Pencarian Hak Kekayaan Intelektual

Desain Industri

ALAT PENDETEKSI DINI TSUNAMI BERBASIS KABEL BAWAH LAUT

Alat Pendeteksi Dini Tsunami berbasis Kabel Bawah Laut berfungsi sebagai perangkat pendeteksi mitigasi bencana tsunami yang di dalamnya terdapat perangkat-perangkat pendukung deteksi dini Tsunami. Terdapat tiga komponen utama yaitu Main Tray (tatakan utama), Additional Tray (tatakan tambahan), dan perangkat-perangkat deteksi dini. Main Tray dan Additional Tray berfungsi sebagai tatakan untuk peletakan perangkat pendukung deteksi dini Tsunami seperti catu daya, sensor, perangkat elektronika dan telekomunikasi. Setiap komponen akan menempati tatakan yang dipisahkan oleh sekat berbentuk setengah lingkaran dengan bahan yang bersifat menyerap gangguan elektromagnetis sehingga membentuk kompartemen-kompartemen. Untuk mengakomodir kebutuhan dalam penempatan perangkat-perangkat tersebut, disediakan lubang-lubang baut dengan posisi yang disesuaikan agar dapat memperkuat peletakan komponen sehingga tidak mudah lepas dari tatakan. Seluruh bagian didesain sedemikian rupa beserta kompartemennya dengan mengedepankan aspek memiliki kekuatan struktur yang kuat sehingga dapat bertahan selama minimal 20 tahun, dapat menahan guncangan baik gempa, longsor bawah laut, maupun tsunami, dan memiliki kesesuaian dan ketahanan terhadap radiasi gelombang elektromagnetik

  • Desain Industri
  • Tersertifikasi
  • - 07 September 2022
  • Detail
Paten

PROSES PEMBUATAN DAN PRODUK BIOSILIKA MESOPORI DARI DAUN BAMBU ANDONG SEBAGAI KATALIS PADA PIROLISIS α-SELULOSA

Invensi ini bertujuan untuk mengungkap mengenai suatu proses pembuatan produk silika mesopori yang menggunakan bahan baku daun bambu andong. Pembuatannya dilakukan dengan cara membakar daun bambu jenis andong, mencampur larutan NaOH, meneteskan secara perlahan campuran ke dalam larutan natrium silikat pada larutan surfaktan cetriamonium bromide (CTAB) dan ditambah HCl. Lalu larutan tersebut kemudian didiamkan hingga terbentuk gel dan dilanjutkan dengan proses menyaring, mencuci, mengeringkan, mengkalsinasi gel tersebut. Pada akhir proses didapat produk biosilika mesopori dalam bentuk padatan kering. Produk biosilika mesopori sebagaimana invensi ini dicirikan dengan adanya gugus fungsi Si-OH dan Si-O-Si (siloxane groups) pada biosilika mesopori yang terbentuk. Produk biosilika mesopori sebagaimana invensi ini mampu dimanfaatkan sebagai katalis pada proses pirolisis α-selulosa sehingga dapat menghasilkan kandungan hidrokarbon terbanyak sebesar 31,26% serta menaikan kandungan hidrokarbon total sebesar 6,82% dan menurunkan kandungan senyawa beroksigen sebanyak 3,1% dibanding tanpa penggunaan katalis.

  • Paten
  • Terdaftar - Formalitas Terpenuhi
  • - 06 September 2022
  • Detail
Paten

METODE PEMBUATAN KOMPOSIT NANOSELULOSA DENGAN NANO PARTIKEL TITANIUM DIOKSIDA SEBAGAI AGEN FOTOKATALITIK UNTUK DEGRADASI POLUTAN ZAT PEWARNA DAN PRODUK YANG DIHASILKANNYA

Invensi ini berhubungan dengan suatu metode pembuatan komposit nanoselulosa dengan nano partikel titanium dioksida untuk degradasi fotokatalitik polutan zat pewarna dan produk yang dihasilkannya, dimana nanoselulosa berasal dari limbah biomassa seperti tandan kosong kelapa sawit (TKKS) yang difungsionalisasikan dengan titanium dioksida teknis yang diproses secara ramah lingkungan menjadi nano partikel sehingga lebih dan ekonomis namun memiliki efektifitas yang sama dibandingkan dengan nano partikel titanium dioksida komersial standard pro-analisis. Tujuan invensi ini adalah untuk menyediakan metode pembuatan komposit nanoselulosa dengan nano partikel titanium dioksida sebagai agen fotokatalitik untuk degradasi polutan zat pewarna dan produk yang dihasilkannya. Metode pembuatan menurut invensi ini terdiri dari tahapan proses melakukan delignifikasi selulosa untuk mendapatkan mikroselulosa, menghidrolisis mikroselulosa untuk memproduksi nanoselulosa, menghancurkan titanium dioksida teknis hingga menghasilkan nanopartikel titanium dioksida, dan membuat komposit nanoselulosa berbasis nano partikel titanium dioksida dengan ultrasonikasi. Komposit yang dihasilkan dari metode menurut invensi ini memiliki karakteristik material berupa ukuran titanium dioksida teknis hasil proses proses High Energy Ball milling adalah 123,2 ± 37,8 nm, dan ukuran nanoselulosa delignifikasi hasil hidrolis yang memiliki aspek rasio > 50 dengan panjang skala mikron dengan diameter 10-20 nm.

