Pencarian Hak Kekayaan Intelektual
Sistem Mekatronika yang Digerakkan oleh Motor Arus Searah Berbasis Prosesor Digital dengan Menggunakan Mekanisme PWM Quadran Diagonal
Invensi ini berhubungan dengan sistem mekatronika yang digerakan oleh motor listrik arus searah berbasis prosesor digital menggunakan mekanisme Pulse Width Modulation (PWM) kuadran diagonal. Sistem ini pada prinsipnya tersusun oleh elemen-elemen utama antara lain : (1) subsistem mekanika, (2) motor listrik arus searah, (3) rangkaian elektronika daya penggerak motor (driver), (4) prosesor digital untuk mengendalikan motor (kontroler), (5) beberapa jenis sensor dan ranggkaian elektronikanya, dan (6) ssistem daya yang menyuplai daya keberbagai rangkaian sesuai dengan spesifikasi yang di butuhkan. Invensi ini bertujuan untuk menjamin keamanan operasi sistem mekatronika yang digerakan oleh motor listrik arus searah, dan menghasilkan hubungan linier antara sinyal masukan dan sinyal keluaran. Jaminan ini di capai dengan menyediakan fungsi preventif dan fungsi fail-save. Fungsi preventif diwujudkan dengan membatasi variabel-variabel tertentu apabila mereka mencapai nilai-nilai tertentu yang ditentukan untuk menghindarkan sistem dari kerusakan. Fungsi fail-save dimaksudkan untuk menghindarkan sistem dari bencana fatal yang terutama disebabkan oleh hubungn arus pendek antar lengan. Untuk meningkatkan kinerja serta menghsilkan hubungan linier antara sinyal masukan dan sinyal keluaran, Invensi ini memberikan sebuah alternatif metoda kompensasi non-linier sehingga pengaruh sifat non-linier yang disebabkan oleh PWM-QD dapat dikompensasi.
- Paten
- Tersertifikasi
- - 06 September 2002
- Detail
Bioproses Produksi Minyak Kelapa Menggunakan Ragi Tempe
Minyak kelapa yang dihasilkan melalui penggunaan kultur murni sampai penggunaan enzim, sampai saat ini penggunaannya masih belum populer di masyarakat, salah satu hambatannya adalah penanganan jasad renik yang dianggap rumit atau harga enzim yang tinggi. Inokulum tempe yang terdapat di pasaran berpotensi sebagai perombak santan kelapa yang aman dan mudah digunakan pada proses pembuatan minyak kelapa secara fermentasi tanpa harus menggunakan bahan kimia dan panas yang tinggi. Bioproses santan kelapa menggunakan inokulum tempe dapat memudahkan aplikasi di pedesaan dalam rangka pembuatan minyak kelapa secara fermentasi khususnya di daerah penghasil kelapa. Hal ini dapat dilakukan dengan menambahkan inokulum/ragi tempe yang mengandung salah satu atau kedua jenis kapang yakni Rhizopus oryzae dan Rhizhopus oligosphorus sebanyak 0.1% sampai 5% dari volume krim santan pada proses fermentasi santan kelapa pada suhu 20C - 40C selama sekitar 6 jam.
- Paten
- Tersertifikasi
- - 24 Juli 2002
- Detail
Proses Pembuatan Antibiotik dan Antibiotik Yang Diperoleh Dari Proses Tersebut
Invensi ini berkenan dengan suatu proses pembuatan antibiotik baru turunan fenoliklaktam yang diisolasi dari proses fermentasi suatu mikroba tanah yaitu Pseudomonas sp, lebih disukai Pseudomonas pycocyanea. Proses tersebut terdiri dari atas tahapan sebagai berikut: fermentasi menggunakan isolat mikroba dalam suatu media; multi ekstraksi hasil fermentasi dengan pelarut diklorometan (CH2Cl2) untuk memisahkan antara fasabiomassa dan fasa cair; dan pemurnian fraksi yang aktif melalui kromatografi kolom. Invensi ini juga berkenan dengan antibiotik yang diperoleh dari proses tersebut yang mempunyai aktivitas dalam menghambat pertumbuhan bakteri khususnya Staphylococcus aureus, Escherichia coli dan Bicillus subtillis serta dalam menghambat sel kanker leukemia L1210.
