Pencarian Hak Kekayaan Intelektual

Paten

METODE UNTUK MENGUKUR KONSUMSI DAYA LISTRIK PADA JARINGAN LISTRIK TEGANGAN RENDAH

Suatu metode dan alat untuk mengukur konsumsi daya listrik dengan suatu metode dan sistem untuk mengukur konsumsi daya listrik tegangan rendah 220 Volt dengan membuat suatu alat untuk mengukur konsumsi daya listrik secara kompak yang terkoneksi dengan jaringan global internet dimana terhubung dengan suatu server dengan konsep komputasi awan. Alat yang dipasang dapat dipasang pada beberapa titik pengukuran beban listrik secara bersamaan dan akan mengirimkan data hasil pengukuran langsung ke server tanpa menggunakan perekam data pada masing-masing alat. Dengan tidak adanya perekam data pada alat menghasilkan alat yang lebih sederhana, lebih kecil ukurannya, dan lebih kompak. Dengan sistem seperti ini maka didapatkan efisiensi dalam pemakaian perekam data dan penyimpanan data pengukuran dari semua alat yang terpasang akan ditangani oleh server komputer. Selain dari melakukan pengaturan dalam penyimpanan data, server komputer disini juga memberikan informasi secara waktu nyata, menvisualisasikan hasil pengukuran dalam bentuk grafis, dan menyediakan data hasil pengukuran dalam format dokumen CSV (Comma Separated Values) yang memungkinkan data diolah oleh aplikasi pengolahan data untuk mendapatkan informasi karakteristik beban listrik terhadap beban listrik yang diukur.

  • Paten
  • Tersertifikasi
  • - 19 November 2015
  • Detail
Paten

Polimer Biosida dengan Zat Aktif Cu dan Metode Pembuatannya

Invensi ini bertujuan untuk mengembangkan produk senyawa biosida berbasis polimer yang memiliki keunggulan di bagian komposisi produk dan metode pembuatannya. Pada invensi ini, produk senyawa biosida berbasis polimer dari monomer stiren dan asam akrilat dihasilkan dari proses variasi komposisi monomer stiren. Komponen penyusun dari polimer biosida yaitu monomer stiren, asam akrilat, Cu2, a,a’-Azobisisobutyronitrile (ATBN), dan aquades. Metoda yang digunakan menurut invensi ini adalah polimerisasi miniemulasi. Produk yang dihasilkann menurut invensi ini dapat dimanfaatkan sebagai bahan dasar untuk mengatasi hama, bakteri, jamur, alga, dan jenis makhluk mikroorganisme yang dapat mempengaruhi material seperti: plastik yang berbau, degradasi polimer, fouling (antifouling pada marine coating).

  • Paten
  • Tersertifikasi
  • - 19 November 2015
  • Detail
Paten

PROSES PEMBUATAN BESI OKSIDA SEBAGAI BAHAN BAKU BATERAI LISTRIK

Suatu proses pembuatan besi oksida dalam bentuk α-Fe2O3 yang diperoleh dari pengolahan bijih besi berjenis magnetit (Fe3O4). Untuk mendapatkan α Fe2O3 dilakukan tahapan-tahapan sebagai berikut: menghaluskan bijih besi berjenis magnetit berukuran 0,5 cm – 1,5 cm dengan menggunakan penghancur, menggerus sampai ukuran 100 mesh dengan menggunakan penggerusan berjenis penggiling cakram, memisahkan konsentrat magnetit dengan menggunakan pemisah magnetik, memanggang bijih besi yang telah terpisah dengan suhu 300 - 500°C selama ± 2 jam, melarutkan hasil pemanggangan dengan HCl. Namun melarutkan dengan HCl dapat juga dilakukan tanpa melalui proses pemanggangan terhadap bijih besi magnetit. Mengendapkan filtrat hasil penyaringan dengan menggunakan amoniak pada pH ± 6-7 untuk mendapatkan residu berupa Fe(OH)2. Memanggang residu berupa Fe(OH)2 dengan menggunakan tungku muffle pada suhu 500°C. Hasil dari proses ini telah memenuhi standar untuk pembuatan katoda LiFePO4 pada baterai lithium yaitu serbuk α-Fe2O3 dengan kandungan Fe2O3 > 90%.

