RADIOFARMAKA FRAGMEN F(ab’)2 BISPESIFIK TRASTUZUMAB DAN CETUXIMAB SEBAGAI AGEN TERANOSTIK KANKER PAYUDARA POSITIF HER2 DAN METODE SINTESISNYA

Paten

RADIOFARMAKA FRAGMEN F(ab’)2 BISPESIFIK TRASTUZUMAB DAN CETUXIMAB SEBAGAI AGEN TERANOSTIK KANKER PAYUDARA POSITIF HER2 DAN METODE SINTESISNYA

Invensi ini mengenai radiofarmaka fragmen F(ab’)2 bispesifik trastuzumab dan cetuximab sebagai agen teranostik kanker payudara positif HER2 dan metode sintesisnya, lebih khusus lagi, invensi ini berhubungan dengan konjugat fragmen (Fab)2 bispesifik yang tersusun dari satu fragmen Fab trastuzumab dan satu fragmen Fab cetuximab yang dilabel dengan tidak terbatas pada radionuklida lutesium-177 (177Lu), galium-68 (68Ga) atau aktinium-225 (225Ac) yang dikompleksasikan dengan bifungsional khelator, tetapi juga radionuklida iodin-131 (131I). Konjugat fragmen F(ab’)2 bispesifik disintesis melalui pembentukan ikatan disulfida pada daerah engsel (hinge region) atau melalui linker bismaleimide atau linker pasangan klik kimia diels-alder orthogonal reaktif: Tz atau TCO dengan parameter kritis proses sintesis berupa pH, suhu inkubasi, rasio mol atau massa reagen, konsentrasi reagen, dan lamanya inkubasi. Bifungsional khelator yang digunakan untuk mengompleksasi radionuklida 177Lu,68Ga atau 225Ac berupa p-SCN-Bn-DOTA, p-SCN-DTPA, p-NH2Bn-DTPA, p-SCN-Bn-CHX-A"-DTPA, p-SCN-Bn-DFO, p-SCN-Bz-DOTA, atau NHS-DOTA. Keberhasilan reaksi pembentukan fragmen (Fab)2 bispesifik trastuzumab dan cetuximab dikonfirmasi melalui analisis HPLC dan SDS-PAGE, sedangkan reaksi pelabelan fragmen (Fab)2 bispesifik dengan radionuklida dikonfirmasi melalui analisis kromatografi lapis tipis dan HPLC.


P00202314663

25 Desember 2023

2023

2023-1699324216-zlva

B-3369/III.2.6/FR.04.00/11/2023


( Lihat )

Pusat Riset Teknologi Radioisotop, Radiofarmaka dan Biodosimetri

muha121@brin.go.id

Badan Riset dan Inovasi Nasional

Paten Biasa

Teknologi Medis

6

0

-


  • Muhamad Basit Febrian
    ( Pusat Riset Teknologi Radioisotop, Radiofarmaka dan Biodosimetri )
  • Ilma Darojatin
    ( Biro Organisasi dan Sumber Daya Manusia )
  • Alfian Mahardika Forentin
    ( Pusat Riset Teknologi Radioisotop, Radiofarmaka dan Biodosimetri )
  • Ahsanal Fikri
    ( Pusat Riset Teknologi Radioisotop, Radiofarmaka dan Biodosimetri )
  • Veronika Yulianti Susilo
    ( Pusat Riset Teknologi Radioisotop, Radiofarmaka dan Biodosimetri )
  • Peni Ahmadi
    ( Pusat Riset Vaksin dan Obat )
  • Annisa Wening Maharani Putri
    ( Biro Organisasi dan Sumber Daya Manusia )
  • Dr. Ryan Yudistiro, MD, FANMB, PhD
    ( MRCCC Siloam Hospital Semanggi )
Kembali