Pencarian Hak Kekayaan Intelektual

Paten

Alat Untuk Transportasi Biota Hidup (Udang dan Ikan)

inventasi ini merupakan suatu piranti untuk transportasi biota hidup (udang dan ikan) -termasuk hasil perikanan budidaaya, ikan alam yang dapat dikonsumsi dan ikan hias untuk selanjutnya dalam klaim ini di sebut sebagai "udang galah hidup", yang dapat mempertahankan kualitas airberupa suatu bak penampung bersisi air bersih (11) yang didalamnya berisi keranjang (12) yang berfungsi untuk menempatkan udang galah hidup, susunan silinder berongga (13) dengan jumlah sekurang-kurangnya 8 buah silinder yang tertutup pada bagian atasnya yang berfungsi untuk menyaring air dalam bak penampung, susunan pipa alas silinder (14) yang terhubung dengan bagian bawah dari masing-masing silinder yang berfungsi untuk mengalirkan air menuju pompa sirkulasi (15), suatu pompa yang berfungsi untuk mensirkulasikan air ke dalam bak penampung ke dalam silinder, dimana di dalam silinder tersebut ditempatkan suatu busa (134) sebagai penyaring pada bagian tengah busa tersebut disisipkan suatu batang penusuk (135) berfungsi sebagai penopang busa tersebut.

  • Paten
  • Tersertifikasi
  • - 29 November 2011
  • Detail
Paten

PROSES PEMBUATAN PUPUK HIJAU DAN METODE PENERAPAN DALAM SISTEM INTERKROPING PADA SESBANIA ROSTRATA DALAM LEGOWO 2

-

  • Paten
  • Tersertifikasi
  • - 01 November 2011
  • Detail
Paten

Penggunaan Ekstrak Etanol Daun Brucea javanica Untuk Pembuatan Obat Antikanker

Invensi ini mengungkapkan penggunaan ekstrak etalon daun brucea javanice untuk pembuatan obat antikanker untuk mamalia khususnya manusia. Obat antikanker dari ekstrak etanol daun brucea javanica dalam invensi ini dapat diberikan dalam bentuk sediaan oral dengan dosis dari ekstrak etanol daun Brucea javanica yang dapat diberikan berkisar antara 250-750 mg-kg bb.

  • Paten
  • Tersertifikasi
  • - 21 Oktober 2011
  • Detail
Paten

Proses Untuk Memproduksi Senyawa (+)-2,2- episitoskirin A dan (+)-1,1-bislunatin

Invensi ini berkaitan dengan suatu proses untuk memproduksi senyawa (+) -2,2 -episitoskirin A dan (+) -1,1 -bislunatin dari jamur Diaporthe sp GNBP-10 dengan menggunakan medium kiltivasi yang lebih sederhana namun efektif. Proses sebagaimana disebutkan diatas terdiri dari tahap-tahap: mengisolasi jamur Diaporthe sp GNBP-10; mengkultivasi jamur Diaporthe sp GNBP-10 pada medium cair yang mengandung tepung kentang,sumber karbon, dan air; mengaduk kultur; mengekstraksi kultul dengan pelarut etik asetat; mengeringkan ekstrak etil ketat; dan mengisolasi dan memurnikan senyawa (+)-2,2 -episitoskirin A dan (+)-1,1 -bislunatin dari ektrak.

  • Paten
  • Tersertifikasi
  • - 21 Oktober 2011
  • Detail
Paten

Sediaan Antikoksidia Berbahan Dasar Herbal Untuk Unggas dan Proses Pembuatannya

invensi ini berkaitan dengan sediaan antioksidia berbahan dasar haerbal untuk unggas yang dapat larut dalam air dan proses pembuatannya. Bahan dasar herbal yang digunakan dalam invensi ini adalah ekstrak daun mengkudu, ekstrak daun kenikir, ekstrak daun papaya dan ekstrak tepung cacing tanah. tahapan yang di lakukan dalam invensi ini adalah 1) melakukan determinasi tanaman; 2) mengekstraksi daun mengkudu, daun kenikir, daun papaya dan tepung cacing tanah; 3) mengkarakterisisasi ekstrak; 4) melakukan uji antimikroba ekstrak terhadap bakteri patogen; 5) membuat sediaan serbuk atau granul larut air; dan 6) melakukan uji in vivo granul terhadap ayam yang terinfeksi Eimeria tenela. Tujuan invensi ini adalah mandapatkan sediaan antioksidia untuk unggas berbahan dasar herbal dalam bentuk serbuk atau granul yang dapat larut air untuk mencegah dan mengobati infeksi parasit koksidia penyebab penyakit berak darah pada unggas.

  • Paten
  • Tersertifikasi
  • - 21 Oktober 2011
  • Detail
Paten

Minuman Sereal Siap Saji Berbahan Dasar Edamame dan Proses Pembuatannya

invensi ini berupa minuman sereal siap saji berserat pangan dan bergizi berbahan dasar biji edamame yang terlebih dulu ditepungkan dengan proses sedemikian rupa sampai memenuhi spesifikasi tepung instan, ditambah bahan-bahan lainnya berupa fruktosa, tepung beras merah instan, glukosa dan garam, dicampur merata hingga homogen, kemudan dikeringkan dengan mesin pengering pada suhu sekitar 60ºC sampai dengan kadar air lebih kering dari 5% dengan tujuan jamur dan mikro rganisme tidak berkembang sehingga daya simpan produk menjadi lama sampai 2 tahun kemudian dikemas dalam bentuk sachet alumunium foil.

