BOKOR
Desain Industri
BOKOR
Bokor Keramik Berbahan Lokal Berdekorasi Warna Nawa Sanga terbuat dari bahan keramik jenis eathenware pada suhu pembakaran 800oC. Bodi bokor keramik terbuat dari bahan galian yang terdiri dari lempung Sibang Gede dan serbuk batu padas dengan tingkat penyusutan 20%. Penuangan dekorasi terdiri dari dua tahap, yaitu: dekorasi tempel dan lukis. Dekorasi tempel dimaksudkan sebagai proses pemberian dekorasi sembilan jenis bunga yang identik menempati warna sembilan penujuru mata angin. Perwujudan dekorasi sembilan jenis bunga dilakukan dengan system cetak tempel sesuai dengan bentuk dan warna bunga alami yang ada. Dekorasi lukis dimaksudkan sebagai proses pemberian dekorasi warna dalam bentuk lukis baik pada seluruh bodi luar, permukaan dan alas, serta tengah bodi. Proses perwuudan bokor keramik berbahan local berdekorasi warna nawa sanga terdiri dari: 1) Proses pembentukan: menggunakan lempung Sibang Gede yang dicampur dengan serbuk batu padas dengan perbandingan 80%:20%; 2) Proses triming: menggunakan pengetriman yang dimaksudkan untuk membentuk bodi bokor yang tipis, halus, kokoh sesuai desain yang diinginkan; 3) Proses pendekorasian tempel: menempelkan sembilan jenis dekorasi bunga yang mencerminkan warna jenis bunga yang menempati sembilan penjuru mata angin, yaitu: di utara cermin bunga warna hitam, di timur laut bunga warna abu-abu, di timur bunga warna putih, di tenggara bunga warna merah muda, di selatan bunga warna merah, di barat daya bunga warna jingga, di barat bunga warna kuning, di barat laut bunga warna hijau, dan di tengah bunga manca warna; 4) Proses pembakaran: membakar bokor yang telah berdekorasi tempel bunga pada suhu 800OC selama 5 s.d 7 jam menggunakan tungku pembakar; 5) Proses pendekorasian lukis: memberikan dekorasi warna pada bokor yang telah berdekorasi tempel bunga yang terdiri dari aktivitas: (a)memberi warna merah sebagai warna dasar pada seluruh bagian bokor kecuali bagian dalam, (b)memberi warna hitam pada dekorasi bunga di arah utara, (c)memberi warna abu-abu pada dekorasi bunga di arah timur laut, (d)memberi warna putih pada dekorasi bunga di arah timur, (e)memberi warna merah muda pada dekorasi bunga di arah tenggara, (f)memberi warna merah pada dekorasi bunga di arah selatan, (g)memberi warna jingga pada dekorasi bunga di arah barat daya, (h)memberi warna kuning pada dekorasi bunga di arah barat, (i)memberi warna hijau pada dekorasi bunga di arah barat laut, (j)memberi warna manca warna pada dekorasi bunga di arah tengah, (k)memberi warna emas (prada) pada permukaan, alas, dan tengah bodi bokor, dan (l)memberi warna degradasi sebagai bingkai dari dekorasi bunga sesuai warna di sembilan penjuru mata angin; 6) Proses penyemprotan clear: menyemprotkan clear ke seluruh bagain bokor untuk melindungi warna dan menghaluskan bodi supaya tidak mengelupas atau punah; dan 7) Proses pengeringan: mengeringkan bokoran yang telah berdekorasi warna dan terlapisi clear dalam udara terbuka agar tidak lengket dan betul-betul menyatu dengan bodi, dekorasi, warna, dan clear. Proses perwujudan bokor keramik tersebut menganut system pembakaran tunggal yang disebut pembakaran suhu rendah atau biskuit. Tujuan pemberian dekorasi sembilan bunga berwarna sesuai penjuru mata angin menunjukkan keindahan yang selalu melekat dalam menjaga keutuhan (integritas) alam pada sembilan penjuru mata angin sesuai warna masing-masing penjuru. Dekorasi warna emas (prada) pada permukaan, alas, dan garis batas sembilan penjuru mata angin melambangkan keagungan yang selalu melekat pada bokor sebagai tempat canang (banten) tatkala melakukan persembahyangan. Warna dasar merah pada bokoran menunjukkan semangat dan keberanian yang tinggi dalam mempertahankan kebenaran melalui aktivitas keagamaan yang berkesinambungan. Produk bokor keramik ini digunakan untuk tempat menaruh canang (banten) tatkala akan melakukan persembahyangan di tempat suci baik di dalam maupun di luar lingkungan rumah sebagai bentuk perwujudan produk kreatif fungsional berbahan local yang bernilai tambah tinggi. Bokor keramik ini menjadi alternative bagi pengembangan bahan baku local yang selama ini hanya digunakan untuk produk berukuran kecil, sekali pakai, tanpa dekorasi, dan bernilai jual rendah. Bokor keramik menjadi salah satu bentuk diferensiasi produk yang dapat dilakukan oleh UMKM dalam menjaga keberlanjutan usaha di tengah-tengah belum pulihnya kondisi finansial yang dialami selama ini.
2023-1689131497-j95o
B-2229/III.10.1/TK.11.04/7/2023
Pusat Riset Material Maju
dewa002@brin.go.id
Badan Riset dan Inovasi Nasional
A00202304322
27 September 2023
-
IDD000070470
- Dewa Nyoman Arta Widana
( Pusat Riset Material Maju ) - I Nyoman Normal
( Pusat Riset Koperasi, Korporasi dan Ekonomi Kerakyatan ) - I Ketut Sutika
( Pusat Riset Material Maju ) - I Ketut Astawa
( Pusat Riset Material Maju )
- Putu Adi Saputra
( Genta Swara Keramik ) -
( )