  • Paten
  • Tersertifikasi
  • - 19 November 2015
  • Detail
Paten

Pembuatan Poli Asam Laktat Menggunakan Katalis Timah Berpenyangga Mineral Liat

Invensi ini berkaitan dengan proses pebuatan PLA dari asam laktat dengan menggunakan katalis timah (Sn) yang disangga pada bahan padat mineral liat. Proses tersebut terdiri dari mengeringkan asam laktat yang digunakan sebagai monomer menggunakan teknik destilasi pada suhu 100-150˚C dan tekanan atmosferik; menambahkan katalis timah yang disangga pada bahan padat mineral loat sebanyak 0,1-10% dari berat asam laktat; memanaskan asam laktat yang sudah ditambahkan katalis timah yang disangga pada bahan padat mineral loat untuk melangsungkan reaksi polimerisasi asam laktat yang dilakukan didakam reaktor yang dilengkapi dengan pengaduk dan pendingin pada rentang suhu 100˚C sampai 170˚C selama 6-24 jam dimana gas nitrogen dialirkan ke dalam reaktor selama proses reaksi berlangsung; memisahkan produk poli asam laktat dari katalis timah yang disangga pada bahan padat mineral liat yang terpakai dengan melarutkannya menggunakan sejumlah pelarut dengan perbandingan 1:1 (berat/berat) dengan 4-5 kali pencucian; dan mengeringkan prosuk poli asam laktat di dalam pengering pada suhu 40-70˚C selama 24 jam hingga diperoleh poli asam laktat bebas katalis. Penggunaan katalis timah yang disangga oleh bahan padat mineral liat ini dapat dipisahkan dari produk PLA dan digunakan kembali.

  • Paten
  • Tersertifikasi
  • - 20 Oktober 2015
  • Detail
Desain Industri

METODE PEMBUATAN KAIN KATUN BATIK CAP BERSIFAT ANTIBAKTERI DENGAN PEWARNA ALAM PASTA INDIGO DARI DAUN Strobilanthes cusia DAN PRODUK YANG DIHASILKANNYA

Invensi ini berhubungan dengan metode pewarnaan kain katun batik cap, khususnya berupa pewarnaan kain katun batik cap dengan pewarna alam pasta indigo dari daun Strobilanthes cusia melalui teknik fermentasi pasta indigo dengan pereduksi gula jawa, molase,fruktosa dengan atau tanpa CaO dan metode pembuatan kain katun batik cap sehingga menghasilkan kain katun batik cap yang memiliki sifat antibakteri terhadap Gram-negatif (Escherichia coli, Pseudomonas aeruginosa, and Salmonella typhi) and Gram-positif (Bacillus subtilis and Staphylococcus aureus) dan meningkatkan kualitas beda warna, ketuaan warna, dan daya luntur warna pada kain katun batik cap. Metode pewarnaan kain katun batik cap pada invensi terdiri dari tahapan: a) melakukan treatment kain katun, b) membuat motif batik pada kain katun;c)melakukan fermentasi pasta indigo; d)mencelupkan kain katun batik cap pada larutan zat pewarna alam indigo; e) melakukan proses pasca-mordan terhadap kain katun batik cap menggunakan larutan asam cuka (3% v/v); f) mengeringkan kain katun batik cap; g)melakukan pelorodan malam pada kain katun batik cap menggunakan air mendidih (Na2CO3 5 g/L); h)mengeringkan kain. Menurut invensi ini, zat warna alam dibuat dengan tahapan melarutkan pasta indigo ke dalam air dengan ratio 1:5, menambahkan pereduksi gula jawa seberat 1 kg dengan atau tanpa CaO (60 g/L); molases seberat 0,25 kg dengan adanya CaO (60 g/L;fruktosa seberat 0,25 kg dengan atau tanpa CaO (60 g/L), mengaduk dengan pengaduk kayu, dan menyimpan larutan indigo selama 24 jam pada kondisi anaerop pada suhu ruang. Proses pewarnaan kain dilakukan dengan mencelupkan kain katun batik cap ke dalam larutan pewarna alam indigo selama 5 menit, menjemur kain katun batik cap pada suhu ruang dan teduh, dan proses pencelupan dilakukan sebanyak 5x. Suatu kain katun batik cap bersifat antibakteri berbasis pewarna alam indigo dari S. cusia yang dihasilkan dari metode sebagaimana pada klaim 1, memiliki zona hambat terhadap bakteri B. subtilis sebesar 17,29 mm.

