Pencarian Hak Kekayaan Intelektual

Paten

BATERAI LITIUM ION TRAKSI BERBAHAN DASAR ANODA NATRIUM ZIRKONIUM TITANAT DAN KATODA LITIUM MANGAN FERO SILIKA FOSFAT BERLAPIS KARBON

Invensi ini bertujuan untuk menyediakan suatu baterai litium ion yang terdiri dari anoda berbahan dasar natrium zirkonium titanat dan katoda lithium mangan silicon ferro phosphate berlapis karbon. Baterai litium ion ini membutuhkan 10 bahan lembaran katoda litium mangan fero silica posfat dan lembaran anoda natrium litium zirconia titanat dan lembaran separator, sehingga baterai litium ion ini berbasis atau berjenis litium metal posfat. Sel baterai litium berbentuk sel baterai litium ion yang dapat diisi ulang (rechargeable). Elektrolit cair yang digunakan adalah elektrolit campuran (mixing ) antara LiPF6 dan LIBOB dengan perbandingan tertentu. Sel baterai ini digunakan untuk aplikasi beban dinamis yang membutuhkan kecepatan charging dan discharging, seperti di kendaraan listrik. Baterai litium ion ini potensial pada tegangan 0,5 v sampai dengan 3,2 v.

  • Paten
  • Tersertifikasi
  • - 04 September 2018
  • Detail
Paten

FORMULA MI INSTAN BERBASIS PATI SAGU

Mie instan sangat populer sebagai makanan selingan pengganti nasi di Indonesia. Tepung terigu merupakan bahan baku utama mi 5instan dan sampai saat ini masih impor. Penggunaan bahan baku non terigu seperti pati sagu memiliki keterbatasan pada kualitas mi yang dihasilkan. Formulasi mi dengan bahan-bahanpati sagu80-90%, tapioka, pati termodifikasi, tepung kentang, tepung isolat protein kedelai, xanthan gum, gliserol monostearat, dan air. Hasil 10pengukuran elongasi mi instan diperoleh 11.096 gF hal ini 3 kali lipat lebih tinggi dibandingkan mi instan yang lain. Formula mi instan berbasis pati sagu sebagaimana klaim 1, memiliki kandungan nilai gizi kadar air 3.40 %; kadar lemak 30.44% , kadar protein 2.23%, kalori 395.67 Kcal/100g,dan tidak mengandung gluten.

  • Paten
  • Tersertifikasi
  • - 03 September 2018
  • Detail
Paten

PROSES PRODUKSI INGREDIEN FUNGSIONAL PEPTIDA BIOAKTIF DARI HIDROLISAT KEDELAI MEMBANTU PENYERAPAN MINERAL

Invensi ini berkaitan dengan proses produksi hidrolisat kedelai mengandung peptida bioaktif yang dapat membantu meningkatkan penyerapan mineral (zat besi dan kalsium) dalam tubuh. Proses produksi Proplus meliputi perendaman (4,5 ± 0,5) jam, hidrolisis mekanis dengan alat steamblasting (tekanan 3,2 ± 0,2 Bar selama 15,2 ± 2 menit), penghancuran kedelai hasil proses steam blasting, hidrolisis secara enzimatis (suhu 60oC ± 0,1oC selama 2,2 ± 0,2 jam) menggunakan enzim protease bromelain dan enzim amilase, menghasilkan bubur hidrolisat kedelai yang merupakan produk antara atau bahan baku ingredien aktif biopeptida. Produk bubur hidrolisat kedelai dapat diproses lebih lanjut menjadi makanan berbentuk granul, flake atau tepung ekstrak hidrolisat kedelai (Proplus). Proplus dibuat dengan proses ekstraksi bubur hidrolisat kedelai menggunakan alat sentrifus, ekstrak yang terbentuk ditambahkan maltodekstrin hingga total padatan sebesar (25 – 30)%. Pengeringan ekstrak menggunakan alat spray dryer. Bubur hidrolisat kedelai mengandung protein larut sebesar (26 – 53)%, berat molekul protein berkisar pada 2 – 20 Kd. Sedangkan Proplus mengandung protein larut sebesar (10 – 30)mg/gram, berat molekul protein berkisar (2 – 20 Kd), kelarutan sebesar (80 – 90)%, dan Total protein (Kjehdal) ± 16,15 %.

