Pencarian Hak Kekayaan Intelektual

Paten

METODE SINTESIS NANOKOMPOSIT BINER GRAPHENE OXIDE - MAGNESIUM OXIDE DAN PRODUK YANG DIHASILKANNYA

Invensi ini berkaitan dengan suatu metode sintesis nanokomposit biner graphene oxide - magnesium oxide (GO-MgO) menggunakan proses sonikasi secara insitu serta karakter produk yang dihasilkannya. Material GO sesuai invensi ini disintesis terlebih dahulu menggunakan metode Hummer, sedangkan MgO disintesis dari mineral alam dolomit Bangkalan. Metode sintesis nanokomposit biner GO-MgO pada invensi ini terdiri dari 2 proses utama yaitu proses pra-nanokomposit dan proses nanokomposit. Pada proses pra-nanokomposit bahan baku dihaluskan, dikalsinasi bertahap, diaduk, ditambahkan NH3, dicuci, dipanaskan lalu dikalsinasi lagi. Sedangkan pada proses melakukan proses nanokomposit, GO dilarutkan, disonifikasi, ditambahkan hasil dari pra-nanokomposit, disonifikasi kembali, disaring, dikeringkan, dikalsinasi, hingga didapat nanokomposit MgO dalam bentuk serbuk. Penambahan MgO juga bisa digantikan dengan Mg(OH)2 dengan rasio terukur. Produk nanokomposit GO-MgO secara insitu menggunakan proses sonikasi berwarna putih kekuningan; memiliki pH 9 untuk GO/MgO dari bahan MgO dan pH 8 untuk GO/MgO dari bahan Mg(OH)2; terdapat puncak difraksi pada 2θ = 18,57º; 36,8°; 42,8°; 62,3°; 74,5°; dan 78,4° yang menunjukkan pembentukan struktur kubik polikristalin dari MgO; puncak difraksi dari graphene oxide tidak terlihat pada hasil difraktogram GO/MgO; nanokomposit GO/MgO hasil invensi ini terdiri dari MgO nanopartikel yang berbentuk silinder kecil dan tersebar di permukaan GO yang berbentuk lembaran.

  • Paten
  • Terdaftar - Formalitas Terpenuhi
  • - 27 Maret 2023
  • Detail
Paten

FORMULA SNACK BAR SUBSTITUSI TEPUNG BELALANG KAYU DAN PRODUK YANG DIHASILKANNYA

Invensi ini berhubungan dengan suatu makanan ringan berupa snack bar dengan bahan dasar dari bahan pangan lokal, yaitu belalang kayu (Valanga nigricornis), pati jagung dan terigu yang diperuntukkan untuk pemenuhan kebutuhan protein, terutama untuk mengatasi kekurangan energi protein (KEP). Produk snack bar belalang termasuk pangan mengandung protein dan energi yang tinggi. Tujuan invensi untuk formula pembuatan pada suatu makanan ringan, yaitu snack bar tinggi protein dan energi untuk makanan selingan anak balita (24-59 bulan), dengan bahan dasar dari bahan pangan lokal, yaitu belalang kayu, yang diperuntukkan sebagai makanan selingan balita (24-59 bulan) untuk mencegah kekurangan energi protein (KEP). Biskuit Snack bar hasil invensi disusun dengan formulasi yang terdiri dari : tepung belalang kayu, terigu, pati jagung, coklat bubuk, coklat batang, telur, gula, margarin, garam, kismis, rice crispy, kacang tanah, dan susu bubuk skim. Snack bar belalang kayu menurut invensi ini aman untuk dikonsumsi terutama anak balita (24-59 bulan) dan dapat berkontribusi dalam memenuhi sekitar 13% kebutuhan energi dan 10% kebutuhan protein harian balita.

  • Paten
  • Terdaftar - Formalitas Terpenuhi
  • - 27 Maret 2023
  • Detail
Paten

METODE PEMBUATAN BIOPOLIMER PADUAN ELEKTROLIT (BPE) CMC-CMCh TERKOMPLEKS GARAM LITIUM ASETAT (LiAC) TERPLASTISASI BMImCl DAN PRODUK YANG DIHASILKANNYA

