Pencarian Hak Kekayaan Intelektual
Metoda Isolasi Spora Mikrofungi
Invensi ini berhubungan dengan suatu metode isolasi dan perbanyakan spora mikrofungsi dengan menggunkan air pada tahap awal proses isolasi. Tahap dari isolasi spora meliputi mengkoleksi daun dengan spot fungsi dari tanaman di lapangan, menyiram daun dengan air mengalir sampai seluruh bagian daun basah, dan memasukkan daun dengan spot fungsi ke dalam wadah tertutup selama 2-6 jam tergantung pada jenis fungsi. Spore mass yang muncul di atas ostiol kemudian diisolasi dan ditumbuhkan pada media PDA atau MEA pada lima target daerah isolasi yang telah ditandai pada cawan petri selama 2-7 hari. Konoli spora ditumbuhkan kembali pada media lain untuk menjaga kemurniannya.
- Paten
- Tersertifikasi
- - 28 November 2014
- Detail
Proses Pembuatan Material Bangunan Berbahan Dasar Abu Terbang dan Kompositnya
Invensi ini berkenaan dengan metode pembuatan material bangunan berbahan dasar abu terbang (fly ash) dan produk yang dihasilkannya, khususnya dengan cara menambahkan padanya suatu alkali (soda) sebagai bahan pereaksi awal pada reaksi kimia pembentukan gelembung udara sehingga material yang dihasilkan memiliki tingkat berat jenis (density) sebesar 0.6-0.8 g/cm3, dengan tahapan proses meliputi; mencampurkan abu terbang, semen dan serbuk alumunium; menambahkan air dan mengaduknya; menambahkan alkali (soda) dan mengaduknya; mencetak material bangunan. Proses pembuatannya menggunakan komposisi abu terbang sebanyak 26-44%; semen 10-19% berat; serbuk alumunium sebanyak 0.09% - 0.13% berat; larutan alkali (soda) 0.003-1.53% berat, lebih disukai NaOH atau Na2O.H2O; dan air sebanyak 22-36% berat.
- Paten
- Tersertifikasi
- - 28 November 2014
- Detail
PROSES PELAPISAN MULTILAYER MATERIAL LOGAM
Invensi ini berkaitan dengan suatu pelapisan multilayer material logam pada substrat logam yang memiliki ketebalan berkisar 50-60 m untuk lapisan NiCo penyepuhan elektrik atau layer 1, berkisar 20-30 m untuk lapisan penyemenan kemas kromium atau layer 2, dan berkisar 40-60 m untuk lapisan penyemenan kemas aluminium atau layer 3. Proses pelapisan bahan NiCo pada substrat logam menggunakan teknik penyepuhan elektrik terdiri dari: menyiapkan larutan suspensi Bi-strike dan NiCowatt dengan kandungan larutan suspensi yang terdiri atas solid loading dan pelarut; mencampurkan bahan-bahan tersebut selama minimal 2 jam sehingga menghasilkan larutan suspensi yang akan dideposisikan pada substrat; melapiskan substrat logam dengan penyepuhan elektrik; dan selanjutnya kromium dan aluminium dideposisikan dengan teknik penyemenan kemas yang terdiri atas material sebagai donor, activator, dan filler; mencampurkan bahan-bahan tersebut sehingga menghasilkan bubuk paduan kromium pack dan aluminium pack; memasukkan bubuk paduan dan substrat logam ke wadah keramik alumina; menutup wadah keramik alumina;menempatkan wadah keramik alumina pada tungku; mengatur temperatur dan waktu pack; melapiskan kromium di atas lapisan NiCo dan melapiskan aluminium di atas lapisan krom dengan total ketebalan lapisan berkisar 110-140 m.
- Paten
- Tersertifikasi
- - 13 November 2014
- Detail
Magnet Hybrid Berbahan Dasar Barium Ferit dan Neodynium Iron Boron Beserta Proses dan Komposisinya
Invensi ini merupakan bahan magnet permanen berbahan dasar barium ferit (BaFe12O19) dan Neodinium Iron boron (NdFeb) dengan menggunakan perekat phenol formaldehid (bakelit). Bahan magnet yang dihasilkan ini tahan korosi, tahan temperatur tinggi, dan memiliki kekuatan magnet yang baik. Proses pembuatan juga sangat mudah dan waktu yang diperlukan singkat. Kuat medan magnet yang dimiliki oleh magnet gabungan berperekat ini adalah sebesar 1200 Gauss yang dapat diaplikasikan generator low speed, loudspeaker, meteran air, kwh meter, dan perangkat elektronik lainnya yang membutuhkan magnet permanen.
