Pencarian Hak Kekayaan Intelektual

Paten

Formula Poliblen Pesicorn Plastik yang dapat Terurai oleh Mikroorganisme dan Proses Pembuatannya

Invensi ini berkaitan dengan metode untuk menghasilkan formula plastik yang dapat terbiodegradasi. Metode yang digunakan meliputi proses membuat pati jagung termodifikasi, menambah asam adtif ke dalam campuran tersebut, kemudian mencampurkan bahan-bahan ke dalam campuran tersebut, kemudian mencampurkan bahan-bahan tersebut. Dimana alat yang digunakan adalah laboplastomil dengan kondisi proses pada temperatur 150°C, selama 20 menit, dan kecepatan putaran 30 rpm. komposisi terdiri dari bahan-bahan ramah lingkungan yaitu polientilen, pati jagung yang dilapisi surfaktan organosiloksan teknis, dan aditif asam oleat. Variasi formula bahan tersebut adalah: #Variasi 1: polietilen : pati jagung termodifikasi = 75 : 25; #Variasi 2: polietilen : pati jagung termodifikasi = 80 : 20; #Variasi 3: polietilen : pati jagung termodifikasi = 85 : 15; #Variasi 4: polietilen : pati jagung termodifikasi = 60 : 40; dimana komposisi pati jagung termodifikasi yatu setiap 100 bagian berat pati jagung dilapisi dengan 2 bagian berat surfaktan, dan bahan aditif yang digunakan sebanyak 1 bagian berat tiap 100 bagian berat campuran polietilen dengan pati jagung termodifikasi.

  • Paten
  • Tersertifikasi
  • - 06 September 2002
  • Detail
Merek

KANTAYA

  • Merek
  • Tersertifikasi
  • - 12 Agustus 2002
  • Detail
Paten

SARUNG TANGAN HIGIENIS RENDAH NITROSAMIN DAN RENDAH PROTEIN DARI LATEKS PEKAT PRAVULKANISASI RADIASI

-

  • Paten
  • Tersertifikasi
  • - 12 Agustus 2002
  • Detail
Merek

WINBI

  • Merek
  • Tersertifikasi
  • - 12 Agustus 2002
  • Detail
Desain Industri

Desain Dua Dimensi Pada Kemasan Dus Kripik Salak Krisa

  • Desain Industri
  • Tersertifikasi
  • - 24 Juli 2002
  • Detail
Paten

Proses Pembuatan Antibiotik dan Antibiotik Yang Diperoleh Dari Proses Tersebut

Invensi ini berkenan dengan suatu proses pembuatan antibiotik baru turunan fenoliklaktam yang diisolasi dari proses fermentasi suatu mikroba tanah yaitu Pseudomonas sp, lebih disukai Pseudomonas pycocyanea. Proses tersebut terdiri dari atas tahapan sebagai berikut: fermentasi menggunakan isolat mikroba dalam suatu media; multi ekstraksi hasil fermentasi dengan pelarut diklorometan (CH2Cl2) untuk memisahkan antara fasabiomassa dan fasa cair; dan pemurnian fraksi yang aktif melalui kromatografi kolom. Invensi ini juga berkenan dengan antibiotik yang diperoleh dari proses tersebut yang mempunyai aktivitas dalam menghambat pertumbuhan bakteri khususnya Staphylococcus aureus, Escherichia coli dan Bicillus subtillis serta dalam menghambat sel kanker leukemia L1210.

  • Paten
  • Tersertifikasi
  • - 24 Juli 2002
  • Detail
Merek

KRISA

  • Merek
  • Tersertifikasi
  • - 24 Juli 2002
  • Detail
Paten

Bioproses Produksi Minyak Kelapa Menggunakan Ragi Tempe

Minyak kelapa yang dihasilkan melalui penggunaan kultur murni sampai penggunaan enzim, sampai saat ini penggunaannya masih belum populer di masyarakat, salah satu hambatannya adalah penanganan jasad renik yang dianggap rumit atau harga enzim yang tinggi. Inokulum tempe yang terdapat di pasaran berpotensi sebagai perombak santan kelapa yang aman dan mudah digunakan pada proses pembuatan minyak kelapa secara fermentasi tanpa harus menggunakan bahan kimia dan panas yang tinggi. Bioproses santan kelapa menggunakan inokulum tempe dapat memudahkan aplikasi di pedesaan dalam rangka pembuatan minyak kelapa secara fermentasi khususnya di daerah penghasil kelapa. Hal ini dapat dilakukan dengan menambahkan inokulum/ragi tempe yang mengandung salah satu atau kedua jenis kapang yakni Rhizopus oryzae dan Rhizhopus oligosphorus sebanyak 0.1% sampai 5% dari volume krim santan pada proses fermentasi santan kelapa pada suhu 20C - 40C selama sekitar 6 jam.

  • Paten
  • Tersertifikasi
  • - 24 Juli 2002
  • Detail
Paten

SISTEM INJEKSI OKSIGEN KE DALAM RUANG BAKAR MESIN

-

  • Paten
  • Tersertifikasi
  • - 31 Mei 2002
  • Detail
Paten

Metode dan Peralatan Karbonisasi Batubara Unggun Diam

memperbaiki proses pengolahan batubara bituminous, subbituminous, dan bentuk bongkah dan briket menjadi kokas dengan efisiensi tinggi di dalam tungku karbonasi unggun diam (fixed bed), dimana kecepatan karbonasi menjadi lebih baik dibandingkan dengan karbonasi yang meng gunakan aliran udara natural dalam tungku karbonasi yang sama. Pengendalian temperatur sebesar 6-7°C permenit dan dengan kecepatan aliran udara di dalam unggun diam batubara 5-10 liter per menit , temperatur karbonasi berkisar antara 850-950°C, maka emisi gas buang yang dihasilkan dapat dijaga tidak berasap dan tidak berbau.

  • Paten
  • Tersertifikasi
  • - 01 Maret 2002
  • Detail