Pencarian Hak Kekayaan Intelektual

Desain Industri

VAS

  • Desain Industri
  • Tersertifikasi
  • - 15 Oktober 2015
  • Detail
Desain Industri

Guci

  • Desain Industri
  • Tersertifikasi
  • - 15 Oktober 2015
  • Detail
Desain Industri

Vas

  • Desain Industri
  • Tersertifikasi
  • - 15 Oktober 2015
  • Detail
Desain Industri

Vas

  • Desain Industri
  • Tersertifikasi
  • - 15 Oktober 2015
  • Detail
Desain Industri

Vas

  • Desain Industri
  • Tersertifikasi
  • - 15 Oktober 2015
  • Detail
Paten

Alat Penekan Fluida

Invensi ini berupa suatu alat untuk menekan fluida yang berfungsi untuk menaikkan tekanan fluida (udara, biogas)terdiri dari; torak penekan yang bergerak naik-turundigerakkan oleh poros eksentrik dan poroseksentrik digerakkan oleh motor listrik sehingga fluida dalam silinder mengalami kenaikan tekanan,supaya tidak terjadi tekanan balik (back pressure) pada pipa saluran masuk dan keluar fluida dipasang katup searah (check valve),fluida ke luar dari alat penekan ditampung dalam bejana fluida, untuk menjamin keamanan operasi bejana fluida dilengkapi alat-alat sebagai berikut: katup pengaman (safety valve),dua unit pengendali tekanan (pressure control),dua unit pengukur tekanan (pressure gauge), pengendali tekanan dan laju massa biogas (fluid regulator), alat bunyi peringatan (horn),alatkondisi darurat (emergency)dan katup untuk mengalirkan gas dalam bejana, alat pengendali tekanan operasi motor listrik/alat penekan histerisnya 10%lebih tinggi dari tekananyang ditetapkan, alat pengendali untuk kondisi darut histerisnya 50% lebih tinggi dari tekanan yang ditetapkan,katup pengaman terbuka pada tekanan fluida 20% lebih tinggi dari tekanan yang ditetapkan, air kondensat dalam bejana dibuang melalui katup pembuang (drain valve).

  • Paten
  • Tersertifikasi
  • - 07 Oktober 2015
  • Detail
Paten

FORMULA EFFERVESCENT DFA III UNTUK KESEHATAN TULANG BERBENTUK SEDIAAN GRANUL

Invensi ini berhubungan dengan formula suplemen pangan berbahan aktif difruktosa anhidrida (DFA III) untuk kesehatan tulang yang diformulasi dengan bahan pembentuk effervescent dan kalsium laktat dalam sediaan berbentuk sediaan granul. Formula effervescent menurut invensi ini terdiri dari DFA III, Ca-laktat, NaHCO3, asam sitrat, asam tartrat, dan flavor. Proses pembuatan formula effervesce menurut invensi ini yaitu; pencampuran dan penggerusan DFA III dengan Ca-laktat dan NaHCO3; pengeringan dan pengadukan campuran DFA III setengah jadi; pengeringan asam sitrat dan asam tartrat; pencampuran dan penggerusan asam sitrat dan asam tartrat dengan campuran DFA III setengah jadi dan flavor; pengayakan formula effervescent; pengeringan serbuk formula effervescent; dan pengemasan serbuk granul effervescent DFA III. Produk yang dihasilkan berbentuk granul dengan dosis penggunaan sebanyak-banyaknya 10 gr/hari.

  • Paten
  • Tersertifikasi
  • - 07 Oktober 2015
  • Detail
Paten

METODE DESTABILISASI KOLOID UNTUK PENIPISAN ASAP KEBAKARAN HUTAN DAN LAHAN

Bencana asap atau kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan banyak terjadi di berbagai daerah di Indonesia. Bencana tersebut menyebabkan berbagai permasalahan/dampak negatif. Metode destabilisasi koloid dengan larutan elektrolit CaCl2 dalam invensi ini merupakan suatu metode baru dalam mengurangi atau menanggulangi asap, yang mudah dan murah penerapannya, serta lebih memungkinkan untuk penggunaan pada luar ruangan (outdoor), yang fokusnya untuk mengatasi asap kebakaran hutan dan lahan. Cara kerja dalam metode ini yaitu dengan menyemprotkan suatu larutan elektrolit menggunakan mist generator yang menghasilkan butiran-butiran cair dari larutan tersebut, yang kemudian ion-ion yang terdapat pada butiran-butiran cair tersebut akan mengganggu kestabilan partikel-partikel asap dan menyebabkan terjadinya koagulasi antara sesama partikel-partikel asap tersebut hingga mencapai ukuran yang cukup besar untuk jatuh ke permukaan bumi akibat gaya gravitasi bumi.

