Pencarian Hak Kekayaan Intelektual

Komposisi Media Kultur yang Disederhanakan Untuk Perbanyakan Bibit Jahe Merah (Zingiber officinale Rosc.) secara in vitro dan Metode Untuk Menyiapkannya
invensi ini berhubungn dengan komposisi media kultur untuk perbanyak bibit jahe merah (Zinginber officinale Rosc.) secara in vitro. Komposisi medis dalam invensi ini dibuat lebih sederhana dari media yang digunakan dalam teknik kultur jaringan pada umumnya. selanjutnya invensi ini menjelaskan mengenai metode untuk menyiapkan media kultur tersebut. penyederhanaan media dilakukan daklam invensi ini yaitu dengan cara menggunakan media cair tanpa zat pengatur tumbuh, mengganti sukrosa sebagai sumber karbon dengan gula biasa, dan mengurang unsur hara makro menjadi ½; ? atau ?? dari unsur hara makro normal. dalam invensi ini zat pengatur tumbuh yang berguna mempercepat perbanyak dapat dikurang dengan cara membuat lingkungan in vitro menjdi lebih baik sehingga tetap dapt mendukung pertumbuhan tanaman. gula dapat dikurangi dengan mengganti sumber energi dari gula oleh sumber energi dari cahaya sehingga penetrasi cahaya ke dalam tabung kultur meningkat penggunaan media cair dengan pengocokan akan membantu aerasi dan penyerapan hara menjadi peningkat sehingga pertumbuhan eksplan dapt di perthankan. dengan demikian penggunaan zat pemadat (agar) dapt di eliminasi. dengan modifikasai lingkungan tumbuh ini maka pertumbuhan eksplan menjadi tunas dan membentuk tunas majenuk akan terjaga, sehingga biaya produksi bibit dapat lebih murah.
- Paten
- Tersertifikasi
- - 30 Juni 2011
- Detail

Alat Untuk Menjaga Kualitas Air Pada Kolam Budidaya Organisme Akuatik dan Metoda Penggunaannya
invensi ini menyediakan suatu alat untuk menjaga kualitas air dengan menciptakan terjadinya aliran air pada kolam budidaya akuatik sebagai layaknya arus sungai dan metoda penggunaan alat tersebut pada suatu kolam budidaya organisma akuatik. Alat tersebut berupa generator yang dilengkapi suatu gear box untuk memutar kincir air yang ditempatkan pada kolom sehingga menghasilkan arus air pada kolam tersebut untuk keperluan pengikatan oksigen (aerasi). bentuk kolam menurut invensi ini dikonstruksikan dengan dimensi dan bentuk yang sedemokian rupa memanjang sehingga airnya menglir seperti air sungai. kunci dari invensi ini adlah putaran kincir yang dapat menghasilkan air dengan kecepatan 9-12 cm/detik. kincir dirancang dengan lebar sudu-sudu dan kedalaman celupan tertentu. kincir ditempatkan di ujung kolam yang di buat bidang menyempit selebar kipas kipas kincir.
- Paten
- Tersertifikasi
- - 27 Mei 2011
- Detail

Ekstrak Tepung Cacing Tanah Larut Air Terenkapsulasi Sebagai Agensia Antimikroba Patogen dan Metode Pembuatannya
aditif pakan unggas yang memiliki fungsi sebagai antibiotik pemacu pertumbuhan dari bahan alam dengan kandungan protein tinggi dan asam amino esensial yang lengkap dibutuhkan sebagai alternatif pengganti antibiotik yang sudah dilarang penggunaannya akibat dampak negatif yang ditimbulkan. invensi ini meliputi proses ekstraksi mendapatkan ekstrak tepung cacing tanah yang larut air, enkapsulasi ekstrak tepung cacing tanah Lumbricus rubellus dengan metode mikroenkapsulasi, karakterisasi kimia, fisik dan mikrobiologi ekstrak dan mikrokapsul. invensi ini menghasilkan aditif pakan unggas berupa ekstrak dan mikro kapsul dengan kandungan protein kasar berkisar antara 48,44-54,21% berat kering (BK), asm amino esensial yang lengkap dan mempunyai fungsi sebagai anti biotik bakteri patogen khususnya di saluran pencernaan unggas pada konsentrasi 0,26-1,04% b/v.
- Paten
- Tersertifikasi
- - 27 Mei 2011
- Detail

Metode Pengkondisian Benih Dengan Pelapis Sediaan Mikroba dan Media Yang Berisi Nutrisi dan Bahan Penyimpan Air
-
- Paten
- Tersertifikasi
- - 20 Mei 2011
- Detail

Penggunaan Bakteri Endosimbiotik Mikoriza Arbuskular Bacillus subtilis Yang Memiliki Kemampuan Antagonis Terhadap Jamur Patogen Ganoderma boninense
-
- Paten
- Tersertifikasi
- - 01 Mei 2011
- Detail

Proses Regenerasi Friable Embryogenic Callus (FEC) Manihot esculenta Crantz
masalah yang dihadapi dalam meregenerasi umbi kayu hasil rekayasa genetik secara umum dan khususnya di indonesia dapat diatasi dengan menggunakan metoda yang paling sesuai untuk memperoleh planlet transgenik yaitu dengan cara membiakkan FEC hasil transformasi langsung pada media MS4 (MS dengan konsetrasi sukrosa 4%) yang mengandung NAA dan BAP sebanyak 3 kali sub kultur masing-masing selama 2 minggu sehingga membentuk struktur seperti kotiledon (cotyledonary shape) lalu dipindahkan ke media MS4 yang mengandung 1 mg/L BAP. Prosedur yang dikembangkan terdiri dari tahpan proses yaitu : (a) memelihara FEC hasil transformasi genetik, (b) memperbanyak FEC hasil transformasi genetik, (c) mengkonversi FEC hasil transformasi genetik menjadi fase bentuk kotiledon (cotyledonary shape), (d)mengkonversi kalus fase bentuk kotiledon (cotyledonary stage) mkalus fase tabung (tubular) atau langsung memproduksi planlet dari axis tunasnya, (e) mendewasakan tuna yang dihasilkan, (f) memperbanyak tunas yang dihasilkan, (g) mengakarkan tunas yang dihasilkan sehingga menjadi planlet normal. Proses regenerasi ini tidak hanya berhasil menghsilkan planlet normal dari FEC hasil rekayasa genetika, namun juga mempersingkat dan mempermudah jalur regenerasi yang dilakukan di negara lain.
- Paten
- Tersertifikasi
- - 18 April 2011
- Detail