  • Paten
  • Terdaftar - Formalitas Terpenuhi
  • - 05 September 2022
  • Detail
Paten

FORMULASI DAN PROSES PEMBUATAN BAHAN PEWARNAAN EKSTRAK SECANG (Caesalpinia sappan) SEBAGAI BAHAN PEWARNAAN ALTERNATIF UNTUK EVALUASI SPERMATOZOA

Invensi ini berkaitan dengan formulasi dan proses pembuatan pewarna bahan alam ekstrak batang secang (Caesalpinia sappan) sebagai bahan pewarnaan alami untuk pewarnaan alternatif pada evaluasi sel spermatozoa dimana bahan baku untuk pewarna tersebut mudah diperoleh, lebih murah dan ramah lingkungan. Tujuan invensi ini adalah untuk menyediakan formulasi dan proses pembuatan bahan pewarnaan ekstrak secang (Caesalpinia sappan) sebagai bahan pewarnaan alternatif untuk evaluasi spermatozoaformula bahan pewarna alami dari bahan secang sebagai bahan pewarna alternatif untuk pewarna sel spermatozoa. Invensi ini menyediakan formulasi bahan pewarna alami dari ekstrak batang secang yang mudah diperoleh di Indonesia, hemat biaya, warna yang baik, hasil yang tidak mengubah ukuran asli spermatozoa, dan ramah lingkungan, yang terdiri dari serbuk kayu secang, etanol teknis 95%, dan kalium hidroksida 10%. Proses pembuatan bahan pewarnaan ekstrak secang menurut invensi ini terdiri dari tahapan mengekstraksi serbuk kayu secang dengan melarutkan serbuk secang menggunakan etanol 95% selama 72 jam sambil diaduk secara terus menerus menggunakan alat shaker, menyaring hasil ekstraksi serbuk secang dengan kertas saring ukuran 41, mengevaporasi hasil penyaringan pada suhu 50°C hingga volume larutan berkurang menjadi 30-40% volume awal, dan menambahkan kalium hidroksida 10% ke dalam hasil evaporasi hingga menghasilkan larutan ekstrak secang.

  • Paten
  • Terdaftar - Formalitas Terpenuhi
  • - 02 September 2022
  • Detail
Paten

METODE PEMBUATAN SERBUK KOLAGEN DARI MEMBRAN KERABANG TELUR AYAM KAMPUNG

Invensi ini berkenaan dengan metode untuk menghasilkan serbuk kolagen dari membran kerabang telur ayam kampung dengan menghasilkan rendemen yang optimal. Aspek pertama dari invensi ini adalah metode ekstraksi kolagen dari membran kerabang telur ayam kampung yang dimulai dari memisahkan dan memotong membran kerabang telur ayam kampung, melarutkan membran dengan NaOH 0,1 M; menetralkan membran dengan air mengalir; mengekstrak membran dengan asam asetat; menyaring ekstrak membran dan dipresipitasi dengan NaCl 3,0 M; mensentrifuge ekstrak kolagen; melarutkan padatan hasil sentrifuge dengan asam asetat 0,5 M dan didialisis dalam asam asetat 0,1 M; mengeringkan larutan dengan freeze dryer selama 24 jam; dan mendapatkan serbuk kolagen membran kerabang telur ayam kampung. Serbuk kolagen ini memiliki nilai rendemen sebnayak 13,8% dan nilai uji koordinat warna L*: 95,75; a*:0,085; b*: 1,74, nilai kekentalan serbuk kolagen pada suhu 10ᴼC: 47,056 mPa.s; 15ᴼC: 42,044 mPa.s; 20ᴼC: 40,615 mPa.s; 25ᴼC: 38,278 mPa.s; 30ᴼC: 35,978 mPa.s; 35ᴼC: 31,445 mPa.s; 40ᴼC: 15,379 mPa.s; 45ᴼC: 0,851 mPa.s; 50ᴼC: 0,435 mPa.s dan nilai protein 25,1%.

