FORMULASI KRIM WAJAH (FACIAL CREAM) DARI LEMAK TENGKAWANG (Shorea mecistopteryx) DAN LIGNIN TANDAN KOSONG KELAPA SAWIT (Elaeis guineensis)

Paten

FORMULASI KRIM WAJAH (FACIAL CREAM) DARI LEMAK TENGKAWANG (Shorea mecistopteryx) DAN LIGNIN TANDAN KOSONG KELAPA SAWIT (Elaeis guineensis)

Invensi ini menyediakan suatu proses pembuatan formulasi krim wajah (Facial Cream) dari lemak Tengkawang (green butter) berasal dari biji pohon Tengkawang (Shorea mecistopteryx) dengan penambahan lignin tandan kosong kelapa sawit (Elaeis guineensis)sebagai agen aktif untuk meningkatkan dan memperbaiki sifat dasar bahan utama lemak tengkawang. Krim wajah dengan lemak tengkawang dan agen aktif lignin berpotensi untuk meningkatkan penyerapan krim ke wajah dengan baik, memberikan efek lembab lebih tahan lama di kulit, sekaligus dapat mencegah kulit dari paparan sinar matahari yang ekstrim (anti UV).  Invensi ini berupa suatu formulasi dasar krim wajah dari lemak Tengkawang dan Lignin dengan komposisi : lemak tengkawang (8-16%), lignin (2-4%), lilin emulsi (5%), isopropyl palmitate (5%), asam starat (1,5%), setil alkohol (1,5%), butylated hydroxytoluene (0,25),lalu dipanaskan pada suhu 70-80 derajat Celcius (fase minyak). Kemudian, pembuatan fase air, dengan komposisi : gliserin (5%), dicampurkan dengan  hydroxyethylcellulose (0,45%), propanediol (5%), allantoin (0,3%) dan aquades/air destilasi (30-40%), lalu dipanaskan pada suhu 75-85 derajat Celcius. Selanjutnya fase air dan fase minyak dicampur sedikit demi sedikit sambil diaduk terus dengan cepat (fase pendinginan), lalu ditambahkan rose hydrosol (25 %), phenoxyethanol (1%) sampai suhu turun, terus diaduk hingga tercampur rata dan homogen.


S00202314824

28 Desember 2023

2023

2023-1699606604-vzho

B-9728/III.5.6/TK.11.02/11/2023


( Lihat )

Pusat Riset Biomassa dan Bioproduk

rizki.maharani@brin.go.id

Badan Riset dan Inovasi Nasional

Paten Sederhana

Kimia non-Organik

1

0

-


  • Rizki Maharani
    ( Pusat Riset Biomassa dan Bioproduk )
  • Widya Fatriasari
    ( Pusat Riset Biomassa dan Bioproduk )
  • Andrian Fernandes
    ( Pusat Riset Biomassa dan Bioproduk )
  • Husnul Warnida
    ( Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Samarinda )
  • Yullia Sukawaty
    ( Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Samarinda )
  • Supomo
    ( Sekolah Tinggi Ilmu Kasehatan Samarinda )
  • Enos Tanke Arung
    ( Fakultas Kehutanan, Universitas Mulawarman )
  • Irawan Wijaya Kusuma
    ( Fakultas Kehutanan, Universitas Mulawarman )
  • Vera Madonna Lumbantoruan
    ( Fakultas Kedokteran, Universitas Mulawarman )
Kembali