Invensi ini menyediakan suatu metode pembuatan biopolimer paduan elektrolit (BPE) CMC-CMCh terkompleks garam litium asetat (LiAC) terplastisasi BMImCl dan produk yang dihasilkannya. Metode pembuatan BPE CMC-CMCh terkompleks garam LiAc terplastisasi BMImCl pada invensi ini terdiri dari tahapan: a) mencampurkan CMC, CMCh, dan BMImCl ke dalam akuades dalam pengaruh pengadukan konstan, selama minimal 12 jam hingga larutan homogen; b) menuangkan campuran yang telah homogen ke permukaan dasar cawan petri secara merata; c) mengeringkan hasil dari tahap (b) ke dalam oven pengering pada suhu minimal 60 oC selama minimal 24 jam; dan d) mengangkat film biopolimer yang dihasilkan dari tahap (c). Produk biopolimer paduan elektrolit (BPE) CMC-CMCh terkompleks garam litium asetat (LiAc) terplastisasi BMImCl pada invensi ini memiliki karakteristik konduktivitas ion DC (sigma DC) optimum sebesar 1,45 x 10-03 S cm-1 sampai dengan 1,75 x 10-03 S cm-1 pada penambahan 20 dan 10 %(m/m). Produk BMImCl yang dihasilkan pada invensi ini memiliki karakteristik sebagai berikut: rendemen sebesar 41,89%; massa jenis sebesar 1,096 g/mL; viskosistas sebesar 145,674 mPa.s pada suhu 24 oC; refractive index (RI) sebesar 1,1531.

  • Paten
  • Terdaftar - Formalitas Terpenuhi
  • - 26 Maret 2023
  • Detail
Paten

PROSES PEMBUATAN NANOKOMPOSIT BARU SECARA MEKANOSINTESIS DAN PRODUK YANG DIHASILKANNYA

Invensi ini berkaitan dengan proses pembuatan nanokomposit baru, lebih khususnya proses pembuatan nanokomposit Ni-Al LDH/Bayerite, Ni-Co-Al LDH/Boehmite dan Ni-Co-Al-Ce LDH/Ceria menggunakan metode mekanosintesis. Proses pembuatan nanokomposit ini dilakukan dengan tahapan: a) mencampurkan bahan-bahan pembentuk nanokomposit, dimana campuran terdiri atas: nikel nitrat Ni(NO3)2·6H2O dan alumunium nitrat Al(NO3)3·9H2O; nikel nitrat Ni(NO3)2·6H2O, cobalt nitrat Co(NO3)2·6H2O, dan alumunium nitrat Al(NO3)3·9H2O; nikel nitrat Ni(NO3)2·6H2O, cobalt nitrat Co(NO3)2·6H2O, cerium nitrat Ce(NO3)3·6H2O, dan alumunium nitrat Al(NO3)3·9H2O; b) menumbuk atau menggiling (grinding) bahan-bahan yang telah dicampurkan pada tahap (a); c)menambahkan 6 gr NaOH pada campuran hasil dari tahap (b); d) menumbuk atau menggiling hasil dari tahap (c) sampai dengan 60 menit; e) memanaskan hasil dari tahap (d) pada suhu 120°C selama hingga 5 jam; f) mencuci hasil dari tahap (e) hingga diperoleh pH 7; danmengeringkan padatan hasil dari tahap (f) pada suhu 60° C selama hingga 24 jam.

  • Paten
  • Terdaftar - Formalitas Terpenuhi
  • - 24 Maret 2023
  • Detail
Hak Cipta
B-146/III.6.4/TK.11.01/2/2023

Sistem Novelty Berbasis Unauthorized Detection Untuk Kesiapan Keamanan Informasi (SiNobu)

Metodologi Penelitian (RM) dalam bahasa umum mengacu pada pencarian pengetahuan. Ini juga dapat didefinisikan sebagai pencarian ilmiah dan sistematis untuk informasi terkait tentang topik tertentu. Namun, metodologi tidak ditetapkan untuk memberikan solusi tetapi untuk menawarkan landasan teoretis untuk memahami metode, rangkaian metode, atau "praktik terbaik" mana yang dapat diterapkan pada kasus tertentu. Biasanya mencakup konsep-konsep seperti paradigma, model teoritis, fase dan teknik kuantitatif atau kualitatif yang digunakan dalam melakukan penelitian (Blessing et al., 1998; Kothari, 2004; Scandura & Williams, 2000). Bab ini berfokus pada salah satu langkah kunci yang diambil menuju keberhasilan penelitian yang adopsi RM. Ini dimulai dengan deskripsi metodologi sebagai dasar studi. Dalam konteks penelitian ini, metodologi membahas prosedur, tujuan, responden, isu pengembangan perangkat lunak, dan analisis data tentang aspek keamanan informasi. Bab ini mencakup empat komponen utama: desain penelitian, jenis responden, kerja lapangan (pengumpulan data), dan evaluasi pengujian ISM. Ada empat tahapan yang dilakukan dalam penelitian ini. Tahap pertama adalah penemuan pengetahuan melalui analisis literatur pada pekerjaan terkait, studi banding dan penyempurnaan standar keamanan informasi (ISO 27001). Penyempurnaan ISO 27001 merupakan proses deterministik untuk menentukan tingkat kejelasan setiap kontrol esensial atas parameternya (Susanto et al. 2011a, 2011b) Tahap kedua adalah membangun kerangka kerja baru. Tahap ketiga adalah mengembangkan perangkat lunak sebagai alat untuk melakukan investigasi ISO 27001 untuk pemenuhan dan pengukuran RISC. Terakhir, tahap keempat adalah melakukan investigasi RISC untuk organisasi responden untuk mengukur kepatuhan mereka dan memberikan evaluasi perangkat lunak yang komprehensif untuk mengukur kualitas perangkat lunak (SQ) dan kinerja perangkat lunak (SP) dengan mengikuti taksonomi McCall (1977). Kata Kunci: Kerangka kerja solusi terintegrasi, Pemodelan

