KONSENTRATOR CAHAYA MATAHARI SECARA OTOMATIS

Paten

KONSENTRATOR CAHAYA MATAHARI SECARA OTOMATIS

Invensi konsentrator cahaya matahari secara otomatis ini menggunakan lensa fresnel untuk mengumpulkan cahaya matahari menjadi berkerapatan tinggi yang beroperasi secara otonom sepanjang hari karena dilengkapi dengan portable head frame, portable base frame, worm geared motor, linear actuator, dan sensor LDR beserta unit elektronik pengontrolnya. Proses perakitan keseluruhan komponen invensi ini bersifat knock-down dengan jumlah lensa terpasang dapat disesuaikan dengan kebutuhan di lapangan, dan bersifat portable untuk kemudahan proses transportasinya. Alat invensi ini menjadi feeder cahaya pada sistem flexible sunlight transmitter yang digunakan untuk pencahayaan tanaman di dalam ruangan, sehingga biaya produksi tanaman menjadi lebih efisien melalui pemangkasan biaya listrik untuk operasional lampu pencahayaan.


P00202314466

21 Desember 2023

2023

2023-1699429262-awet


-

Pusat Riset Hortikultura dan Perkebunan

joko039@brin.go.id

Badan Riset dan Inovasi Nasional

Paten Biasa

Mesin dan Elektronika

5

0

-


  • Joko Pitono
    ( Pusat Riset Hortikultura dan Perkebunan )
  • Muhammad Syakir
    ( Pusat Riset Hortikultura dan Perkebunan )
  • Dwinita Wikan Utami
    ( Pusat Riset Hortikultura dan Perkebunan )
  • Andi Setiono
    ( Pusat Riset Fotonik )
  • Bambang Widiyatmoko
    ( Pusat Riset Fotonik )
  • Lukita Devy
    ( Pusat Riset Hortikultura dan Perkebunan )
  • Wildan Panji Tresna
    ( Pusat Riset Fotonik )
  • Ekwasita Rini Pribadi
    ( Pusat Riset Ekonomi Makro dan Keuangan )
  • Emi Sugiartini
    ( Pusat Riset Hortikultura dan Perkebunan )
  • Setiawan
    ( Pusat Riset Hortikultura dan Perkebunan )
  • Iskandar Zulkarnaen
    ( Pusat Riset Hortikultura dan Perkebunan )
  • Diana Nurani
    ( Pusat Riset Hortikultura dan Perkebunan )
  • Armelia Tanjung
    ( Pusat Riset Hortikultura dan Perkebunan )
  • Farah
    ( Pusat Riset Hortikultura dan Perkebunan )
  • Ahmad Fauzi
    ( Pusat Riset Hortikultura dan Perkebunan )
  • Darwin Taulabi
    ( Pusat Riset Hortikultura dan Perkebunan )
Kembali