  • Paten
  • Terdaftar - Formalitas Terpenuhi
  • - 31 Agustus 2022
  • Detail
Paten

BETON PENYIMPAN ENERGI TERMAL BERBASIS PHASE CHANGE MATERIAL (PCM) DAN PROSES PEMBUATANNYA

Invensi ini mengenai beton penyimpan energi termal berbasis Phase change material (PCM) dan proses pembuatannya. PCM dibuat dengan perbandingan massa 50% parafin dan 50% magnetit. Lebih khusus lagi PCM tersebut dienkapsulasi dalam tube tembaga yang ditanam dalam beton sehingga memiliki kemampuan menyimpan dan melepaskan energi termal. Invensi ini bertujuan untuk mengatasi permasalahan penggunaan energi yang berlebihan pada kontruksi beton pada bangunan. Proses pembuatan beton penyimpan energi termal berbasis phase change material (PCM) dilakukan dengan tahapan pencampuran parafin dan magnetit sehingga dihasilkan PCM (parafin-magnetit), kemudian tahapan membuat dan mencetak beton yang didalamnya ditambahkan tube tembaga yang merupakan media enkapsulasi, tahap akhir yaitu melakukan enkapsulasi. Beton penyimpan energi termal berbasis phase change material (PCM) yang dihasilkan memiliki distribusi temperatur pada suhu 80 oC menghasilkan temperatur pada beton berkisar 27-76 oC, nilai energi pembakaran/satuan massa 7100-7300 J/g, Hasil karakterisasi DSC didapatkan nilai entalpi H sebesar 52-56 J/g dan terjadi proses endotermik serta ekstormik sehingga berfungsi sebagai penyimpanan energi termal.

  • Paten
  • Terdaftar - Formalitas Terpenuhi
  • - 30 Agustus 2022
  • Detail
Paten

METODE SINTESIS NANOLIGNIN ALKALI DARI DAUN TEBU DAN PRODUK YANG DIHASILKANNYA

Invensi ini mengungkap mengenai metode sintesis nanolignin dari daun tebu dengan menggunakan campuran pelarut Tetrahidrofuran (THF) dan etanol. Metode invensi pada ini lebih sederhana, terjangkau, dan ramah lingkungan, yaitu terdiri dari menyiapkan serbuk lignin daun tebu, menyiapkan pelarut, mencampur, mengaduk, mendialisis, dan mengeringkan hingga mendapatkan nanolignin berbentuk serbuk kering. Produk nanolignin dari daun tebu hasil invensi ini dicirikan dengan kadar air antara 2,94-22,00% dan nilai rendemen hasil antara 51,24-67,86%. Nanolignin hasil invensi ini menunjukkan diameter partikel antara 126-169 nm dengan bentuk bulat seperti bola dan stabil terdispersi dalam aquades hingga 20 hari. serta menghasilkan nanolignin dengan luas permukaan yang lebih besar.

  • Paten
  • Terdaftar - Formalitas Terpenuhi
  • - 30 Agustus 2022
  • Detail
Paten

FORMULA BIOPLASTIK BERBASIS AGAR, GLISEROL, DAN POLILACTIC ACID

Invensi ini berkaitan dengan suatu formula bioplastik berbasis agar, gliserol dan PLA terdiri dari agar 32,5-58,5%, gliserol 17,5-31,5% dan PLA 10-50%. Proses pembuatan bioplastik berbasis agar dengan tahapan pembuatan sebagai berikut: mempersiapkan bahan dasar agar, gliserol, PLA dan alat-alat pembuatan bioplastik; mencampurkan agar, gliserol dan PLA serta mengaduknya selama 2 menit dengan kecepatan 150 rpm; memindahkan campuran agar, gliserol dan PLA ke dalam alat pengaduk lain dengan kecepatan 10-20 rpm dengan suhu alat antara 130-150 °C; lalu disimpan di wadah penyimpan pada suhu kamar dan RH 50. Bioplastik berbasis agar, gliserol dan PLA memiliki karakteristik sebagai berikut kuat tarik sebesar 1,21±0,13 -3,44±0,35 MPa; elongasi sebesar 0,96±0,12-23,67±0,35%; WVTR 2334,74±226,04-3259,4±28,12 g/m2/hari; L* sebesar 47,76±2,68-75,80±1,55, a* sebesar 2,20±0,40-11,57±0,82, b* sebesar 25,37±1,18-44,99±1,47; opasitas14,86±1,73-40,68±3,11; dan kadar air 5,05±0,14–9,24±0,22%. Invensi ini dapat digunakan pada proses menggunakan mesin injection molding.