  • Desain Industri
  • Tersertifikasi
  • - 20 Oktober 2015
  • Detail
Desain Industri

SISTEM PENAMBAH JARAK TEMPUH PADA KENDARAAN HIBRID

Invensi ini berupa Suatu sistem mesin penambah jarak tempuh pada kendaraan hibrid menggunakan mesin pembakaran dalam satu silinder, dengan perwujudan terdiri dari mesin pembakaran dalam satu silinder (5) yang dilengkapi dengan geerator (31) yang berfungsi mensuplai energi bateri ke baterai (41) yang dikontrol dengan kontrol baterai dan mesin (518) untuk menggerakan motor listrik (518). Sistem ini dilengkapi dengan sepasang hidrolik (520) untuk menggerakan mesin pembakaran dalam satu silinder (5) sehingga mesin pembakaran dalam (5) dapat terhubung dengan gear box pada motor listrik (516). Sehingga engine (%) hanya bekerja bila terhubung dengan gearbox pada motor listrik.

  • Desain Industri
  • Tersertifikasi
  • - 20 Oktober 2015
  • Detail
Paten

Alat Penekan Fluida

Invensi ini berupa suatu alat untuk menekan fluida yang berfungsi untuk menaikkan tekanan fluida (udara, biogas)terdiri dari; torak penekan yang bergerak naik-turundigerakkan oleh poros eksentrik dan poroseksentrik digerakkan oleh motor listrik sehingga fluida dalam silinder mengalami kenaikan tekanan,supaya tidak terjadi tekanan balik (back pressure) pada pipa saluran masuk dan keluar fluida dipasang katup searah (check valve),fluida ke luar dari alat penekan ditampung dalam bejana fluida, untuk menjamin keamanan operasi bejana fluida dilengkapi alat-alat sebagai berikut: katup pengaman (safety valve),dua unit pengendali tekanan (pressure control),dua unit pengukur tekanan (pressure gauge), pengendali tekanan dan laju massa biogas (fluid regulator), alat bunyi peringatan (horn),alatkondisi darurat (emergency)dan katup untuk mengalirkan gas dalam bejana, alat pengendali tekanan operasi motor listrik/alat penekan histerisnya 10%lebih tinggi dari tekananyang ditetapkan, alat pengendali untuk kondisi darut histerisnya 50% lebih tinggi dari tekanan yang ditetapkan,katup pengaman terbuka pada tekanan fluida 20% lebih tinggi dari tekanan yang ditetapkan, air kondensat dalam bejana dibuang melalui katup pembuang (drain valve).

