Pencarian Hak Kekayaan Intelektual

Paten

Alat Penghancur Jarum Suntik

Suatu metoda dan alat penghancur jarum suntik, dimana jarum suntik sekali pakai dihancurkan dengan proses mekanis digeserkan terhadap batu gerinda dengan putaran antara 3000 rpm-4000 rpm, pada kondisi membara menimbulkan suhu panas tinggi, dalam waktu 10 detik dapat menghancurkan jarum suntik yang terbuat dari baja tahan karat (stainless steel) menjadi partikel-partikel serbuk berukuran Ø 0,2 µ sampai dengan Ø 1,0 µ didalamnya. Alat penghancur jarum suntik dirancang portable, terdiri dari bagian landasan dan rangka (1) sebagai penopang motor listrik (14) dan rumah batu gerinda (7), dimana batu gerinda (8) diputarkan oleh motor listrik (14) dihubungkan oleh sebuah poros (11) dimana poros (11) tersebut duduk pada bantalan (bearing) (12), pada rumah batu gerinda (7) dipasang suatu pengarah jarum (9) yang akan menghancurkan jarum bekas pakai, partikel serbuk limbahnya ditampung dalam suatu wadah berbentuk sejenis botol obat (3), diletakan diatas dudukan suatu pelat bersifat pegas (2) guna memudahkan bongkar pasang wadah serbuk limbah (3) dan untuk mengoperaskan alat ini dipasang tombol tekan On/Off (18) yang diletakan pada panel (16) dibagian belakang alat.

  • Paten
  • Tersertifikasi
  • - 12 Mei 2005
  • Detail
Desain Industri

Kendaraan Listrik Marlip (Type Golfo) untuk Visitor dan Golf

  • Desain Industri
  • Tersertifikasi
  • - 28 Januari 2005
  • Detail
Desain Industri

Sasis Kendaraan Listrik Marlip (Type Golfo) untuk Visitor dan Golf

  • Desain Industri
  • Tersertifikasi
  • - 28 Januari 2005
  • Detail
Paten

KOPOLIMER LATEKS KARET ALAM STIRENA DAN METIL METAKRILAT UNTUK ADITIF MINYAK LUMAS

Invensi ini berupa bahan aditif minyak lumas dari kopolimer lateks karet alam berupa granula dan atau larutan, untuk mesin kendaraan atau mesin industri. Bahan aditif ini berguna untuk menjaga kebersihan mesin, memperkecil perubahan viskositas akibat kenaikan suhu selama mesin bekerja, menghalangi terjadinya oksidasi atau busa pada minyak lumas, dan dapat menghindari karat mesin. Teknik produksi kopolimer tersebut adalah sebagai berikut: lateks dari pohon Hevea brasiliensi dicampur dengan emulsi metil metakrilat dengan kadar 1 psk sampai dengan 200 psk (per seratus bagian berat karet) lalu diiradiasi dengan sinar gamma cobalt-60 atau berkas elektron pada dosis 1 kGy sampai dengan 50 kGy. Bahan pengemulsi untuk membuat emulsi monomer digunakan sabun anion misalnya trietanol amine lauryl sulfat, sodium dialkyl sulfocianate, naftalene sulforic acid formaldehyde condensate, dodecyl benzene sulfuric acid, sodium polyetylene alkhyl phenol ether sulfat dan sebagainya dengan kadar antara 0,1 % sampai dengan 10 %. Ternyata bahan aditif berupa kopolimer karet alam ini di samping dapat meningkatkan viskositas indeks minyak lumas juga minyak lumas yang dicampur dengan bahan aditif kopolimer karet alam tersebut dapat menjaga mesin agar tahan lebih lama dan ramah lingkungan atau dengan kata lain bahwa bahan aditif minyak lumas berupa kopolimer karet alam baik produk dan proses produksinya tidak mencemari lingkungan.

