Pencarian Hak Kekayaan Intelektual

PUPUK UREA GRANUL LEPAS LAMBAT BERPELAPIS POLIMER LIMBAH PERTANIAN DAN DIPERKAYA MIKROBA PELARUT FOSFAT DAN METODE PEMBUATANNYA
Invensi ini berkaitan dengan pupuk urea granul lepas lambat berpelapis polimer limbah pertanian dan diperkaya bakteri tanah pelarut fosfat dan metode pembuatannya. Dalam invensi ini bahan polimer pelapis polimer berfungsi sebagai pengendali pelepasan unsur hara dengan perlambatan pelepasan unsur hara nitrogen sebanyak 65-85% pada 1 jam pertama pencelupan dalam air serta sebagai pembawa isolat mikroba beneficial pelarut fosfat, dengan dicirikan mampu mempertahankan viabilitas bakteri dengan jumlah koloni mikroba minimal 1x106 cfu/ml selama masa penyimpanan 3 hingga 5 minggu. Jenis mikroba beneficial pelarut fosfat yang digunakan dalam invensi ini berupa dan tidak terbatas pada Bacillus cereus TSB2. Bahan polimer yang digunakan berupa dan tidak terbatas pada kitosan, selulosa asetat dan selulosa triasetat, dan poliol. Proses produksi meliputi penyiapan inokulum mikroba beneficial, kultivasi mikroba secara fermentasi cair, pemisahan biomassa mikroba dan pengkayaan dengan tambahan molases, penyiapan bahan material pelapis, proses granulasi urea granul dengan bahan pelapis dan mikroba beneficial, pengeringan, pengujian produk (uji kelarutan, uji pelepasan hara, dan viabilitas mikroba) dan pengemasan produk. Produk yang dihasilkan memiliki komposisi terdiri dari pupuk urea granul sebanyak 89 hingga 90 %berat, polimer pelapis sebanyak 0,9 hingga 2,2 %berat, dan isolat mikroba Bacillus cereus TSB2 sebanyak 8 hingga 9%berat produk granul kering.
- Paten
- Terdaftar - Formalitas Terpenuhi
- - 11 Mei 2023
- Detail

PROSES PEMBUATAN TEPUNG KELOR RENDAH SAPONIN SERTA TANIN DAN PRODUK YANG DIHASILKANNYA
Invensi ini berkaitan dengan proses pembuatan tepung daun kelor. Lebih khusus, invensi ini berhubungan dengan produk tepung berbahan dasar daun kelor (Moringa oleifera) yang telah dihilangkan bau langunya dengan cara maserasi menggunakan asam sitrat. Keunggulan dari invensi ini adalah dapat menurunkan kandungan saponin penyebab bau langu sampai 75-78% dan kandungan tanin sebagai zat antinutrisi sebesar 16–18%. Maserasi dilakukan dalam larutan asam sitrat. Kemudian dilakukan penyaringan atau dapat juga disentrifugasi untuk dipisahkan antara endapan dan cairannya. Endapan yang diperoleh kemudian dikeringkan. Endapan kering yang diperoleh kemudian dihaluskan menjadi tepung. Karakteristik produk tepung daun kelor yang dihasilkan tidak bau langu dan memiliki kandungan mineral berupa kalsium sebesar 12735,85 - 16503,39 mg/kg; besi sebesar 58,35 - 79,67 mg/kg; kadar air sebesar 5,925 - 6,465%; tidak berbau langu karena memiliki kandungan saponin yang rendah; dan warna hijau muda kecoklatan dengan tingkat kecerahan (L*) sebesar 54,75 - 56,55.
- Paten
- Terdaftar - Formalitas Terpenuhi
- - 11 Mei 2023
- Detail