  • Paten
  • Tersertifikasi
  • - 03 September 2018
  • Detail
Paten

PERISAI RADIASI UNTUK BORON NEUTRON CAPTURE THERAPY

Telah dilakukan pembuatan perisai radiasi berbahan parafin yang dilapisi casing aluminium sesuai dengan desain pemodelan. Casing aluminium berfungsi untuk menjaga struktur parafin tetap utuh ketika terjadi perubahan suhu saat proses radiasi berlangsung. Pemodelan perisai radiasi neutron untuk fasilitas Boron Neutron Capture Therapy (BNCT) dilakukan pada sekeliling ruangan iradiasi. Pemodelan mencakup pemilihan ketebalan perisai radiasi. Perisai diharuskan mampu menahan radiasi yang keluar ruangan sehingga dosis radiasi berada di bawah ambang dosis bagi pekerja radiasi sebesar 20 mSv/tahun. Bahan yang potensial digunakan sebagai perisai radiasi diantaranya grafit, timbal dan parafin. Pemodelan dan perhitungan laju dosis neutron dilakukan dengan menggunakan program Monte Carlo N Particle Version Extended (MCNPX). Uji fungsi perisai radiasi parafin juga telah dilakukan untuk tujuan validasi terhadap desain. Batas laju dosis radiasi disarankan kurang dari 10 μSv/jam untuk asumsi perhitungan waktu kerja 8 jam per hari dan 5 hari per minggu. Dengan ruangan iradiasi berukuran panjang 30 cm, lebar 30 cm dan tinggi 30 cm, ketebalan minimum perisai radiasi parafin dipilih adalah 35 cm ke depan, 75 cm ke samping kanan, 75 cm ke samping kiri, 57,5 cm ke atas dan 57,5 cm ke bawah.

  • Paten
  • Tersertifikasi
  • - 03 September 2018
  • Detail
Hak Cipta

Sistem Aplikasi Web GIS untuk Pemantauan Sumber Daya Alam dan Lingkungan di Provinsi Kepulauan Riau

  • Hak Cipta
  • Tersertifikasi
  • - 30 Agustus 2018
  • Detail
Hak Cipta

Software Pengolahan Lanjut Citra Landsat 8

  • Hak Cipta
  • Tersertifikasi
  • - 29 Agustus 2018
  • Detail
Paten

SEL RAGI UNTUK MENINGKATKAN PRODUKSI ETANOL DARI BIOMASSA LIGNOSELULOSA

Invensi ini berkaitan Suatu isolat sel ragi Saccharomyces cereviseae Y-003 yang mampu memproduksi etanol dari biomassa lignuselulosa dimana sel ragi Saccharomyces cereviseae Y-003 ditumbuhkan dalam media yamg dicirikan dengan : media yang mengandung gula tanpa inhibitor; media yang mengandung gula dengan inhibitor; media yang mengandung substrat residu lignoselulosa. Media yang mengandung gula bersumber dari glukosa, galaktosa, fruktosa, sukrosa, dan sorbitol, inhibitor terdiri dari 5-HMF, furfural, asam asetat, asam format, asam asetat, dan asam levulinat. substrat residu lignuselulosa bersumber dari biomassa bagasse dan tandan kosong kelapa sawit.

