalisasi dengan FeCl3 dan ZnCl2 pada suhu 900 oc selama 1 jam dalam kondisi nonastmosperik mampu meningkatkan sifat permukaan, kristalitas dan konduktivitas. Material karbon tersintesis kemudian dicetak sebagai elektroda yang digunakan sebagai katoda dalam reaktor elektrokatalitik yang berfungsi mengolah polutan dalam air limbah. Elektroda karbon mampu menurunkan COD air limbah sebesar 63% dalam waktu 30 menit, sehingga dapat digunakan sebagai katoda dalam sel reaktor electrochemical advanced oxidation process (EAOP) yang berfungsi sebagai unit pengolah air limbah.

  • Paten
  • Terdaftar - Formalitas Terpenuhi
  • - 17 Oktober 2023
  • Detail
Paten
B-5955/III.5.4/HK.00/10/2023

KOMPOSISI DAN PROSES PEMBUATAN FORMULA BIO-DEKOMPOSER YANG MENGANDUNG BAHAN AKTIF MIKROBA LIGNINOLITIK UNTUK MEMPERCEPAT PENGOMPOSAN TANDAN KOSONG KELAPA SAWIT (TKKS)

Invensi ini berkaitan dengan komposisi dan proses pembuatan formula Bio-dekomposer untuk pengomposan tandan kosong kelapa sawit yang mengandung bahan aktif mikroba ligninolitik. Komposisi Bio-dekomposer tersebut digunakan khusus untuk mempercepat pengomposan tandan kosong kelapa sawit yang merupakan limbah Pabrik Pengolahan Kelapa Sawit, sehingga dapat dikonversi menjadi produk yang bernilai tambah. Bahan aktif pada invensi ini adalah empat strain bakteri yaitu Bacillus subtilis strain BRM043928, Bacillus tequilensis strain 52-LR1-2, Bacillus paramycoides strain SKB12 dan Bacillus cereus strain PgBE247, serta dua strain fungi yaitu Rhizopus microsporus strain F2-02 dan Aspergillus fumigatus strain CMXY14287. Berdasarkan hasil pengujian sebagaimana aktivitas formula Bio-dekomposer dengan bahan aktif 4 strain bakteri dan 2 strain fungi dengan bahan pembawa campuran molases, CMC dan gliserol, menunjukkan bahwa formula Bio-dekomposer tersebut mampu mendegradasi lignin baik secara in vitro maupun in vivo pada TKKS. Hal tersebut merupakan penemuan baru dan diharapkan mampu menjadi salah satu solusi bagi pengendalian masalah limbah, khususnya limbah Pabrik Pengolahan kelapa sawit dan dapat menghasilkan produk yang bernilai tambah seperti pakan ternak dan pupuk kompos.

  • Paten
  • Terdaftar - Formalitas Terpenuhi
  • - 17 Oktober 2023
  • Detail
Paten

PROSES PEMBUATAN NANOPARTIKEL ZIRKONIA DARI MINERAL IKUTAN TAMBANG TIMAH DAN KARAKTERISTIK PRODUK YANG DIHASILKAN

Invensi ini berhubungan dengan proses dan produk nanopartikel, khususnya proses pembuatan nanopartikel zirkonia dengan bahan baku pasir zirkon yang berasal dari mineral ikutan tambang timah. Invensi ini bertujuan untuk mengatasi kelemahan dari pembuatan nanopartikel zirkonia yang pada umumnya menggunakan proses hidrotermal dan invensi terdahulu yang menggunakan banyak tahapan proses dan teknologi diantaranya teknologi pirolisis PSP. Tahapan dalam invensi ini diawali dengan pembuatan natrium zirkonat dilanjutkan dengan proses sol-gel melalui pembuatan larutan zirkonium oksiklorida dengan penambahan asam klorida dan penyesuaian pH larutan dengan kondisi yang diinginkan dengan cara penambahan ammonia. Produk nanopartikel zirkonia dari invensi ini direpresentasikan memiliki karakteristik, yakni kemurnian kandungan zirkonia oksida sebesar 65-85%, ukuran luas permukaan spesifik 100 – 300 m2/g, ukuran nanopartikel 2-50 nm dan fasa kristal tetragonal.

  • Paten
  • Publikasi
  • - 16 Oktober 2023
  • Detail
Paten
B-7824/III.10.3/TK.11.02/10/2023

PROSES PENURUNAN KADAR ABU, LOGAM ALKALI KALIUM, DAN SODIUM PADA SEKAM PADI MENGGUNAKAN AIR DAN ASAM ASETAT

Invensi ditujukan untuk menyediakan proses pengolahan sekam padi dengan air dan asam asetat secara bertahap. Tahap pertama, sekam padi dicuci dengan air panas (suhu 60-70 °C). Tahap berikutnya, sekam padi dicuci dengan asam asetat panas 10-15% dalam air vol/vol. Proses pengeringan dilakukan di bawah sinar matahari. Juga disediakan suatu produk arang sekam padi melalui proses pengarangan pada suhu 450°C selama 2 jam berupa material padat dengan kadar abu 37,36-40,43%, K20 0,09-0,10%, Na2O 0,03-0.005%, nilai kalor 3.471-3.497 kal/g. Pencampuran batubara dan sekam padi untuk mendapatkan nilai kalor >5.600 kkal/kg adalah masing-masing 80%:20%. Pada kondisi ini, kecenderungan terhadap terjadinya slagging/fouling berdasarkan rasio basa/asam medium, fouling indeks mediun dan slagging indeks rendah.