  • Paten
  • Tersertifikasi
  • - 05 Oktober 2015
  • Detail
Paten

METODE PELEPASAN BAHAN SEMAI UNTUK PENYEMAIAN ASAP PADA LAHAN LUAS MENGGUNAKAN SPRAYER DENGAN SISTEM PEMAMPATAN UDARA

Metode pelepasan bahan semai untuk penyemaian asap pada lahan luas menggunakan sprayer dengan sistem pemampatan udara meliputi: a. mengalirkan larutan bahan semai yang diisikan dalam reservoir dengan bantuan katup pengatur solenoid (2), aliran ini dimana perlu dibantu dengan kompresor (1a) atau pompa (1b) melalui slang karet tahan tekanan dan bahan kimia (3), b. membuka dan mengatur laju aliran melalui katup pengatur solenoid (2) untuk menentukan besaran pancaran pada lubang sprayer (5a), c. mengatur pengatur laju alir (5b) pada pipa pancar (5) untuk menentukan besaran droplet yangn dipancarkan melalui lubang-lubang sprayer (5a), d. mengatur ketinggian tiang penyangga (4) dengan sistem teleskopis atau sistem hidrolis, disesuaikan dengan ketinggian penyebaran asap kebakaran atau polutan, dimana pipa pancar (5) dapat berputar kesegala arah angina (6), karena terletak pada ujung tiang (4a) sehingga pancaran atau droplet larutan bahan semai dapat menyebar sesuai dengan arah asap yang dominan, yang dengan demikian akan terjadi proses koagulasi asap oleh larutan bahan semai secara maksimal, dimana unit pelepasan bahan semai dapat dibingkar pasang, praktis, efektif mudah dibawa kemana-mana.

  • Paten
  • Tersertifikasi
  • - 05 Oktober 2015
  • Detail
Paten

MEDIA DAN PROSES KULTUR JARINGAN KELAPA SAWIT DENGAN TINGKAT ABNORMALITAS IN VITRO RENDAH

Invensi ini mengenai media dasar untuk proses kultur jaringan kelapa sawit (Elaeis sp.) yang terdiri dari : KNO3 500-2000 mg/L, sistein 2-50 mg/L, kasein hidrolisat 100 mg/L – 750 mg/L. Lebih lanjut invensi mengenai penggunaan media dasar sesuai dengan klaim 1 untuk proses kultur jaringan kelapa sawit genus Elaeis melalui pembentukan embrio somatik dari daun dengan tahapan proses sebagai berikut: a.induksi kalus, menggunakan media dasar pada klaim 1 dan zat pengatur tumbuh auksin berupa 2,4-D dengan konsentrasi 0.01 – 50 μM, b.induksi embrio dari kalus, menggunakan media pada klaim 1 dan zat pengatur tumbuh auksin berupa 2,4-D 0.01 – 50 μM dan BAP 0.01 – 50 μM, c. multiplikasi embrio, menggunakan media pada klaim dengan penambahan sukrosa 10-70 gr/L, d.induksi tunas, menggunakan media pada klaim dengan penambahan sukrosa 20-70 gr/L. e. induksi akar, menggunakan media pada klaim 1 dengan penambahan zat pengatur tumbuh NAA 0.01 μM - 50 μM, dan f. aklimatisasi, dilakukan setelah pembentukan akar lengkap dengan rambut akar dan warna akar sudah mulai mencoklat. Dengan adanya invensi ini dapat menghasilkan bibit tanaman kelapa sawit dengan tingkat abnormalitas in vitro yang rendah, kecil dari satu persen (<1%).

  • Paten
  • Tersertifikasi
  • - 05 Oktober 2015
  • Detail