Pencarian Hak Kekayaan Intelektual

KOMPOSISI DAN PROSES PEMBUATAN NAGET IKAN DIPERKAYA DENGAN DAUN KELOR
Invensi ini berhubungan dengan suatu produk naget ikan yang diperkaya dengan daun kelor sebagai sumber zat besi serta proses pembuatannya, khususnya berupa suatu komposisi naget ikan daun kelor yang terdiri dari ikan fillet 42,73-44,64%, daun kelor 4,46-8,55%, lebih disukai 8,55%; tepung maizena 9,61-10,04%; tepung sagu 9,61-10,04%; daun bawang 6,41-6,70%; bawang merah 6,41-6,70%; bawang putih 7,26-7,59%; garam 1,71-1,79%; merica 0,21-0,22%; pala 0,01%; es 4,27-4,46%. Proses pembuatannya terdiri dari tahapan berikut: memisahkan daun kelor dari tangkainya; menimbang daun kelor kemudian mencuci dengan air mengalir; mengukus daun kelor kemudian mencacah daun kelor; menghaluskan daging ikan fillet menggunakan alat pencincang; mencampur bawang putih, bawang merah, gula, dan garam yang telah dihaluskan menggunakan alat pencincang; mencampur tepung maizena, tepung sagu, merica, dan pala menggunakan alat pencincang; mencampur es; menuangkan adonan ke dalam wadah kering; mencampur daun kelor cacah dan irisan daun bawang; menuangkan adonan ke dalam loyang; mengukus adonan; memotong naget ikan; mencelupkan naget ikan pada telur yang telah dikocok kemudian membaluri dengan terigu; mencelupkan kembali pada telur yang telah dikocok; kemudian membaluri dengan tepung roti; menggoreng naget ikan; mendinginkan naget ikan; dan menyimpan naget ikan ke dalam pendingin dengan suhu minus 16-18°C.
- Paten
- Tersertifikasi
- - 20 Februari 2021
- Detail

FORMULASI DAN METODE PEMBUATAN KOMPON FENDER KARET PNEUMATIKPELINDUNG DERMAGA PELABUHAN KAPAL LAUT BERBAHAN KARET PERPADUAN RIBBED SMOKED SHEET/ETHYLENE PROPYLENE DIENE MONOMER
Suatu formula kompon karet bagian luar pneumatik pelindung dermaga pelabuhan kapal laut terdiri dari 90 bsk karet alam RSS, 10 bsk karet sintetik EPDM; 3 bsk homogeniser; 6 bsk ZnO;3 bsk asam Stearat; 35 bsk karbon N220/N330/N660; 2 bsk anti oksidan; 1 bsk wax, 4 bsk agen thickening; 3 bsk Anti oksidan; 8 bsk agen softener; 6 bsk minyak pemroses; 2 bsk agen pematangan; 1 bsk agen bantu pematangan. Formula kompon karet bagian dalam pneumatik pelindung dermaga pelabuhan kapal laut yang terdiri dari 90 bsk karet alam RSS, 10 bsk karet sintetik high-cis polibutadien; 3 bsk asam stearat; 6 bsk ZnO; 5 bsk bahan pengisi silika; 0,5 bsk anti oksidan-1; 1,5 bsk anti oksidan-2; 1,5 bsk anti oksidan-3; 50 bsk karbon N220; 8 bsk agen softener; 6 bsk minyak homogeniser; 1 bsk agen bantu pematangan; dan 2 bsk agen pematangan. Urutan dan waktu pemroses bahan aditif dalam formula kompon karet pneumatik pelindung dermaga pelabuhan kapal laut antara lain (a) pencampuran karet alam RSS, karet sintetik EPDM, homogeniser, dan karbon hitam dilakukan selama 5 menit; (b) pencampuran ZnO, asam stearat, anti oksidan, agen softener dilakukan selama 5 menit; (c) minyak homogeniser, agen pematangan dan agen bantu pematangan dilakukan selama 5 menit.
- Paten
- Pemeriksaan Substantif Tahap I
- - 18 Februari 2021
- Detail

Desain Wahana Angkut ALPO (Offshore Structure Decommisioning Vessel)
Sebagai wahana angkut anjungan lepas pantai paska operasi, untuk peningkatan kinerja keselamatan pelayaran di wilayah perairan Indonesia dengan melakukan pengangkatan anjungan yang telah tidak beroperasi agar alur pelayaran dapat terbebas darinya. Wahana angkut ini berbentuk badan ganda (Twin Hull) sehingga mampu membawa potongan anjungan sebesar 1500 ton serta memiliki kapasitas crane 2 x 500 ton. Wahana angkut ALPO ini memiliki kecepatan dinas 12 knot dan dilengkapi pula dengan sepasang Bow Thruster dan sepasang POD Propeller untuk mempermudah olah gerak di lokasi pengangkatan.
- Desain Industri
- Tersertifikasi
- - 18 Februari 2021
- Detail

