Pencarian Hak Kekayaan Intelektual

METODE EKSTRAKSI PEKTIN KULIT BUAH KAKAO YANG DIKARAKTERISASI DENGAN KANDUNGAN PREBIOTIK, ANTIDIABETES, DAN ANTIKOLESTEROL
Invensi ini bertujuan untuk mengatasi kekurangan dari invensi sebelumnya sekaligus mengungkap mengenai suatu metode ekstraksi pektin dari limbah kulit kakao yang dikarakterisasi dengan kandungan zat aktif prebiotik, antidiabetes, dan antikolesterol. Metode ekstraksi menurut invensi ini terdiri dari mengekstraksi kulit buah kakao, mencacah, merendam, memanaskan, memeras, lalu memisahkan cairan ekstraksi dan substratnya, mengeringkan dan dilanjutkan dengan menggiling sehingga mendapatkan serbuk pektin. Kemudian serbuk tersebut dikarakterisasi dengan kandungan zat aktif prebiotik, antidiabetes dan antikolesterol. Berdasarkan pengujian lebih lanjut, proses karakterisasi prebiotik pada pektin kulit kakao ini menghasilkan nilai aktivitas prebiotik 0,13 - 0,19. Proses karakterisasi antidiabetes menghasilkan kandungan antidiabetes sebanyak 12,15±0,19 mg/mL pektin dan memiliki nilai aktivitas antidiabetes lebih dari IC50 enzim glukosidase, sedangkan proses karakterisasi antikolesterol menghasilkan aktivitas penghambatan kolesterol bebas berada pada 50,43%.
- Paten
- Terdaftar - Formalitas Terpenuhi
- - 15 September 2022
- Detail

FORMULASI BIOPLASTIK BERBAHAN DASAR AGAR, GLISEROL, GELATIN SAPI
Invensi ini berupa suatu formulasi bioplastik dari agar dan gliserol dengan penambahan gelatin sapi dengan komposisi: 65 % agar, 35 % gliserol, 0%,1%,2%,3%,4%,5% gelatin sapi terhadap berat total. Metode pembuatan bioplastik pada invensi ini dilakukan dengan proses pencampuran agar dan gliserol dengan perbandingan 65:35 (w/w). Pada campuran tersebut ditambahkan gelatin sapi sebagai aditif dengan konsentrasi 0%, 1%, 2%, 3%, 4%, 5% (w/w). Proses pencampuran menggunakan blender selama 3 menit. Selanjutnya melakukan proses melt-mixing pada Rheomix pada suhu 100℃ selama 5 menit. Sebanyak 15 gram hasil Rheomix dicetak menggunakan teknik kompresi pada suhu 135 °C selama 5-8 menit dengan tekanan 40 kgf/cm2 dan terbentuk lembaran bioplastik. Berdasarkan invensi ini, diperoleh bioplastik dengan karakteristik kuat tarik berkisar kuat tarik berkisar 21-26 MPa, elongasi 96-111%, kadar air 1,90-2,70%, ketahanan air 32-36%, uji biodegradable 52-60% menggunakan kapang Aspergillus niger.
- Paten
- Pemeriksaan Substantif Tahap I
- - 14 September 2022
- Detail

SISTEM PRODUKSI HIDROKSIAPATIT GRANUL BERPORI
Invensi ini berkaitan dengan sistem produksi yang menghasilkan hidroksiapatit berbentuk granul berpori dimana produk yang dihasilkan akan digunakan dalam bidang ortopedi sebagai material pengganti tulang (bone graft) pada rekonstruksi kerusakan tulang serta dalam bidang kedokteran gigi sebagai material pengisi (dental bone filler). Suatu sistem produksi untuk menghasilkan hidroksiapatit granul berpori sebagai material pengganti tulang (bone substitute) dan pengisi (filler) yang terdiri dari alat pemasok atau feeder (1), alat enkapsulator (2) dan alat pematangan atau aging (3). Sistem produksi hidroksiapatit granul berpori dapat menghasilkan hidroksiapatit granul berpori dengan keseragaman bentuk dengan nilai sphericity factor (SF) 0,01 – 0,03 dan ukuran butir granul 400 sampai 1400 μm sehingga dapat digunakan sebagai material pengganti tulang pada rekonstruksi kerusakan tulang serta dalam bidang kedokteran gigi sebagai material pengisi.
- Paten
- Terdaftar - Formalitas Terpenuhi
- - 13 September 2022
- Detail