  • Paten
  • Tersertifikasi
  • - 07 Oktober 2015
  • Detail
Paten

PROSES PRODUKSI XILANASE YANG BERSIFAT TAHAN PANAS DAN TAHAN BASA UNTUK DIAPLIKASIKAN PADA INDUSTRI KERTAS

Invensi ini berhubungan dengan proses untuk memproduksi xilanase tahan basa dan panas yang terbukti dapat diaplikasikan pada proses deinking di industri kertas. Fermentasi meliputi kultivasi mikroba dari satu galur bakteri Bacillus halodurans dalam media ekonomis campuran tongkol jagung, tepung ikan, dan garam-garam lainnya, dengan langkah-langkah yang dicirikan sebagai berikut: starter 8-10% (media stater awal adalah media yang terdiri dari Yeast Ekstrak 0,5%, Pepton 1%, KH2PO4 0,1%, Na2CO3 0,5%, dan dilanjutkan dengan fermentasi menggunakan media produksi atau fermentasi yang terdiri dari tepung ikan dengan kadar fosfor tinggi 1,75 gr/100 ml, garam teknis: NaCl 0,2%, CaCl2 0,01%, MgSO4 0,01%, KH2PO4 0,1%, Na2CO3 1%, konsentrasi tongkol jagung 4,36%, pH 9, temperatur 50-55°C, agitasi 100-150 rpm, dan lama waktu fermentasi 24-48 jam. Rekoveri enzim dilakukan dengan memisahkan tongkol jagung dari kultur bakteri dengan menggunakan sentrifugal, lalu pemisahan enzim dengan bakteri dengan menggunakan mikrofiltrasi.

  • Paten
  • Tersertifikasi
  • - 05 Oktober 2015
  • Detail
Paten

CHAMBER PENGUJIAN BAHAN SEMAI PENIPISAN ASAP

Aerosol adalah kumpulan dari partikel-partikel kecil yang tersuspensi dalam medium gas. Contoh dari aerosol ini seperti asap, debu, kabut dan embun. Asap secara umum dianggap sebagai produk-produk gas dari proses pembakaran bahan organik. Kebakaran lahan dan hutan merupakan salah satu pemicu bertambahnya gas Karbon Dioksida (CO2) di udara. Kebakaran hutan dan lahan ini juga menyebabkan berkurangnya visibility di daerah tersebut sehingga dapat menghambat aktifitas penduduk. Tujuan dari invensi ini adalah untuk menciptakan suatu alat yang digunakan untuk pengujian bahan semai kabut asap yang tersusun oleh 2 ruangan yaitu ruangan treatmen dan ruangan kontrol . Asap akan dihasilkan dari generator asap kemudian diteruskan oleh sirkulator ke dalam chamber . Asap pada ruangan treatmen disemai dengan bahan s emai yang dikeluarkan melalui nozel, sedangkan asap yang berada pada ruangan kontrol tidak diberi perlakuan atau tidak disemai. Hasil pengujian pada kedua ruangan yang berupa data pengukuran nantinya dapat dibandingkan unt uk melihat perubahan visibility asap pada ruangan treatmen.

  • Paten
  • Tersertifikasi
  • - 05 Oktober 2015
  • Detail
Paten

MEDIA DAN PROSES KULTUR JARINGAN KELAPA SAWIT DENGAN TINGKAT ABNORMALITAS IN VITRO RENDAH

Invensi ini mengenai media dasar untuk proses kultur jaringan kelapa sawit (Elaeis sp.) yang terdiri dari : KNO3 500-2000 mg/L, sistein 2-50 mg/L, kasein hidrolisat 100 mg/L – 750 mg/L. Lebih lanjut invensi mengenai penggunaan media dasar sesuai dengan klaim 1 untuk proses kultur jaringan kelapa sawit genus Elaeis melalui pembentukan embrio somatik dari daun dengan tahapan proses sebagai berikut: a.induksi kalus, menggunakan media dasar pada klaim 1 dan zat pengatur tumbuh auksin berupa 2,4-D dengan konsentrasi 0.01 – 50 μM, b.induksi embrio dari kalus, menggunakan media pada klaim 1 dan zat pengatur tumbuh auksin berupa 2,4-D 0.01 – 50 μM dan BAP 0.01 – 50 μM, c. multiplikasi embrio, menggunakan media pada klaim dengan penambahan sukrosa 10-70 gr/L, d.induksi tunas, menggunakan media pada klaim dengan penambahan sukrosa 20-70 gr/L. e. induksi akar, menggunakan media pada klaim 1 dengan penambahan zat pengatur tumbuh NAA 0.01 μM - 50 μM, dan f. aklimatisasi, dilakukan setelah pembentukan akar lengkap dengan rambut akar dan warna akar sudah mulai mencoklat. Dengan adanya invensi ini dapat menghasilkan bibit tanaman kelapa sawit dengan tingkat abnormalitas in vitro yang rendah, kecil dari satu persen (<1%).

  • Paten
  • Tersertifikasi
  • - 05 Oktober 2015
  • Detail