KOLAM KULTUR MIKROALGA TIPE RACEWAY UNTUK MENGOPTIMALKAN BIOFIKSASI KARBON DIOKSIDA

Paten

KOLAM KULTUR MIKROALGA TIPE RACEWAY UNTUK MENGOPTIMALKAN BIOFIKSASI KARBON DIOKSIDA

Mikroalga hidup hanya di permukaan air. karena mereka membutuhkan sinar matahari untuk melakukan fotosintesis. Sinar matahari mempunyai keterbatasan untuk melakukan penetrasi ke dalam massa kultur di dalam air. Faktor utama yang penting dalam fotosintesis adalah CO2. Gas CO2 akan mengalami kesulitan untuk melarut ke dalam air tanpa pengadukan. Sistim kolam kultur raceway pada umumnya hanya dilengkapi dengan pedal yang hasilnya tidak optimal dalam penyerapan CO2 oleh mikroalga. Invensi kolam kultur raceway yang dimodifikasi dengan penambahan tabung aerasi dapat meningkatkan biofiksasi CO2 oleh mikroalga. Proses peningkatan tersebut terjadi karena waktu mikroalga berada pada tabung aerasi untuk memfiksasi CO2 lebih lama, maka terserap CO2 lebih banyak sehingga fotosintesis lebih maksimal. Penambahan waktu biofiksasi CO2 ternyata meningkatkan efisiensi biofiksasi hingga lebih dari 85%. Dengan meningkatnya biofiksasi maka pertumbuhan mikroalga lebih cepat yang pada akhirnya terjadi peningkatan produksi biomassa mikroalga yang dapat digunakan untuk bahan bioenergi dan pangan. Invensi ini sangat mendukung program pemerintah dalam penurunan emisi GRK sebesar 29% pada tahun 2030, sesuai dengan konvensi perubahan iklim yang telah disepakati. Indonesia akan dapat berkontribusi lebih cepat bagi pengurangan emisi dunia, yaitu mencapai net zero emission pada tahun 2060 atau lebih cepat.


S00202306950

31 Juli 2023

2023

2023-1678712330-hsn3


( Lihat )

Pusat Riset Sistem Produksi Berkelanjutan dan Penilaian Daur Hidup

titi001@brin.go.id

Badan Riset dan Inovasi Nasional

Paten Sederhana

Mesin dan Elektronika

1

0

-


  • Titin Handayani
    ( Pusat Riset Sistem Produksi Berkelanjutan dan Penilaian Daur Hidup )
  • Fajar Eko Priyanto
    ( Pusat Riset Lingkungan dan Teknologi Bersih )
  • Arif Dwi Santoso
    ( Pusat Riset Sistem Produksi Berkelanjutan dan Penilaian Daur Hidup )
  • Nugroho Adi Sasongko
    ( Pusat Riset Sistem Produksi Berkelanjutan dan Penilaian Daur Hidup )
  • Akhmad Rifai
    ( Pusat Riset Sistem Produksi Berkelanjutan dan Penilaian Daur Hidup )
  • Ira Nurhayati Djarot
    ( Pusat Riset Sistem Produksi Berkelanjutan dan Penilaian Daur Hidup )
  • Netty Widyastuti
    ( Pusat Riset Sistem Produksi Berkelanjutan dan Penilaian Daur Hidup )
  • Jeni Hariyanti
    ( Pusat Riset Sistem Produksi Berkelanjutan dan Penilaian Daur Hidup )
  • Achmad Sofian
    ( Pusat Riset Lingkungan dan Teknologi Bersih )
  • Adi Mulyanto
    ( Biro Organisasi dan Sumber Daya Manusia )
Kembali