Pencarian Hak Kekayaan Intelektual
Probe Ultrasonik Gelombang Permukaan
Invensi ini merupakan suatu alat untuk membangktkan gelombang ultrasonik permukaan pada perbatasan logam dengan udara, berbahan dasar teflon dan probe normal gelombang ultrasonik longitudinal. Alat ini lebih mudah dari alat eksitasi elektrodinamik. Invensi ini dibuat dengan membuat bahan teflon yang dipotong menurut ukuran tertentu tergantung dari probe normal gelombang ultrasonik longitudinal yang dipakai, dibentuk baji seperti prisma tegak berbasisi segitiga siku - siku. Bagian dalamnya dibuat beringga supaya dapat diisi dengan air yang diberi desinfektan, alkohol atau olie diesel dan kemudian ditutup. Diatas baji, pada bidang yang sudut kemiringannya terkecil, dipasang probe normal gelombang ultrasonik longitudinal dengan memakai pemegang. Sudut kemiringan bidang prosma tersebut ditentukan dari perhitungan sudut kritis ke-3, sesuai dengan hukum Snellius, dari gelombang ultrasonik longitudinal yang masuk dari cairan pengisi rongga baji kedalam bahan benda uji.
- Paten
- Tersertifikasi
- - 04 Maret 1999
- Detail
Proses Pembuatan Tempe Olahan Dalam Kaleng Dan Produk Yang Dihasilkan Daripadanya
Tempe merupakan makanan tradisional hasil fermentasi kedelai oleh jamur Rhizopus oligosporus atau Rhizopus oryzae. Invensi ini berhubungan dengan bidang teknologi pengawetan makanan, lebih khusus lagi proses pembuatan tempe olahan yang dikemas dalam kaleng. Tempe olahan dalam kondisi hampir matang dimasukkan kedalam kaleng, selanjutnya berturut - turut diberi perlakuan; penimbangan, penambahan cairan bumbu, penghampaudaraan (exhausting), serta tahap penutupan kaleng. Setelah olahan tempe kaleng disterilisasi pada suhu, tekanan dan waktu yang tepat, dengan kekhususan pada produk olahan tempe selanjutnya produk kaleng tersebut segera didinginkan, dikeringkan dan dikarantina selama 14 hari. Melalui proses di atas dihasilkan produk tempe olahan dalam kaleng berisi tempe bacem, tempe kari, tempe stik, dan sejenisnya yang berasal dari bahan tempe kedelai segar sekurang - kurangnya sebanyak 55% berat netto dan dimasak dengan penambahan bumbu-bumbu dan bahan-bahan pendukung lainnya sampai 45% berat netto produk akhir.
- Paten
- Tersertifikasi
- - 06 Maret 1998
- Detail
Perapihan Naskah Dokumen Bahasa Indonesia
- Hak Cipta
- Tersertifikasi
- - 04 April 1995
- Detail
Pencarian Kata Dasar Bahasa Indonesia
- Hak Cipta
- Tersertifikasi
- - 04 April 1995
- Detail
Pemeriksaan dan Pembetulan Ejaan Kata Bahasa Indonesia
- Hak Cipta
- Tersertifikasi
- - 04 April 1995
- Detail
Pencarian Pemenggalan Kata Bahasa Indonesia
- Hak Cipta
- Tersertifikasi
- - 04 April 1995
- Detail
Proses Pengolahan Bijih Nikel Laterit
Proses pengolahan bijih nikel laterit rendah jenis saprolit dan limonit telah dilaksanakan melalui jalur pemanggangan reduksi yang dilanjutkan dengan pelarutan dalam asam sulpat encer. Pemanggangan reduksi dilakukan terhadap pellet bijih pada temperatur 800 - 900C dalam alat Annular Vertical (AV) kiln dengan bahan perekduksi Batubara. Kalsin hasil tahap pemanggangan kemudan dilarutkan dalam asam sulphat encer dalam alat Flotation tester model FT-1000. Hasil percobaan pelarutan memperlihatkan 90% logam nikel dan 100% logam kobal dapat diekstraksi dari bijih jenis saprolit pada kondisi optimum: temperatur 50 - 70 oC, laju aerasi 1 l/min., Rpm 700 dan konstrasi asam sulphat 0.101 mol/l. Untuk bijih jenis limonit, lebih dari 95% logam nikel dan lebih dari 95% logam kobal dapat diekstraksi oleh larutan asam sulphat 0.08mol/l, pada kondisi optimum: temperatur 50-70C, waktu 3 jam laju aerasi 1-2 l/min.
- Paten
- Tersertifikasi
- - 05 Agustus 1993
- Detail
Beton Keramik
- Paten
- Tersertifikasi
- - 30 Juni 1993
- Detail
Cara membuat Garam Alkali Eter Karboksimetil Selulosa
Cara eterifikasi (dengan bahan eterifikasi) alkali selulosa yang diperoleh dengan mereaksikan selulosa dengan alkali dalam pelarut organik yang mengandung air, yang selulosanya tersebut diperoleh dari membubuk pohon-pohon karet tua dan pelarut organiknya yang mengandung air tersebut kandungan airnya 4,5 - 8,0 mole per tiap unit glukosa yang terkandung dalam pohon karet dan terdiri dari isopropanol, metanol dan air yang dicampur dengan rasio yang tepat.
- Paten
- Tersertifikasi
- - 10 Februari 1992
- Detail
Cara untuk Memandu Pengemudi Kendaraan Beroda Empat atau Lebih dalam Mengendalikan Kendaraan dengan Menggunakan Kaca Film
Suatu cara dan perangkat alternatif untuk memandu pengemudi kendaraan beroda empat atau lebih dalam mengendalikan kendaraannya di atas permukaan jalan yang rata dan lurus berdasarkan ilmu trigonometri dan cahaya tampak yang berjalan lurus dengan memanfaatkan selembar kaca-film yang telah direkatkan pada bagian-dalam kaca-depan (windshield) kendaraan dan kaca-film tersebut telah diberi maksimum sembilan buah garis-lurus-mendatar yang menunjukkan kepada pengemudi tersebut terhadap jarak antara kendaraannya dan kendaraan di depannya pada jangkauan tiga meter hingga seratus dua puluh meter yang berkaitan dengan nilai sembilam buah angka-angka, maksimum dua buah garis-lurus-miring-ke¬arah-kanan (A, C) yang menunjukkan lintasan proyeksi bagian (part) dan atau badan (body) terluar sebelah kiri (AK AOI pada permukaan jalan sejauh dua puluh meter ke depan, maksimum dua buah garis-lurus-miring-ke-arah-kiri (B, D) yang menunjukkan lintasan proyeksi bagian dan atau badan terluar sebelah kanan (AN, AP) pada permukaan jalan sejauh dua puluh meter ke depan, minimum dua buah bidang (AA, AB) yang menunjukkan lintasan ban kiri dan Kanan (AQ, AR) pada permukaan jalan sejauh empat puluh meter ke depan, dan minimum sebuah tanda acuan; masing-masing penunjukkan jarak tersebut berguna untuk memandu pengemudi kendaraan tersebut pada suatu kecepatan tertentu dalam menjaga jarak aman antara kendaraannya dan kendaraan di depannya, yaitu enam puluh meter pada kecepatan enam puluh km/jam dan seratus meter pada kecepatan seratus km/jam, karena jarak antar kendaraan yang kurang dari ketentuan tersebut tidak aman.
- Paten
- Tersertifikasi
- - 26 Agustus 1991
- Detail