  • Paten
  • Tersertifikasi
  • - 21 Oktober 2011
  • Detail
Paten

Senyawa (+)-2,2 -episitoskirin A sebagai Bahan Obat Antibakteri dan Antikanker

Invensi ini mengungkap penggunaan senyawa (+) -2,2 -episitoskirin A dari hasil kultivasi jamur Diaporthe sp GNBP-10 sebagai bahan obat, khususnya obat antibakteri dan antikanker. Penggunaan senyawa (+) -2,2 -episitoskirin A sebagai bahan obat antibakteri terbukti dapat menghambat pertumbuhan bakteri patogen pada manusia, hewan dan tumbuhan. Bakteri yang dihambat bersifat spektrum luas. Jenis bakteri Bacillus spp, Salmonella spp, Staphylococcus spp, Klebsiella spp dan E. coli terbukti memiliki sensitivitas yang relatif tinggi terhadap senyawa (+) -2,2 -episitoskirin A dibandingkan jenis lainnya. Uji toksisitas akut (+) -2,2 -episitoskirin A menghasilkan nilai LD50 1.679 mg/kg BB yang termasuk kategori toksisitas rendah namun memiliki aktivitas relatif tinggi dibandingkan dengan doksorubisin hidrochloride dengan nilai LD50 sebesar 698 mg/kg BB mencit. Senyawa (+) -2,2 -episitoskirin A secara in vitro telah memperlihatkan aktivitas sebagai sitotoksi terhadap sel KB dengan nilai IC50 sebesar 0,5 mikro/ml. Nilai IC50 senyawa (+) -2,2 -episitoskirin A hasil pengujian secara in vitro terhadap sel lestari kanker paru (A 549), leukimia (K 562), dan kanker payudara (MCM - B2) relatif lebih aktif dibandingkan dengan senyawa doksorudisin.

  • Paten
  • Tersertifikasi
  • - 21 Oktober 2011
  • Detail
Paten

PROSES PEMISAHAN ITRIUM (Y) DARI PASIR SENOTIM DENGAN METODE ASAM SULFAT DAN EKSTRAKTAN ORGANO FOSFOR D2EHPA

-

  • Paten
  • Tersertifikasi
  • - 14 Oktober 2011
  • Detail
Paten

Alat Uji Keausan Bahan

invesi ini berkaitan dengan teknologi penujian suatu material, khususnya keausan material dalam temperatur yang berbeda-beda sesuai dengan kondisi kerja material tersebut. Alat uji keausan terdiri dari suatu pin (3) yang didudukan pada suatu batang (5) yang telah di berikan pegas (6); suatu pemegang pemutar (1) yang dapat berotasi yang berfungsi untuk mencengkram benda uju (2); dan pemanas yang terdiri dari suatu plat pemanas (71) dan koil-koil pemanas (72). pin (3) ditempelkan dan di tekan ke benda uji (2) yang telh di cengkram pemegang pemutar (1) dengan gaya sebesar 10-50 N melalui pegas (6) kemudian di berikan putaran sebesar 60-240 rpm. dalam beberapa kasus, suatu material dapat berada dalam kondisi kerja dengan temperatur di luar kondisi kerja. ole karena itu di gunkan pemanas yang di tempelkan suatu plat pemanas (71) pada benda uji (2). setelah itu koil-koil pemanas (72) yang menempel pada plat pemanas (71) dihubungkan kesumber listrik.pengujian keausan dengan temperatur di luar kondisi ruang dapat di atur menggunakan pemanas tersebut.

  • Paten
  • Tersertifikasi
  • - 30 September 2011
  • Detail
Paten

Proses Perbanyakan Taraxacum officinale Secara InVitro yang Memiliki Aktivitas Antioksidan dan Bibit yang Dihasilkan Daripadanya

invensi ini mengungkapkan proses untuk meproleh bahan tanaman Taraxacum officinsle secara in vitro yang mempinyai aktivitas antioksidan serta bibit yang dihasilkan daripadanya. Proses yang di maksud yang mencangkup tahap-tahap: menyiapkan dan sterisai eksplan berupa biji, meniapkan kultur tunas untuk mendapatkan planlet, menyiapkan kultur untuk mendapatkan kalus, ekstraksi dan analisis kandungan antioksidan bahan tanaman hasil kultur jaringan. tujuan invensi ini adalah untuk mendapetkan bibit tanaman Taraxacum officinsle secara in vitro yang mempunyai aktivitas antioksidan. kultur tunas sebagai bahan perbanyakan diperoleh dengan cara memperbanyak tanaman yang telah berhasil di kecambahkan dari biji secara in vitro. kecambah selanjutnya di pindahkan pada media perbanyakan dengan komposisi media yang berbeda-beda, diman zat pengatur tumbuh yang digunakan adalah dari jenis BAP sebanyak 0,5-1,5 mg /L dan dari jenis NAA sebanyak 0,25-2,5 mg/L NAA.

  • Paten
  • Tersertifikasi
  • - 25 Agustus 2011
  • Detail