METODE PEMBUATAN MORTAR DENSITAS RENDAH BERSERAT ARANG HIDRO DAN PRODUK YANG DIHASILKANNYA
Invensi ini berhubungan dengan metode pembuatan dan produk mortar serat berdensitas rendah dengan penambahan serat arang hidro. Metode pembuatan mortar serat sebagaimana invensi ini terdiri dari penyiapan sabut kelapa yang terdiri dari memotong sabut kelapa, membuat larutan basa (NaOH/KaOH), merebus sabut kelapa pada larutan basa, proses karbonisasi pada sabut kelapa dengan metode hidrothermal, mengeringkan serat arang hidro, mencacah serat arang hidro sehingga didapat serat arang hidro. Langkah selanjutnya adalah pembuatan mortar, terdiri dari: menyiapkan pasir, semen dan air, mencampur, menambahkan serat arang hidro, mengaduk beberapa kali, mencetak, mendiamkan, melepaskan dan merendam hasil cetakan, hingga pada akhirnya mendapatkan hasil cetakan berupa mortar yang mengandung serat arang. Metode pembuatan mortar sesuai klaim dalam paten ini menghasilkan kuat tekan yang lebih tinggi sebesar 29,67 MPa dibanding metode pembuatan mortar pada umumnya. Mortar invensi ini memiliki karakteristik: kuat tekan sebesar 16-36 mpa; kuat lentur sebesar 3,5-6,1 mpa; daya serap air 4-9%; berat jenis sebesar 1800-2100 kg/m3; serta nilai flowabilitas sebesar 13-16%.
- Paten
- Terdaftar - Formalitas Terpenuhi
- - 11 Mei 2023
- Detail

PROSES PEMBUATAN DAN KOMPOSISI KERTAS BERBAHAN KOTORAN GAJAH DAN PRODUK YANG DIHASILKAN
Invensi ini terkait mengenai proses embuatan dan komposisi kertas dan produk yang dihasilkan. Lebih khusus lagi invensi ini berhubungan dengan tahapan pembuatan dan komposisi kertas dan produk yang dihasilkan berbahan kotoran gajah menjadi kertas daur ulang yang bernilai seni, ekonomi dan sarana pendidikan konservasi yang tinggi. Adapun proses pembuatan produk kertas kotoran gajah meliputi: pengumpulan kotoran gajah; pencucian kertas; perebusan lanjut pengeringan pada suhu 21-30°C; pencacahan kotoran gajah; pencampuran dengan kertas bekas; pencetak pulp kertas; pencetakan pada papan kain; penjemuran dan penyimpanan kertas. Komposisi kertas kotoran gajah yang paling tepat adalah perbandingan antara kotoran gajah dan kertas bekas sebesar 1:2. Produk kertas kotoran gajah memiliki karakteristik nilai kepadatan kertas 73,78-196,09 g/m2, kerapatan kertas 120,73=189,91 g/m2 serta nilai seni, keunikan dan ekonomi tinggi dan produk ramah lingkungan.
- Paten
- Terdaftar - Formalitas Terpenuhi
- - 10 Mei 2023
- Detail

FORMULASI PUPUK HAYATI PASTA BERBASIS KONSORSIUM BAKTERI POTENSI AGEN BIOSTIMULAN SPESIFIK UNTUK TANAMAN SENGON (Paraserianthes falcataria) DAN PROSES PEMBUATANNYA
Invensi ini berkaitan dengan pupuk hayati berbentuk pasta yang berbasis konsorsium bakteri endofit dan bakteri tanah yang memiliki potensi sebagai agen biostimulan yang berasal dari bagian tanaman dan tanah dari tanaman bawang merah (Allium cepa L.), kunyit, kakao, manggis dan akasia. Aspek pertam yaitu formulasi pupuk hayati pasta berbasis konsorsium bakteri potensi agen biostimulan spesifik untuk tanaman sengon. Formulasi ini terdiri dari larutan CMC dan biang induk, dimana merupakan konsorsium bakteri yang terdiri dari Bacillus pumilus strain eBWTd4.1, Pseudomonas guariconensis strain BWTd4.3, Sphingobacterium multivorum strain eBWMa5; Bacillus stratosphericus strain TBWT8, Rhizobium tropici strain DCM2.1.2, Klebsiella pneumoniae strain KPR 4.2, Bacillus sp. srain CGK DT1; Bacillus subtilis strain eBWTd2.1, Pantoea agglomerans strain MCBt 2. Sedangkan aspek kedua yaitu proses pembuatan pupuk hayati pasta berbasis bakteri unggulan diawali dengan menumbuhkan inokulan cair dalam media nutrient broth selama 2 hari kemudian melarutkan 40 gram CMC ke dalam 1 L air sambil diaduk sampai larut. Larutan CMC tersebut disterilisasi menggunakan kompor selama 60 menit pada suhu sekurang-kurangnya 100oC yang selanjutnya didinginkan sampai suhu ruang. Inokulan cair ditambahkan ke dalam campuran dengan perbandingan larutan CMC dengan inokulan cair 70:30. Campuran diaduk kemudian diperoleh pupuk hayati dalam bentuk pasta.
- Paten
- Terdaftar - Formalitas Terpenuhi
- - 09 Mei 2023
- Detail