  • Paten
  • Pemeriksaan Substantif Tahap I
  • - 27 Agustus 2022
  • Detail
Paten

FORMULASI DAN PROSES PEMBUATAN PEREKAT KEMPA DINGIN BEBAS FORMALDEHIDA DAN NON-ISOSIANAT BERBASIS POLIVINIL ALKOHOL, LIGNIN, DAN HEKSAMIN

Invensi ini berkaitan dengan formulasi perekat kempa dingin bebas formaldehida dan non-isosianat berbasis polivinil alkohol (PVOH), lignin, dan heksamin serta produk yang dihasilkannya. Perekat kempa dingin diformulasikan dengan PVOH, lignin kemurnian tinggi, dan heksamin. Pada invensi ini, perekat kempa dingin diformulasikan dari lignin dengan kemurnian lignin sebesar 95.3%, yang dilarutkan dengan aseton pada rasio 1:10, dicampur dengan larutan PVOH 15% (b/b) PVOH sebagai penguat, dan ditambahkan larutan heksamin 15% (b/b) sebagai agen pengikat silang. Perekat diformulasikan dengan kadar lignin yang berbeda yaitu 10.0%, 15%, dan 20%. Perekat kempa dingin bebas formaldehida dan non-isosianat berbasis PVOH, lignin, dan heksamin yang dihasilkan memiliki kadar padatan 19-26%, kekentalan 968-1895 mPa.s, dan suhu pengerasan pada 35-56°C. Perekat yang dihasilkan memiliki keteguhan rekat 0,35-0,95 MPa, keteguhan lentur 1230-4000 MPa, dan keteguhan patah 10-36 MPa. Kadar lignin dan lama waktu kempa dingin mempengaruhi kualitas perekat dan produk yang dihasilkannya. Perekat yang dikembangkan ini memiliki kekentalan tinggi yang memungkinkan diaplikasikan sebagai perekat kempa dingin bebas formaldehida dan non-isosianat untuk kayu lapis, sehingga tidak berdampak negatif terhadap manusia dan lingkungan.

  • Paten
  • Terdaftar - Formalitas Terpenuhi
  • - 26 Agustus 2022
  • Detail
Paten

KOMPOSISI PESTISIDA NABATI EKSTRAK BIJI SUREN (TOONA SINESNIS) DAN METODE PEMBUATANNYA

Invensi ini berhubungan dengan pestisida nabati yang mengandung metabolit sekunder dari ekstrak biji tanaman suren (Toona sinennsi) dalam pengendalian hama daun pada tanaman sengon. Tahapan penelitian adalah penyiapan ekstrak biji, uji efikasi ekstrak terhadap serangga hama jenis Eurema spp yang menyerang tanaman sengon, uji fitokimia, mencari Letal dosis 50%, mengidentifikasi senyawa kimia yang beracun dengan GCMS. Biji suren yang telah kering dengan kadar air kurang dari 10% dihaluskan dengan alat blender kemudian diayak/disaring (±100 mesh, mengambil sample sebanyak 50-70 gram yang sudah dibungkus kertas saring kemudian dimaserasi dengan pelarut methanol 95% sebanyak 250-300 ml selama 7 (tujuh jam) pada suhu 70oC, hasil ekstrak dipekatkan pada alat Rotary Vaccum Evaporator pada suhu 3-40oC selama 2 – 3 jam, ekstrak hasil dari Rotary Vacum Evaporator dipekatkan ke dalam oven dengan 40oC selama 4 – 5 jam. Hasil ekstrak dianalisis kandungan metabolit sekunder yaitu alkaloid, flavonoid, tannin, saponin dan steroid/triterpenoid dengan uji fitokimia dan mengindentifikasi senyawa kimia yang beracun dengan GCMS. Rancangan penelitian yang digunakan adalah rancangan acak kelompok dengan 3 ulangan, masing-masing 10 larva uji. Faktor pertama adalah ekstrak biji suren dan factor kedua adalah lima taraf konsentrasi dari ekstrak biji yaitu (0 mg/l , 9 mg/l , 15 mg/l,30 mg/l, dan 45 mg/l). Ektrak biji suren dengan dosis 30mg/l dapat menyebabkan mortalitas sebanyak 50%, sedangkan dosis 45 mg/l mortalitas sebesar 65% pada hari ketiga. Hasil CGMS Kandungan senyawa aktif yang teridentifikasi beracun terhadap serangga uji adalah delta-elemene 4,73%; alpha-copaene 1,22%; beta-elemene 2,55%; trans-caryophyllene 2,02%; gamma-elemene 1,25%; beta-cubebene 4,82% delta-gurjunene 1,16%; spathuleno 2,42%; benzene 1,25%; hexadecanoid acid 1,43%.

  • Paten
  • Terdaftar - Formalitas Terpenuhi
  • - 26 Agustus 2022
  • Detail