- Paten
- Tersertifikasi
- - 24 Juli 2002
- Detail
Inokulum Pasta Nata De Coco
Untuk membantu memecahkan masalah yang ada dilapangan/pengrajin nata de coco, maka inokulum/bibit murni sangat dibutuhkan. Permasalahan lain adalah inokulum cair yang biasa digunakan perlu penanganan khusus bila akan dibawa atau digunakan ditempat lain. Karena selain kondisi lingkungan juga faktor fisiologis sangat berpengaruh terhadap kestabilan dan kemampuan bakteri tersebut dalam memproduksi nata de coco (selulosa). Pengemasan dan transfortasi juga merupakan kendala dalam pengiriman bibit atau inokulum nata de coco ke tempat lain. Sementara itu kebutuhan bibit nata de coco meningkat sedangkan bibit murni dipasaran sulit didapat. Oleh karena itu untuk membantu hal tersebut, penemuan baru diperoleh yaitu inokulum nata de coco dalam bentuk pasta. Penemuan baru ini berkenaan dengan inokulum pasta nata de coco, proses pembuatan dan komposisi medium inokulum pasta nata de coco dari bakteri Acetobacter sp. RMG-2 dan Acetobacter xylinum, dan proses pengucilan koloni bakteri sebagai bahan inokulum yang harus dilakukan secara terus menerus juga diklaim dalam penemuan ini.
- Paten
- Tersertifikasi
- - 26 Desember 2001
- Detail
Proses Pembuatan Lembaran Elektroda Grafit dan Litium Mangan Oksida
Invensi berupa suatu proses pembuatan lembaran tipis dari grafit dan Li(y)Mn(2-y)O(4) didalam matrik bahan polimer, yang berfungsi sebagai elektroda di dalam sel baterai padat litium setrum ulang. Teknik pembuatan dengan metoda sheet casting/doctor blade dimana bahan bakunya diproses dahulu dalam bentuk adonan, sebagai matriknya adalah bahan polimer EVA (etilena vinil asetat) dengan pelarut etilena dan PEG 400 (poli etilena glikol 400) sebagai zat pelunak. Sebagai pengisinya adalah grafit. Selama pembentukan adonan tidak diperlukan temperatur yang tinggi, tetapi hanya mengikuti temperatur pencairan zat perekat. Setelah itu adonan dicetak dalam bentuk lembaran tipis (metoda sheet casting), dan dikeringkan dalam temperatur kamar. Untuk katoda Li(y)Mn(2-y)O(4) proses pembuatan bahan katoda Li(y)Mn(2-y)O(4) dilakukan lebih dulu dengan metoda metalurgi serbuk.
- Paten
- Tersertifikasi
- - 26 Desember 2001
- Detail
Proses Pembuatan Makanan Beku Berbahan Baku Tempe Dan Produk Yang Diperoleh Daripadanya
Makanan beku yang terbuat dari tempe merupakan bahan makanan baru yang mempunyai nilai gizi tinggi dan bermanfaat bagi kesehatan. Proses pembuatannya seropa dengan proses pembuatan es krim yang termodifikasi dengan menggunakan bahan baku utam tempe. Untuk meningkatkan kadar protein dan juga untuk memperbaiki rasa dan juga tekstur produk maka dalam pembuatannya dapat ditambahkan bahan sumber protein lain yang banyaknya mencapai 1,5 bagian berat tempe yang dipergunakan. Lemak yang ditambahkan sebanyak 10-250 bagian untuk setiap pemakaian 100 bagian tempe. Bahan penambah rasa dan/atau bahan penambah warna yang ditambahkan pada adonan sebanyak 0,5-4,0 bagian untuk setiap 100 bagian berat adonan. Sedangkan bhan pemantap dan/atau bahan penstabil ditambahkan antara 1-5 bagian untuk setiap pemakaian 100 bagian tempe.