FORMULASI PUPUK ORGANIK HAYATI PADAT BERBASIS KONSORSIUM BAKTERI POTENSI AGEN BIOSTIMULAN SPESIFIK UNTUK TANAMAN BAWANG MERAH(Allium cepa. L) DAN PROSES PEMBUATANNYA
Invensi ini berkaitan dengan formulasi dan proses pembuatan pupuk organik hayati padat berbasis konsorsium bakteri endofit dan bakteri rizosfer yang memiliki potensi sebagai agen biostimulan. Formulasi pupuk organik hayati padat berbasis konsorsium bakteri potensi agen biostimulan spesifik untuk tanaman bawang merah (Allium cepa. L) terdiri dari dedak, sekam, gula pasir, agar-agar, air kelapa, ekstrak kacang kedelai, dan konsorsium bakteri. Sedangkan proses pembuatannya diawali dengan perebusan kacang kedelai kemudian mencampurnya dengan gula pasir, agar-agar, dan air kelapa. Selanjutnya memanaskan campuran sampai mendidih yang kemudian ditambahkan dedak dan sekam ke dalamnya disertai dengan pengadukan. Setelah itu memasukkan dan membagi media formulasi yang sudah tercampur rata tanpa pendinginan dan kemudian menutup campuran dengan tutup atau plastik tahan panas, mensterilisasi campuran, mendinginkan campuran hingga mencapai suhu ruang, dan menambahkan biang induk ke dalam campuran sekaligus disertai pengadukan. Selanjutnya melakukan fermentasi aerob selama 1 – 2 minggu dan memperoleh pupuk organil hayati dalam bentuk padat.
- Paten
- Terdaftar - Formalitas Terpenuhi
- - 09 Mei 2023
- Detail

PEMBUATAN BIOBRIKET DARI LIMBAH PADAT DISTILASI MINYAK KAPULAGA (Amomum Cardamomum)
Proses pengarangan (pirolisis) dimulai dengan mengaliri gas N2 sebesar 5 ml/menit dengan variasi temperatur dari 250-600 °C selama 1 jam, sehingga menghasilkan biochar. Formulasi biobriket dilakukan dengan penambahan 3 jenis oksidator (KNO3, K2Cr2O7, KMnO4) 5% (b/b) dan perekat amilum 10% (b/b). Variasi rasio perbandingan massa kulit kapulaga dengan hasil samping distilasi minyak atsiri kapulaga yaitu 100: 0; 75: 25; 50:50; 25: 75; 0: 100. Selanjutnya, biobriket dicetak menggunakan Kempa Panas Mini (Mini Hot-press) pada tekanan 1 metrik ton selama 10 menit, kemudian dikeringkan dalam tray dryer pada suhu 100 °C selama 6 jam. Nilai kalor terbaik biochar biji dan limbah kulit diperoleh pada temperatur 450 0C masing-masing sebesar 6201,15 Cal/gr dan 4343,19 Cal/gr. Hasil uji formula biobriket dengan kadar air berkisar antara 2,22–4,87 % sesuai dengan SNI (01-6235-2000), kadar abu berkisar antara 5,8218–830,1323 %, volatile matter berkisar antara 5,4552–32,3514 %, fixed karbon berkisar antara 37,2447–84,5330 %. Uji karakteristik biobriket dari temperatur pirolisis 450 0C (rendemen biochar optimum) diperoleh Nilai kalor biobriket terbaik (tertinggi) pada rasio massa 25% kulit : 75% limbah biji kapulaga dengan oksidator K2Cr2O7 sebesar 5215,27 Cal/gr, kekerasan terbaik sebesar 250 kg/cm2 dan laju pembakaran terbaik selama 2,1184 gr/detik.
- Paten
- Terdaftar - Formalitas Terpenuhi
- - 09 Mei 2023
- Detail