  • Paten
  • Tersertifikasi
  • - 24 Desember 2004
  • Detail
Paten

Proses Produksi Bibit Sengon Dengan Cara Enkapsulasi Hasil Kultur Jaringan

Bibit Sengon (Paraserianthes falcataria) mulai diproduksi dengan metoda enkapsulasi tunas yang dihasilkan dengan teknik kultur jaringan dalam 2% natrium alginat, dapat mempersingkat proses produksi karena induksi tunas lengkap dan akar dilakukan sekaligus sehingga menghemat waktu dan biaya produksi. Media untuk enkapsulasi antara lain 75mM CaCl(2) dalam media MS cair yang mengandung campuran zat pengatur tumbuh untuk induksi tunas dan akar. Penyimpanan sebelum penanaman dapat dilakukan selama 2 bulan tanpa penurunan viabilitas dan transportasi dapat dilakukan dalam botol kultur atau cawan petri yang berisi puluhan tunas yang dienkapsulasi dibandingkan botol yang berisi hanya 1-4 tunas dengan metoda biasa. Potensi untuk ditanam langsung di tanah juga cukup besar, karena penanaman kapsul berisi tunas dalam tanah steril dapat bertahan hingga 2 bulan tanpa mengalami kekeringan, namun diperlukan peningkatan zat pengatur tumbuh untuk merangsang akar. Oleh karena kegunaan dan potensi enkapsulasi tunas hasil kuktur jaringan sengon tersebut, invensi yang diajukan adalah proses produksi dan penyimpanan bibit sengon dengan menggunakan teknik enkapsulasi.

  • Paten
  • Tersertifikasi
  • - 13 Oktober 2004
  • Detail
Paten

Metode Dan Alat Untuk Meningkatkan Kinerja Bahan Bakar Minyak

Suatu metode dan alat yang digunakan untuk meningkatkan kinerja bahan bakar minyak, menurut invensi ini disebut EFT (Electric Fuel Treatment) untuk meningkatkan kinerja bahan bakar minyak, khususnya untuk meningkatkan angka oktana riset (Research Octane Number) dan angka setanan dengan cara memberi perlakuan resonansi atom hidrogen secara fisika terhadap Bahan Bakar Minyak (BBM), metode menurut invensi ini dicirikan dengan cara memberikan induksi pulsa tersebut lebih disukai memotong tegak lurus arah medan magnet bumi, sehingga terjadi resonansi pada atom hidrogen yang dapat mempengaruhi kinerja bahan bakar minyak, pemanfaatan medan magnet bumi dan pulsa listrik yang diinduksikan dilakukan pada suatu alat berbentuk tabung yang selanjutnya disebut tabung resonasi magnetik, tabung resonansi magnetik didalamnya dilengkapi kuparan dan generator pulsa listrik, yang dalam pemakaiannya dipasang pada saluran bahan bakar minyak kendaraan berbahan bahan bakar minyak sebelum sistem pengkabut bahan bakar minyak.

  • Paten
  • Tersertifikasi
  • - 01 September 2004
  • Detail
Paten

BOTOL PLASTIK BERBENTUK GALON DARI BAHAN POLIMER SEMIKRISTALIN DAN PROSES PEMBUATANNYA

-

  • Paten
  • Tersertifikasi
  • - 06 Agustus 2004
  • Detail
Paten

RADIOFARMAKA DALAM BENTUK MIKROSFER BREBASIS POLIMER TERBIODEGRADASI YANG BERISI HOLMIUM (III) OKSIDA

-

  • Paten
  • Tersertifikasi
  • - 06 Agustus 2004
  • Detail
Paten

BAHAN RADIOFARMAKA BERBASIS RHENIUM 186 DENGAN POLIMER BIODEGRADABEL DAN PROSES PEMBUATANNYA

Bahan radiofarmaka berbasis 188-Rhenium dengan polimer biodegradabel disintesis dengan mereaksikan rhenium klorida dengan asam asetil asetonat sehingga terbentuk rhenium asetil asetonat kemudian ditambahkan polimer biodegradabel polilaktat, poliglikolat dan kopolimer polilaktat-poliglikolat dengan metode penguapan pelarut dalam air selanjutnya diiradiasi dengan neutron sehingga terbentuk bahan radiofarmaka. Dalam aplikasinya bahan radiofarmaka ini langsung dapat disuntikkan ke dalam tubuh melalui injeksi jarum suntik. Dengan demikian invensi bahan radiofarmaka baru berbasis polimer biodegradabel yang mengandung rhenium, dapat mendukung penyediaan bahan terapi kanker hati hasil produksi dalam negeri dengan harga yang lebih murah dan mudah diperoleh. Keberhasilan penyediaan bahan radiofarmaka yang dapat terlokalisasi secara tepat di organ sasaran dan berperan secara efektif untuk terapi kanker hati, sangat dibutuhkan di dunia kedokteran nuklir bukan hanya di tingkat nasional tetapi juga internasional.

  • Paten
  • Tersertifikasi
  • - 06 Agustus 2004
  • Detail
Paten

PROSES PEMBUATAN NATRIUM BENTONIT DARI BENTONIT ALAM

-

  • Paten
  • Tersertifikasi
  • - 06 Agustus 2004
  • Detail