PERALATAN DETEKSI KERUSAKAN STRUKTUR GEDUNG BERTINGKAT AKIBAT GEMPA BERBASIS SENSOR
Suatu peralatan deteksi kerusakan struktur gedung bertingkat yang dapat mengukur parameter getaran bangunan untuk mengetahui perilaku gedung dan isinya, sehingga status kerusakan gedung segera diketahui setelah menerima getaran, peralatan tersebut terdiri dari: sensor getaran(1), microcontroller (2), Field Programmable Gate Array (FPGA)(3), server(4), display (5). Getaran yang menimpa gedung diterima oleh sensor getaran(1), selanjutnya diubah menjadi data digital oleh microcontroller (2), diteruskan ke FPGA(3)untuk disaring dengan nilai ambang batas getaran yang telah ditentukan, nilai getaran terpilih dikirimkan ke server (4)untuk menentukan tingkat kerusakan gedung sebagai dasar pengambilan keputusan.
- Paten
- Pemeriksaan Substantif Tahap I
- - 30 Desember 2020
- Detail

METODE EVALUASI KESIAPAN GEDUNG BERTINGKAT MENGHADAPI ANCAMAN GEMPABUMI SECARA VISUAL
Suatu metode evaluasi kerentanan gedung bertingkat terhadap ancaman bencana gempabumi secara visual, menggunakan parameter: karakteristik lokasi (1), fisik gedung (2), objek berbahaya (3), dan sarana penunjang (4), dimana setiap parameter mempunyai subparameter, dan setiap subparameter mempunyai kriteria. Tata cara evaluasi sesuai klaim 1 di atas dilakukan dengan tahapan: penyelidikan lokasi umum, penyelidikan halaman gedung, penyelidikan gedung bagian luar, penyelidikan gedung bagian dalam. Setiap parameter evaluasi sesuai dengan klaim 1 di atas sudah ditentukan bobotnya, dan setiap kriteria telah ditentukan skornya, dimana bobot dan skor tersebut digunakan untuk menghitung kerentanan gedung bertingkat. Tujuan invensi adalah untuk mengetahui tingkat kesiapan gedung bertingkat terhadap ancaman gempabumi, dengan menilai kerentanannya dan memberikan rekomendasi untuk menurunkan tingkat kerentanan.
- Paten
- Pemeriksaan Substantif Tahap I
- - 30 Desember 2020
- Detail

FORMULASI MEDIA TANAM PADA PERBANYAKAN UBI KAYU MENGGUNAKAN STEK PUCUK
Invensi ini berkaitan dengan media tanam pada perbanyakan ubi kayu menggunakan stek pucuk sedemikian hingga dapat meningkatkan daya hidup dan pertumbuhan ubi kayu pada saat pembibitan dan penanaman di lapang. Adapun media tanam pada invensi ini terdiri dari tanah dan pupuk dengan perbandingan 2 : 1, serta ditambahkan zat pengatur tumbuh sebanyak 1 ml/L. Selain itu, media tanam yang dihasilkan kemudian digunakan pada proses persiapan pembibitan ubi kayu. Proses persiapan ini terdiri dari tahapan: pemotongan bagian pucuk sepanjang 10-20 cm dari batang ubi kayu dengan jumlah mata tunas 3 selain pucuk; perendaman pucuk dalam larutan mengandung Atonik selama 1 jam; dan pemindahan pada media tanam.
- Paten
- Pemeriksaan Substantif Tahap I
- - 24 Desember 2020
- Detail

METODE REDUKSI VOID PADA PEMBUATAN PROPELAN KOMPOSIT UNTUK ROKET
Metode reduksi void pada pembuatan propelan komposit sebagai bahan bakar roket dengan tahapan sebagai berikut: menyiapkan bahan baku, memasukkan bahan baku serbuk dan bahan resin ke dalam oven pada suhu 60-70oC selama 1-2 hari, mengatur kondisi operasional reaktor (suhu, tekanan, kecepatan pengadukan), memasang hopper untuk memasukkan bahan baku, memasukkan bahan resin ke dalam reaktor (8-15%) dan mengaduk selama 10-50 menit, memasukkan bahan plasticizer (0-4%) dan mengaduk selama 10-50 menit, memasukkan bahan oksidator kasar (0-70%) dan mengaduk selama 10-50 menit, memasukkan bahan oksidator sedang (0-70%) dan mengaduk selama 10-50 menit, memasukkan bahan oksidator halus (0-70%) dan mengaduk selama 10-50 menit, measukkan bahan solid fuel (0-20%) dan mengaduk selama 10-50 menit, memasukkan bahan aditif (0-4%) dan mengaduk selama 10-50 menit, menambahkan bahan pereduksi void (0-2%) dan bahan pengeras (0,8-5%), kemudian mengaduk selama 10-50 menit, menuangkan campuran propelan dan mandrel ke dalam cetakan, memanaskan cetakan berisi propelan ke dalam oven pada suhu 60-80oC selama 2-5 hari sampai matang, mendiamkan cetakan berisi propelan pada suhu kamar selama 2-5 hari sampai tidak terjadi perubahan sifat fisik dan kekerasan, melepaskan mandrel dan propelan dari cetakan. Propelan yang dihasilkan memiliki void rata-rata di bawah 3% dengan diameter void paling besar adalah 1 mm.
- Paten
- Tersertifikasi
- - 24 Desember 2020
- Detail