PROSES PEMBUATAN SERBUK XILOOLIGOSAKARIDA ANTIOKSIDAN DAUN DAN PUCUK TEBU DAN PRODUK YANG DIHASILKANNYA
Invensi ini bertujuan untuk membuat produk serbuk xilooligosakarida (XOS)dari daun dan pucuk tebu yang memiliki keunggulan produk yaitu aktivitas antioksidan yang tinggi tanpa penggunaan bahan-bahan kimia yang berbahaya serta ramah lingkungan pada proses pembuatannya sehingga dapat menjadi bahan baku industri seperti industri kosmetik atau pangan fungsional. Tahapan proses pada invensi ini diawali dengan ekstraksi xilooligosakarida dari daun dan pucuk tebu dengan menggunakan autoklaf dan katalis asam oksalat, menyaring dan memperoleh ekstrak cair berupa hidrolisat asam yang mengandung xilooligosakarida. Tahapan purifikasi terbagi menjadi dua tahap dengan presipitasi etanol dan tahap akhir berupa pengeringan beku sehingga menghasilkan serbuk xilooligosakarida tahap 1 dengan aktivitas antioksidan berkisar 61-63% dan serbuk xilooligosakarida tahap 2 dengan aktivitas antioksidan berkisar 71-73%.
- Paten
- Terdaftar - Formalitas Terpenuhi
- - 09 Mei 2023
- Detail

KOMPOSISI DAN PROSES PEMBUATAN KEMASAN MAKANAN KOMPOSIT DARI SERBUK PELEPAH PINANG DENGAN PEREKAT MALTODEKSTRIN
Invensi ini berhubungan dengan suatu bahan kemasan produk khususnya kemasan ringan dan kuat lebih khususnya yang berbahan baku serbuk pelepah pinang dengan perekat maltodekstrin serta proses pembuatannya. Produk menurut invensi ini dicirikan dengan bahan penyusun berasal dari serbuk limbah pelepah pinang dengan perekat maltodekstrin. Tahapan pembuatan kemasan produk makanan berbahan baku serbuk pelepah pinang terdiri dari: penghalusan pelepah pinang dengan ringflaker dilanjutkan dengan diskmill, pengayakan serbuk pelepah pinang hingga diperoleh ukuran lolos mesh 80, pengeringan di dalam oven pada suhu 80oC selama 24 jam, pencampuran serbuk pinang dengan perekat maltodekstrin, pengeringan campuran serbuk pelepah pinang dengan perekat maltodekstrin di dalam oven pada suhu 80oC selama 12 jam, pengepresan dan pencetakan serbuk pelepah pinang sesuai cetakan model kemasan produk makanan pada suhu 180-220oC selama 10-30 menit menit. Invensi ini memiliki kelebihan yaitu produk yang dihasilkan ringan, relatif kuat dan mudah terdegradasi oleh lingkungan.
- Paten
- Terdaftar - Formalitas Terpenuhi
- - 09 Mei 2023
- Detail

FORMULASI SPIRULINA TIDAK BERBAU DARI EKSTRAK BASAH BIOMASSA DAN PROSES PEMBUATANNYA
Invensi ini mengenai formulasi dan proses pembuatan biomassa Spirulina kering tidak berbau dalam sediaan serbuk dari ekstrak basah biomassa menggunakan fermentasi bakteri asam laktat dan dapat ditambahkan tepung berkarbohidrat sebagai sumber substrat sehingga menghasilkan produk berupa Spirulina yang memiliki rasa dan aroma yang lebih dapat diterima dan disukai konsumen serta memiliki aktivitas antioksidan yang sama dengan produk Spirulina sebelumnya. Suatu formulasi Spirulina tidak berbau dari ekstrak basah biomassa dalam sediaan serbuk yang terdiri dari bahan baku Spirulina basah dengan kadar air 40-70%, bakteri asam laktat campuran Lactobacillus casei dan Lactobacillus sp. sebanyak 1-5% dari total berat dan tepung beras 10-25% dari total berat.
- Paten
- Terdaftar - Formalitas Terpenuhi
- - 08 Mei 2023
- Detail