  • Paten
  • Terdaftar - Formalitas Terpenuhi
  • - 16 Oktober 2023
  • Detail
Paten

KOMPOSISI FOAM GLASS-CERAMIC BERBAHAN DASAR LIMBAH PADAT INDUSTRI DAN PRODUKNYA

Invensi ini mengungkapkan suatu komposisi bahan foam glass-ceramic untuk mengatasi kekurangan pada invensi terdahulu dan tujuan khususnya adalah menyediakan komposisi bahan pembuat foam glass-ceramic berbasis limbah padat industri. Limbah padat industri yang digunakan sebagai bahan baku foam glass-ceramic adalah limbah abu terbang batubara, limbah botol kaca, limbah pemecah batu basal, dan limbah pengecoran aluminium berupa black aluminium dross. Proses pembuatan foam glass-ceramic dilakukan dengan metode pemanasan serbuk dengan suhu pemanasan 1000-1100°C dengan waktu tahan pemanasan selama 30 menit. Suatu komposisi untuk pembuatan foam glass-ceramic berbasis 100% limbah padat industri, yang terdiri dari: limbah pemecah batu basal sebanyak 4,5-5% b/b; limbah abu terbang 36,0-40,0% berat; limbah botol kaca 49,5-55,0% berat; black aluminium dross 0,0-10% berat. Suatu produk foam glass-ceramic berbahan dasar limbah padat industri dan produknya, memiliki ciri kuat tekat 0,74 sampai dengan 2,10 MPa; nilai porositas 57,81 sampai dengan 85,55%; dan nilai densitas 0,562 sampai dengan 0,857 g/cm3.

  • Paten
  • Terdaftar - Formalitas Terpenuhi
  • - 16 Oktober 2023
  • Detail
Paten
NOMOR B-5598/III.5.5/HK.06/9/2023

PROSES PEMBUATAN DAN FORMULASI PAKAN BUATAN PROTEIN TINGGI (BIRDCAKE) UNTUK BURUNG KAKATUA KOKI (Cacatua galerita)

Invensi ini berkaitan dengan formulasi dan proses pembuatan pakan buatan untuk burung kakatua koki (Cacatua galerita) sedemikian hingga produk yang dihasillkan memiliki kadar protein yang tinggi. Adapun formulasi pakan buatan untuk burung kakatua koki, yang terdiri dari: pisang kepok sebanyak 24-28%; air sebanyak 23-29%; tepung terigu sebanyak 20-25%; kedelai sebanyak 7-10%; daging sapi cincang sebanyak 6-9%; minyak goreng sebanyak 5-8%; telur ayam sebanyak 3-7%; garam dapur sebanyak 0,4-0,6%; dan CaCO3 sebanyak 0,1-0,3%. Sedangkan proses pembuatan pakan buatan yang diawali dengan memanaskan kedelai menggunakan oven pada suhu 50-60°C selama ±24 jam, kemudian mendiamkannya hingga mencapai suhu ruang, setelah itu mencincang kedelai, memisahkan daging buah pisang dari kulitnya, kemudian dihaluskan. Tepung diayak dan parallel telur dikocok hingga mengembang. Selanjutnya mencampurkan pisang kepok, air, tepung terigu, kedelai, daging sapi cincang, minyak goreng, telur ayam, garam dapur, dan CaCO3, sehingga diperoleh adonan yang kemudian dicetak adonan dan dipanggang pada oven untuk memperoleh produk pakan buatan.

  • Paten
  • Publikasi
  • - 15 Oktober 2023
  • Detail
Paten
B-5946/III.5.7/HK.00/10/2023

METODE PENGUKURAN METIL MERKURI DALAM RAMBUT MENGGUNAKAN GAS KROMATOGRAFI DENGAN DETEKTOR PENANGKAP ELEKTRON(GC-ECD)

Invensi ini berkaitan dengan metode pengukuran metil merkuri di dalam rambut menggunakan kromatografi gas dengan detektor penangkap elektron (GC-ECD). Metode pengukuran dilakukan dengan menimbang rambut, menambahkan larutan etanol 96% dan larutan HCl 2N, setelah itu memanaskan di dalam waterbath, membiarkan larutan dingin sampai suhu kamar (20-25°C), kemudian mengekstrak larutan dengan larutan diklorometana (DCM) menggunakan shaker sampai proses ekstrasi sempurna. Kemudian membuat larutan standar induk metil merkuri 10,000 mg L-1 dengan cara melarutkan 0,01 g MeHgCl dalam 1 mL diklorometana, mengencerkan larutan standar induk 10,000 mg L-1 menjadi konsentrasi 10, 20, 50, 100, dan 200 μg L-1, mengukur sebanyak 1 μL larutan standar dan larutan sampel menggunakan kromatografi gas dengan detektor penangkap elektron (GC-ECD) dengan pengaturan program suhu optimal 80°C/1 min/15°C/min/180°C/5oC/min/220°C, setelah itu menganalisis hubungan antara konsentrasi standar metil merkuri dan luas area yang dihasilkannya melalui perhitungan statistik menggunakan persamaan garis regresi yang linear, dan melakukan perhitungan konsentrasi metil merkuri dalam sampel rambut menggunakan persamaan garis regresi linear yang diperoleh dari pengukuran larutan standar metil merkuri, kemudian menilai parameter analitik yaitu lineritas, akurasi, presisi, limit of detection (LoD) dan limit of quantitation (LoQ).

  • Paten
  • Terdaftar - Formalitas Terpenuhi
  • - 14 Oktober 2023
  • Detail