KOMPOSISI KOMPOSIT FILM LENTUR NANO SERAT SELULOSA - KAWAT NANO PERAK PADA MATRIKS POLIVINIL ALKOHOL
Invensi ini berkaitan dengan suatu komposisi komposit film, khususnya dengan bahan penyusun berbahan dasar polivinil alkohol, serat nano selulosa, dan kawat nano perak. Tahapan proses untuk membuat produk komposit film dilakukan dengan tahap pencampuran antara polivinil alkohol dengan kadar 10%, serat nano selulosa dengan kadar 1% dan kawat nano perak dengan kadar 0,25-2%; penambahan air dengan jumlah tertentu; dilakukan pengadukan dengan kecepatan tertentu dengan bantuan panas dengan suhu 60-80 0C selama 15-30 menit sehingga terbentuk campuran. Aspek selanjutnya dari invensi ini untuk melihat keefektivitasan dari komposit film yang dihasilkan dengan dilakukan uji sifat mekanis. Kelebihan invensi ini adalah proses pembuatan komposit film lebih sederhana tanpa peralatan khusus dan mudah diaplikasikan.
- Paten
- Terdaftar - Formalitas Terpenuhi
- - 24 Desember 2020
- Detail

SELAI NANAS RENDAH KALORI DAN PROSES PEMBUATANNYA
Selai merupakan campuran gula, puree buah, dan air serta menggunakan pektin sebagai bahan pembentuk gel (European Union Council dalam Javanmard dan Endan 2010). Untuk membuat selai yang baik dibutuhkan kadar gula sebesar 65%, pektin sebesar 1% dan pH berkisar antara 3.0-3.3. Jika buah yang digunakan memiliki keasaman yang rendah, biasanya dilakukan penambahan asam sitrat (Sidhu 2012). Selai nanas menggunakan puree dari buah nanas yang telah dipisahkan dari bijinya. Proses pembuatan selai nanas dilakukan dengan mencampurkan bahan-bahan seperti puree nanas, gula, air, pengawet, asam sitrat, dan gelling agent. Bahan-bahan yang telah dicampurkan kemudian dipanaskan untuk menguapkan air yang terkandung. Selai nanas yang dihasilkan mengandung kalori yang rendah. Tiap sajian 1 sendok makan/14 gram mengandung 16,0 kkal.
- Paten
- Pemeriksaan Substantif Tahap Lanjut
- - 24 Desember 2020
- Detail

KEMASAN MAKANAN BERBAHAN BAKU PELEPAH PISANG DENGAN PEREKAT KITOSAN DAN PROSES PEMBUATANNYA
Invensi ini berhubungan dengan suatu kemasan makanan lebih khususnya kemasan makanan yang berbahan baku pelepah pisang dengan perekat kitosan serta proses pembuatannya, sehingga dihasilkan kemasan makanan yang ringan dan kuat. Proses pembuatan kemasan makanan berbahan baku pelepah pisang pada invensi ini terdiri dari proses pembersihan pelepah pisang dari pengotor dilanjutkan proses pelunakan di dalam digester pada suhu 1000C selama 15-30 menit dan proses pengepresan dengan cold press. Selanjutnya pelepah pisang sebanyak 97-99% direndam di dalam larutan kitosan dengan konsentrasi 1-3% selama 1-3 jam. Setelah proses perendaman dilanjutkan proses penirisan dan pencetakan pada cetakan kemasan makanan pada suhu 120-2000C selama 5-20 menit. Selanjutnya, bahan hasil yang dicetak dikeluarkan dari cetakan. Material kemasan makanan yang ringan, dan kuat yang diperoleh menjadi alternatif kemasan makanan.
- Paten
- Tersertifikasi
- - 24 Desember 2020
- Detail