METODE PEMBUATAN KAWAT NANO PERAK
Invensi ini adalah suatu metode pembuatan kawat nano perak untuk memperoleh material yang memiliki sifat inhibitor. Tahapan proses pembuatan kawat nano perak diawali dengan memanaskan larutan pertama berupa perak nitrat (0,10 M) hingga mencapai suhu 160ºC. Penambahkan campuran larutan polivinil pirolidon (0,15 M) dan besi (III) klorida (0,10 mM) ke dalam larutan pertama dengan menggunakan syringe pump dan diproses selama 2,5 jam. Semua larutan dilarutkan ke dalam pelarut etilen glikol. Larutan campuran dilakukan tahapan selanjutnya, berupa sonikasi selama 1 jam dengan penambahan aseton (1:1) dan sentrifugasi menggunakan etanol secara berulang karena kawat nano perak masih terbentuk gumpalan dan mengandung pengotor sehingga dapat menghilangkan sisa-sisa pengotor yang masih menempel di dalam kawat nano perak. Aspek selanjutnya dari invensi ini untuk melihat kawat nano perak yang dihasilkan dengan dilakukan karakterisasi menggunakan SEM.
- Paten
- Terdaftar
- - 13 September 2022
- Detail

Formulasi Starter Kering Bakteri Probiotik Lactobacillus plantarum dan Proses Pembuatannya
Invensi ini berhubungan dengan formulasi starter kering bakteri probiotik Lactobacillus plantarum dan proses pembuatannya, lebih khususnya menggunakan metode oven vakum. Formulasi starter kering bakteri probiotik Lactobacillus plantarum terdiri dari: bakteri asam laktat Lactobacillus plantarum; dan bahan pengisi, yang terdiri dari bubuk susu skim, monosodium glutamat, dan asam askorbat. Proses pembuatan starter kering bakteri probiotik Lactobacillus plantarum terdiri dari: menumbuhkan bakteri asam laktat Lactobacillus plantarum pada media MRS agar miring; menyiapkan seed culture bakteri Lactobacillus plantarum pada media MRS cair; menginokulasi seed culture ke dalam media fermentasi yang terdiri dari susu skim sebanyak dan menginkubasinya selama 16-20 jam; menambahkan bahan pengisi ke dalam kultur bakteri asam laktat; dan mengeringkan starter bakteri menggunakan oven vakum. Invensi ini menghasilkan starter kering bakteri probiotik Lactobacillus plantarum dengan kepadatan 1x107 sampai dengan 5x107 cfu/g.
- Paten
- Terdaftar - Formalitas Terpenuhi
- - 12 September 2022
- Detail

METODE AKLIMATISASI PLANLET Stevia rebaudiana Bertoni SECARA SEDERHANA MENGGUNAKAN STEK MIKRO
Invensi ini berkaitan dengan suatu metode aklimatisasi planlet Stevia melalui stek mikro pucuk dan buku hasil kultur jaringan. Tahapan-tahapan metode menurut invensi ini yaitu: menyiapkan eksplan sumber stek mikro, menyiapkan media tanam berupa boks plastik mika kemudian mengisinya dengan media tanam, menyiapkan stek mikro yaitu tunas pucuk dan buku, menanamnya pada media tanam, melakukan pemeliharaan di dalam ruang inkubasi, menyiapkan media aklimatisasi di nursery, melakukan aklimatisasi di nursery dan memelihara planlet hingga siap tanam di lapangan. Metode aklimatisasi Stevia menurut invensi ini memiliki tingkat keberhasilan sebesar 64-91%. Tanaman Stevia hasil aklimatisasi menurut invensi ini dapat ditanam di lapangan setelah dipelihara selama 2 bulan untuk menghasilkan bibit yang siap ditanam di lapangan.
- Paten
- Terdaftar - Formalitas Terpenuhi
- - 12 September 2022
- Detail

METODE EKSTRAKSI DEOXYRIBONUCLEIC ACID (DNA) TANAMAN SAGU (Metroxylon sagu Rottb.) MENGGUNAKAN CAMPURAN DAPAR LISIS CETYLTRIMETHYLAMMONIUM BROMIDE (CTAB) DAN SODIUM DODECYL SULPHATE (SDS)
Proses ekstraksi DNA daun sagu (Metroxylon sagu Rottb) menggunakan campuran dapar lisis Cetyltrimethylammonium Bromide (CTAB) dan Sodium Dodecyl Sulphate (SDS) dilakukan untuk kajian keragaman genetik dalam rangka konservasi plasma nutfah hutan-hutan sagu. Invensi ini berkaitan dengan suatu metode ekstraksi daun tanaman sagu, baik dalam kondisi segar atau kering. Biasanya ekstraksi menggunakan metode Doyle atau menggunakan kit pasaran yang sudah tersedia. Pada pengukuran konsentrasi dan kemurnian diperoleh konsentrasi DNA pada sampel daun sagu berkisar dari 33,8 ng/μL - 1380,3 ng/μL dengan rentang nilai kemurnian 1,43 – 2,03. Pengukuran amplifikasi memperlihatkan sampel daun sagu dengan 7 primer SSR memiliki keberhasilan persentase amplifikasi hingga 100%.
- Paten
- Terdaftar - Formalitas Terpenuhi
- - 09 September 2022
- Detail