- Paten
- Tersertifikasi
- - 30 November 2001
- Detail
Pembuatan Logam Silikon melalui Proses Smelting Reduksi Silika dengan Pereduktor Logam Aluminium
Invensi ini behubungan dengan suatu proses untuk membuat logam silikon tingkat metalurgi dengan cara peleburan (smelting) silika menggunakan pereduktor logam alumunium (Al). Proses pembuatan logam silikon dalam invensi ini terdiri dari tahap-tahap sebagai berikut: mempersiapkan bahan baku yaitu pasir silika (SiO2), logam alumunium (Al) sabagai pereduktor, dan bahan lain yang ditambahkan yaitu CaO (lime) ; memuatkan bahan baku kedalam tanur busur listrik; dan meleburkan bahan baku didalam tanur busur listrik dengan temperatur operasi berkisar antara 1500-2000°C sehingga dihasilkan logam silikon yang berkisar antara 40-44% dari berat SiO2 dengan kandungan Si berkisar antara 95-99%. Proses peleburan ini lebih sederhana jika dibandingkan dengan pembuatan logam Si melalui reduksi SiO2 yang menggunakan unsur karbon sebagai pereduktor. Peralatan pemanas yang digunakan adalah tanur busur listrik yang dioperasiak di ruang terbuka, tanpa menggunakan lingkungan gas mulia atau ruang hampa. Selama proses peleburan berlangsung, CaO yang ditambahkan tidk ikut bereaksi, namun membuat SiO2 dan Al2O3 yang diperoleh sebagai hasil reaksi menjadi fase cair, sehingga reksi reduksi dapat berlangsung secara kontinyu.
- Paten
- Tersertifikasi
- - 27 Maret 2001
- Detail
Papan Bambu Komposit/Proses Pembuatan Papan Bambu Komposit dan Produk Yang DIhasilkannya
Invensi ini berkenaan dengan suatu proses pembuatan produk papan bambu komposit dan produk yang dihasilkannya dengan bahan baku berupa bambu yang dipipikan dengan alat pempipih bambu (rolling bambooo crusher). Proses pembuatan papan bambu komposit dimulai dengan pemotongan, pembelahan, dan pembersihan batang bambu kemudian dilanjutkan dengan pemipihan bambu, perekatan menggunakan perekat phenol formaldehida, isocyanate atau urea formaldehida dan pengempaan panas pada suhu 130-160°C, tekanan 25 kg/cm² dan waktu kempa antara 10-50 menit, sehingga dihasilkan suatu produk berbentuk papan atau balok. Invensi ini digunakan untuk memenfaatkan bambu menjadi produk papan bambu komposit sehingga dapat meningkatkan nilai ekonomis bambu. Papan bambu ini dapat dikembangkan untuk berbagai produk dengan spesifikasi teknis (dimensi,, karapatan), bentuk, tujuan pemakaian (indoor atau outdoor) dan koguinaan sesuai dengan permintaan. Papan bambu ini dapat bersaing dengan produk kayu yang berasal dari hutan alam, karena dari segi bahan baku yaitu bambu dapat ditanam sehingga tidak merusak lingkungan.
- Paten
- Tersertifikasi
- - 12 April 2000
- Detail
Proses Pengolahan Bijih Nikel Laterit
Proses pengolahan bijih nikel laterit rendah jenis saprolit dan limonit telah dilaksanakan melalui jalur pemanggangan reduksi yang dilanjutkan dengan pelarutan dalam asam sulpat encer. Pemanggangan reduksi dilakukan terhadap pellet bijih pada temperatur 800 - 900C dalam alat Annular Vertical (AV) kiln dengan bahan perekduksi Batubara. Kalsin hasil tahap pemanggangan kemudan dilarutkan dalam asam sulphat encer dalam alat Flotation tester model FT-1000. Hasil percobaan pelarutan memperlihatkan 90% logam nikel dan 100% logam kobal dapat diekstraksi dari bijih jenis saprolit pada kondisi optimum: temperatur 50 - 70 oC, laju aerasi 1 l/min., Rpm 700 dan konstrasi asam sulphat 0.101 mol/l. Untuk bijih jenis limonit, lebih dari 95% logam nikel dan lebih dari 95% logam kobal dapat diekstraksi oleh larutan asam sulphat 0.08mol/l, pada kondisi optimum: temperatur 50-70C, waktu 3 jam laju aerasi 1-2 l/min.
- Paten
- Tersertifikasi
- - 05 Agustus 1993
- Detail