  • Hak Cipta
  • Tersertifikasi
  • - 21 Maret 2023
  • Detail
Paten

METODE PEMBUATAN PAKAN IKAN DARI TEPUNG AMPAS TEBU YANG MENGANDUNG ENZIM BAKTERI TS2b DAN PRODUK YANG DIHASILKANNYA

Invensi ini mengungkap mengenai pembuatan tepung ampas tebu melalui proses hidrolisis enzimatis dengan menggunakan ekstrak enzim bakteri TS2b sebagai pakan ikan air tawar. Metode sebagaimana pada invensi ini terdiri dari: mengeringkan ampas tebu, memotong, menepungkan dan mengayaknya. Lalu mencampur dengan NaOH, meng-autoclave, mencuci, dan mengeringkannya. Selanjutnya, mencampur dengan ekstrak enzim bakteri TS2b dan meng-inkubasi campurannya, memanaskan dan mengeringkan campuran tersebut sehingga didapat tepung ampas tebu sebagai produk akhirnya. Tepung ampas tebu hasil invensi ini memiliki komposisi nutrien protein 19,28%, lemak 1,23%, abu 7,07%, serat kasar 12,59%, BETN 59,83%, kadar protein terlarut 410,27 mg/L, total gula 210,45 mg/L, gula reduksi 423,47 mg/L, derajat polimerisasi 0,49 serta lignin 2,97%. Ketika diuji pada ikan air tawar, diperoleh hasil kecernaan bahan 68,11%, kecernaan protein 85,22% kecernaan lemak 90,74% dan kecernaan energi 70,21%. Invensi ini efektif teruji sebagai bahan baku pakan ikan air tawar karena meningkatkan kecernaan bahan 69,39%, kecernaan protein 62,39%, kecernaan lemak 37,92% dan kecernaan energi 27,12% jika dibandingkan tanpa menggunakan invensi.

  • Paten
  • Terdaftar - Formalitas Terpenuhi
  • - 20 Maret 2023
  • Detail
Paten
B-435/III.5.6/TK.11.02/3/2023

FILM TRANSPARAN DARI SELULOSA NANOKRISTAL TANDAN KOSONG KELAPA SAWIT HASIL HIDROLISIS ASAM KLORIDA

Invensi ini berkaitan dengan suatu produk film transparan yang dibuat dari selulosa nanokristal tandan kosong kelapa sawit hasil hidrolisis asam klorida. Komposisi sebagaimana invensi ini terdiri dari selulosa nanokristal tandan kosong kelapa sawit sebanyak 0,9% (berat/volume); nilai transmisi optik sebesar 92%; derajat kecerahan (ΔL) sebesar 92,47; memiliki nilai kekasaran permukaan yang dicirikan dari nilai (Rq) hasil pengamatan Atomic Force Microscope sebesar 2.67 nm; serta memiliki sudut kontak 49 derajat. Film transparan dari selulosa nanokristal tandan kosong kelapa sawit hasil hidrolisis asam klorida sebagaimana pada invensi ini memiliki ciri pembeda yaitu nilai transparansi yang lebih tinggi dari film yang tersusun dari 0,5% selulosa nanofiber yang teroksidasi TEMPO dan berasal dari bahan yang sama yaitu tandan kosong kelapa sawit.

  • Paten
  • Pemeriksaan Substantif Tahap I
  • - 19 Maret 2023
  • Detail
Paten
B-1456/III.5.4/HK.06/3/2023