  • Paten
  • Tersertifikasi
  • - 28 Agustus 2018
  • Detail
Paten

METODE ANALISIS RESIDU ANTRAQUINON DALAM MINUMAN FUNGSIONAL BERBAHAN BAKU TEH

Tujuan invensi ini adalah untuk menyediakan metode analisis antraquinon dengan menentukan kondisi optimum GC-μECD untuk analisis antraquinon. Penentuan kondisi optimum GC-μECD ini dilakukan pada kolom HP-5 dengan helium sebagai gas pembawa dan gas nitrogen sebagai gas make-up, adalah sebagai berikut: digunakan injektor otomatis yang diprogram pada suhu 250°C dengan mode injektor pemecah dengan rasio 1:1; oven diprogram pada 200°C ditahan selama 1 menit kemudian dinaikkan sebanyak 20°C/min hingga 280°C dan ditahan selama 8 menit dengan laju alir gas hidrogen sebesar 2 mL/min; detektor diprogram pada 350°C dengan laju alir gas nitrogen sebesar 30 mL/min. Dengan kondisi diatas, antraquinon memiliki waktu retensi 3,519 menit. Presisi antraquinon yang diukur pada larutan standar 1 μg/L (ppb) memberikan persen standar deviasi relatif (%SDR) sebesar 6,681%. Penentuan liniaritas pada rentang konsentrasi 1 – 10 μg/L (ppb) memberikan koefisien korelasi (r) sebesar 0,9973. Kemampuan alat GC-μECD untuk mendeteksi antraquinon yang disebut sebagai limit deteksi GC-μECD adalah 0,5 ppb.

  • Paten
  • Tersertifikasi
  • - 28 Agustus 2018
  • Detail
Paten

METODE MIKROPROPAGASI TANAMAN TORBANGUN (Coleus amboinicus L.) DARI EKSPLAN TUNAS PUCUK DAN BUKU

Invensi ini berhubungan dengan suatu metode mikropropagasi tanaman Torbangun (Coleus amboinicus L.) secara in vitro yang berasal dari tunas pucuk dan buku. Hasil yang diperoleh dari proses ini berupa bibit tanaman Torbangun yang seragam, bebas penyakit dan dapat diproduksi sepanjang musim. Tahapan proses dari invensi ini meliputi sterilisasi tunas pucuk dan buku untuk menghasilkan kultur tunas Torbangun, dilanjutkan dengan perlakuan perbanyakan tunas dengan berbagai konsentrasi kinetin dan NAA, serta melakukan aklimatisasi planlet. Hasil yang diperoleh melalui proses ini didapatkan tanaman Torbangun yang mempunyai daya hidup dan ketegaran tinggi di lapangan.

  • Paten
  • Tersertifikasi
  • - 28 Agustus 2018
  • Detail
Paten

PROSES PEMBUATAN HIDROGEL ADSORBEN UNTUK MENGHILANGKAN ION LOGAM CR(VI) DAN METODE PENGGUNAANNYA

Invensi ini berupa metode untuk menghilangkan ion logam Cr(VI) dari air limbah menggunakan hidrogel berbasis selulosa sebagai adsorben, dimana logam berbahaya yang terdapat dalam air limbah diserap melalui proses adsorpsi dengan cara memasukkan dan merendam material hidrogel kedalam air limbah selama 10 jam didalam alat incubator shaker. Percobaan secara batch dilangsungkan untuk mengetahui pengaruh pH awal terhadap banyaknya ion logam Cr(VI) yang terserap oleh hidrogel adsorben yaitu dengan rentang pH awal 1,0 sampai 8,0. Hasil adsorpsi menggunakan hidrogel berbasis selulosa menurut invensi ini yang terbaik adalah pada pH dalam suasana asam. pH optimum untuk proses adsorpsi ion Cr(VI) adalah pada pH 1 sampai pH 3, dan penyerapan maksimum CR(VI) dari air limbah adalah 6,53 mg/g pada pH 1,0. Analisa spekteroskopi FTIR dan SEM ditunjukkan oleh adsorben pada sebelum dan sesudah proses adsorpsi.

  • Paten
  • Tersertifikasi
  • - 28 Agustus 2018
  • Detail