- Paten
- Tersertifikasi
- - 13 November 2014
- Detail
Proses Pembuatan Material Elektrolit Melalui Sintesa Garam Lithium Bis(oxalato)Borate
Invensi ini berkaitan dengan suatu proses pembuatan material elektrolit melalui sintesa garam lithium bis (oksalato) borat dalam aplikasi baterai lithium-ion. Proses yang dipaparkan dalam invensi ini adalah reaksi fasa padat. Dalam invensi ini, sintesa garam lithium bis (oxalato) borate dilakukan dengan proses reaksi fasa padat untuk mencegah impurities yang mungkin timbul jika sintesa dilakukan dengan melibatkan air. Kandungan uap air dalam reaktanlithium hidroksida, asam oksalat dihidrat, dan asam borat dapat dihilangkan dengan menggunakan pemanasan awal dengan oven pada suhu 100?. Proses pembuatan material elektrolit kemudian di lanjutkan dengan mencampur reaktan dan menghaluskannya dengan menggunakan mortar agate hingga terbentuk material lihium bis (oxalato) borate dalam bentuk serbuk yang homogen. Keberdaan kristal hidrat yang berpotensi untuk terjadinya pengotor dalam garam lithium bis (oxalato) borate dapat diperbaiki proses kalsinasi dengan pemanasan pada suhu 120? selama 4 jam dilanjutkan dengan proses sintering dengan pemanasan pada suhu 240? selama 7 jam. Dalam proses sintering, reaktan telah bereaksi dengan sempurna, dan karena kristal hidrat sudah dihilangkan pada proses kalsinasi maka ikatan antara molekul dalam senyawa garam lithium bis (oxalato) borate yang terbentuk dapat terbangun dengan lebih kuat.
- Paten
- Tersertifikasi
- - 13 November 2014
- Detail
Proses Perbanyakan Bibit Tanaman Jabon Merah dan Jabon Putih Secara Ex-Vitro
-
- Paten
- Tersertifikasi
- - 04 November 2014
- Detail
Piston Bowl Mesin Diesel Injeksi Langsung yang Mampu Meningkatkan Efisiensi Bahan Bakar
-
- Paten
- Tersertifikasi
- - 04 November 2014
- Detail
Metoda dan Alat Untuk Memproduksi Biogas dan Limbah Cair
Invensi ini berupa 6 reaktor yang disusun secara serial dan terpadu untuk mengolah limbah cairan paket dari pabrik - pabrik tahu dengan proses kedap udara yang dapat menghasilkan biogas sebagai subsitusi bahan bakar gas LPG untuk memenuhi kebutuhan memasak. Limbah cairan pekat dari pabrik - pabrik tahu ditampung dalam kolam penampungan dan dialirkan ke bak penampungan (equalising tank) menggunakan pompa yang dikendalikan dengan level kontrol, limbah cairan paket mengalir secara gravitasi ke 6 unit bejana reaktor yang disusun secara serial dan terpadu guna menghasilkan biogas, masing - masing reaktor dipasang alat ukur laju alir dan biogas mengalir ke alat gelas penduga sebagai indikator adanya produk biogas, biogas dialirkan ke scrubber dan biogas kering yang masuk ke bajana penampungan (gas holder), untuk mencegah tekanan balik dan tekanan dari biogas, maka antara sightglass dan bejana penampungan dipasang katup searah dan katub pengaman, laju biogas ke luar dari bejana penampungan diatur dengan katup dan dialirkan ke kompresor dikendalikan dengan tombol tekanan yang di pasang pada benjana distribusi, benjana distribusi dilengkapi alat ukur tekanan, untuk pencucian masing - masing reaktor.
- Paten
- Tersertifikasi
- - 16 Oktober 2014
- Detail