BIOREAKTOR SEDERHANA UNTUK PRODUKSI MASAL INOKULAN FUSARIUM SOLANI PEMBENTUK GAHARU

Salah satu negara penghasil gaharu terbesar di dunia adalah Indonesia, namun produktivitas dan kualitasnya terus mengalami penurunan. Hal tersebut dikarenakan sulitnya mendapatkan inokulan yang efektif dan murah yang diperparah dengan banyak beredarnya inokulan palsu dan mahal. Usaha budidaya pohon penghasil gaharu yang didukung oleh inovasi teknologi bioinduksi berbasis mikroba sangat penting untuk dikembangkan. Dalam invensi ini, metode ditemukan adalah bioreaktor sederhana yang terdiri dari alat-alat galon volume 19 liter, aerator, saringan, selang, pipa, karet sumbat, botol pembuangan udara yang dirangkai menjadi satu sebagai alat untuk pembuatan inokulan. Inokulan Fusarium solani dibuat dengan komposisi bahan antara lain kentang 200-250 g/L, dextrose monohydrate:chloramphenicol:thiamine 2000:15:1 dan HCL 1-2 N dengan durasi inkubasi pada bioreaktor selama 14 hari. Inokulan yang dihasilkan menunjukan hasil yang tetap baik seperti inokulan yang diproduksi di Laboratorium. Melalui invensi ini produksi inokulan gaharu dapat diproduksi secara mandiri, sederhana dan murah.

  • Paten
  • Terdaftar - Formalitas Terpenuhi
  • - 18 Maret 2023
  • Detail
Paten
-

PROSES PEMBUATAN HIDROLISAT PROTEIN (PEPTON) CAIR BERBAHAN DASAR BUNGKIL KEDELAI MENGGUNAKAN ENZIM PROTEASE DARI Preistea megaterium DAN KOMPOSISI HIDROLISAT PROTEIN YANG DIHASILKANNYA

Invensi ini berupa suatu proses untuk membuat hidrolisat protein cair sebagai media pertumbuhan mikroba berbahan dasar bunkil kedelai dengan enzim protease dari bakteri hasil isolasi dari tanah. Proses hidrolisis enzimatis melalui tahapan, melakukan skrining mikroba Preistea megaterium dari tanah; memfermentasi mikroba Preistea megaterium dari tanah menggunakan media pertumbuhan mikroba yang mengandung skim 1-2% sebagai induser sehingga terbentuk enzim protease; melarutkan bungkil kedelai ke dalam air dengan rasio 1:100; menambahkan NaOH 0,1 M secara perlahan sehingga mencapai pH 7,5-8,0; mencampur enzim protease cair sebanyak 3-7% (v/v) dengan larutan bungkil kedelai sebanyak 0,5 sampai 1 L; melakukan reaksi enzimatis pada suhu 36-50oC sambil diaduk pada 50-200 rpm selama 4-6 jam; memanaskan pada penangas air 80-100oC selama 10 sampai 20 menit; mensentrifugasi pada 3000 rpm selama 10 menit; mendapatkan produk berupa protein hidrolisat berbentuk cair sebagai media pertumbuhan mikroba. Produk hidrolisat protein ini memiliki struktur yang mudah diuraikan oleh mikroba.

  • Paten
  • Terdaftar - Formalitas Terpenuhi
  • - 17 Maret 2023
  • Detail
Paten

SERBUK ADITIF PAKAN ANTIPARASIT MENGANDUNG EKSTRAK ETANOL CHAETOMORPHA SPP. UNTUK TERNAK RUMINANSIA DAN PROSES PEMBUATANNYA

Invensi ini berkenaan dengan produk aditif pakan berbentuk serbuk yang mempunyai khasiat sebagai antiparasit untuk ternak ruminansia yang mengandung bahan aktif ekstrak etanol makroalga dan proses pembuatannya. Khususnya serbuk aditif pakan antiparasit dari ekstrak etanol makroalga tropis Chaetomorpha spp. dengan proses pembuatan yang khusus untuk menjaga khasiatnya sesuai invensi ini. Invensi berupa serbuk ekstrak makroalga tropis Chaetomorpha spp. sebanyak 2-6% (berat/volume) yang mengandung senyawa flavonoid dan fenol di dalamnya ini dapat menurunkan 50% jumlah cacing lambung Haemonchus contortus setelah 18-19 jam dan menghambat 70-80% penetasan telurnya dalam waktu 24 jam. Proses pembuatan invensi ini meliputi tahapan merendam Chaetomorpha spp. dengan air tawar dan meniriskannya, menyimpan pada suhu beku, mengeringkan dengan pengeringan beku, menepungkan, memaserasi menggunakan pelarut etanol teknis 96%, memaparkan gelombang ultrasonik, menyaring dan menyimpan filtratnya, memproses kembali padatan yang tersisa dengan metode maserasi dan ultrasonikasi, menguapkan filtrat, menyimpan ekstrak pada suhu beku, mengeringkan dengan pengeringan beku dan menyimpan ekstrak kering Chaetomorpha spp. dalam botol kaca di suhu 4-6°C. Serbuk aditif pakan antiparasit ekstrak etanol Chaetomorpha spp. yang mengandung senyawa flavonoid dan fenol ini berpotensi dimanfaatkan sebagai pengganti antiparasit sintetis.

  • Paten
  • Terdaftar - Formalitas Terpenuhi
  • - 15 Maret 2023
  • Detail