DESAIN PRIMER UNTUK AMPLIFIKASI GEN PROTAMINE 1 (PRM1) DAN HEAT SHOCK PROTEIN FAMILY B MEMBER 9 (HSPB9) PADA SAPI BALI (Bos javanicus) DAN SAPI DONGGALA (Bos indicus)
Invensi ini berkenaan dengan desain primer untuk amplifikasi gen Protamine (PRM1) dan Heat Shock Protein Family B Member 9 (HSPB9) padaSapi Bali (Bos javanicus) dan Sapi Donggala (Bos indicus) menggunakan program komputer Primer3Plus (https://www.primer3Plus.com). Materi yang digunakan pada invensi ini adalah sampel DNA dari pejantan sapi Bali (4 ekor) dan Donggala (6 ekor). Desain primer pada invensi ini yaitu: PRM1-F: 5’- AGA TAC CGA TGC TGC CTC AC -3’ dan PRM1-R: 5’- AGG TGG CAT TGT TCG TTA GC -3’ serta HSPB9-F: 5’- TGG CCT TTA CTG AAC GGA AC -3’ dan HSPB9-R: 5’-TAG AGC CAC GGC TTC TGA AT -3’. Hasil analisis PCR dengan desain primer tersebut diperoleh single band amplikon sebesar 380 bp (PRM1) dan 399 bp (HSPB9). Hasil sekuensing pada gen PRM1 Sapi Donggala menunjukkan adanya satu titik mutasi di ekson 1 yaitu c.154G>T (R25I) yang berpotensi sebagai marka genetik sifat kualitas sperma. Selain itu, posisi basa ke-216 pada gen HSPB9 diketahui sebagai penciri genetik antara Sapi Bali dan Sapi Donggala.
- Paten
- Terdaftar - Formalitas Terpenuhi
- - 08 September 2022
- Detail

ALAT PENDETEKSI DINI TSUNAMI BERBASIS KABEL BAWAH LAUT
Alat Pendeteksi Dini Tsunami berbasis Kabel Bawah Laut berfungsi sebagai perangkat pendeteksi mitigasi bencana tsunami yang di dalamnya terdapat perangkat-perangkat pendukung deteksi dini Tsunami. Terdapat tiga komponen utama yaitu Main Tray (tatakan utama), Additional Tray (tatakan tambahan), dan perangkat-perangkat deteksi dini. Main Tray dan Additional Tray berfungsi sebagai tatakan untuk peletakan perangkat pendukung deteksi dini Tsunami seperti catu daya, sensor, perangkat elektronika dan telekomunikasi. Setiap komponen akan menempati tatakan yang dipisahkan oleh sekat berbentuk setengah lingkaran dengan bahan yang bersifat menyerap gangguan elektromagnetis sehingga membentuk kompartemen-kompartemen. Untuk mengakomodir kebutuhan dalam penempatan perangkat-perangkat tersebut, disediakan lubang-lubang baut dengan posisi yang disesuaikan agar dapat memperkuat peletakan komponen sehingga tidak mudah lepas dari tatakan. Seluruh bagian didesain sedemikian rupa beserta kompartemennya dengan mengedepankan aspek memiliki kekuatan struktur yang kuat sehingga dapat bertahan selama minimal 20 tahun, dapat menahan guncangan baik gempa, longsor bawah laut, maupun tsunami, dan memiliki kesesuaian dan ketahanan terhadap radiasi gelombang elektromagnetik
- Desain Industri
- Tersertifikasi
- - 07 September 2022
- Detail

PROSES PEMBUATAN DAN PRODUK BIOSILIKA MESOPORI DARI DAUN BAMBU ANDONG SEBAGAI KATALIS PADA PIROLISIS α-SELULOSA
Invensi ini bertujuan untuk mengungkap mengenai suatu proses pembuatan produk silika mesopori yang menggunakan bahan baku daun bambu andong. Pembuatannya dilakukan dengan cara membakar daun bambu jenis andong, mencampur larutan NaOH, meneteskan secara perlahan campuran ke dalam larutan natrium silikat pada larutan surfaktan cetriamonium bromide (CTAB) dan ditambah HCl. Lalu larutan tersebut kemudian didiamkan hingga terbentuk gel dan dilanjutkan dengan proses menyaring, mencuci, mengeringkan, mengkalsinasi gel tersebut. Pada akhir proses didapat produk biosilika mesopori dalam bentuk padatan kering. Produk biosilika mesopori sebagaimana invensi ini dicirikan dengan adanya gugus fungsi Si-OH dan Si-O-Si (siloxane groups) pada biosilika mesopori yang terbentuk. Produk biosilika mesopori sebagaimana invensi ini mampu dimanfaatkan sebagai katalis pada proses pirolisis α-selulosa sehingga dapat menghasilkan kandungan hidrokarbon terbanyak sebesar 31,26% serta menaikan kandungan hidrokarbon total sebesar 6,82% dan menurunkan kandungan senyawa beroksigen sebanyak 3,1% dibanding tanpa penggunaan katalis.
- Paten
- Terdaftar - Formalitas Terpenuhi
- - 06 September 2022
- Detail