Pencarian Hak Kekayaan Intelektual
Pembagi Atau Penggabung Daya 2 Jalur Dengan Penambahan Filter Dan Kopler Untuk Aplikasi Radar
Invensi ini berupa suatu modul dengan integrasi band pass filter, pembagi/penggabung daya 2 jalur dan direksional kopier; komponen yang dirancang mengunakan material RT/duroid 5880 dengan ketebalan yang dimiliki material keseluruhan integrasi komponen substrat 0,51 mm, nilai permitivitas RT/duroid 5880 adalah 2,2; Rancangan dari keseluruhan sistem integrasi tersebut dapat dilihat pada Gambar 1, dalam perancangan komponen yang akan digunakan pada aplikasi radar X-band, dengan frekuensi tengah 9,3 GHz, intergrasi dari perancangan modul tersebut dilakukan pada bagian transmitter dan receiver; ada beberapa parameter panting yang di perhatikan dalam perancangan integrasi komponen ini, seperti VSWR, insertion loss, lebar pita frekuensi yang tidak lebar, sehingga akan menghilangkan sinyal harmonik dari antena menuju komponen penerima dan dari komponen pemancar menuju antena, sehingga sinyal di luar frekuensi X-band tidak akan di proses oleh komponen lain seperti mixer.
- Paten
- Tersertifikasi
- - 20 Desember 2016
- Detail
Proses Pembuatan Material Grafit Berbasis Serat Kapas Gossypium sp
Invensi ini berkaitan denqan suatu proses pembuatan material grafit, khususnya berupa pembuatan karbon nanostruktur berbasis selulosa berbahan dasar dari serat kapas, yang dapat diaplikasikan pada bidang lingkungan, energi dan kesehatan. Proses pembuatan naterial grafit berbasis serat kapas menurut invensi ini dilakukan melalui tahapan yang terdiri dari mempersiapkan serat kapas yang pada invensi ini dicirikan dengan menggunakan serat kapas bebas lignin dan pengotor siap dipintal menjadi benang; membuat larutan katalis Fe (III) Chloride Hexahydrate 0,05-0,48 M menggunakan pelarut air deminerallsasi; merendam serat kapas dalam larutan katalis Fe (III) Chloride Hexahydrate 0,05-0,48 M selama 30-60 menit pada temperatur ruangt menghilangkan kandungan air pada serat kapas menggunakan oven pada temperatur 60 l05oC sampal berat stabil; membakar serat kapas pada temperatur 750-900oC dalam kondisi gas inert selama 30-120 menit; rnernurnikan karbon grafit dari katalis melalui proses refluks dalam larutan asam kuat HNO3 7 - 15 M pada temperatur 80 -120oC selama 5 jam; menetralkan pH karbon grafit menggunakan aquades demineralisasi dengan cara sentrifugasi dengan kecepatan 4000-6000 rpm; dan menghilangkan kandungan air dalam karbon grafit menggunakan oven pada temperatur 60-105oC sampai berat stabil.
- Paten
- Tersertifikasi
- - 20 Desember 2016
- Detail
Metoda Pembuatan Material Komposit Dari Campuran Poliasam Laktat (PLA) Dan Mikrofibril Selulosa (MFC)
Invensi ini berkaitan dengan suatu proses pembuatan material komposit dari campuran poliasam laktat (PLA) dan mikrofibril selulosa (MFC) melalui modifikasi mikrofibril MFC sebagai bahan pengisi material komposit yang dapat meningkatkan sifat-sifat komposit PLA. Tujuan invensi ini adalah untuk mengatasi permasalahan yang telah ada sebelumnya khususnya pada MFC untuk bahan pengisi material komposit PLA yang memiliki kerapuhan, ketahanan rendah terhadap panas dan kristalisasi yang lambat sehingga membatasi aplikasi luas dari komposit poli-asam laktat. Modifikasi pada MFC untuk material komposit PLA pada invensi ini meliputi tahapan-tahapan yaitu menambahkan gugus kimia pada MFC melalui proses asetilasi parsial; mencangkok MFC yang telah dimodifikasi dengan monomer laktida melalui polimerisasi pembukaan cincin; mencampur MFC sebanyak 10% berat komposit dengan etanol selama 15 menit; menyaring campuran; mencampur kembali MFC dengan etanol aseton dan diklorometana; mengulang proses inklusi sebanyak 3 kali; melarutkan PLA sebanyak 90% berat komposit dalam diklorometana menggunakan homogenizer; mencampur larutan komposit PLA dengan MFC yang telah dimodifikasi dengan perbandingan 9:1; mengaduk suspense pada suhu kamar selama 1 jam; membiarkan campuran diklorometana-PLA-MFC menyebar pada wadah dan menguap dalam lemari asam selama 12 jam; mengeringkan komposit melalui pengeringan vakum pada suhu 50oC selama 8 jam; memotong komposit hingga ± 1 cm2; meremas komposit menggunakan alat laboplastomil pada 160 ° C, kecepatan 40 rpm selama 8 menit dan membentuk komposit menjadi lembaran kecil menggunakan panas pada suhu 180 ° C selama 14 menit.
- Paten
- Tersertifikasi
- - 20 Desember 2016
- Detail
Antena Mikrostrip Patch Array Untuk Menghasilkan Polarisasi Horisontal Dan Mengurangi Side Lobe Level Dan Metodanya
- Paten
- Tersertifikasi
- - 20 Desember 2016
- Detail
SURFAKTAN NONIONIK BERBASIS ASAM OLEAT DAN POLIETILENA GLIKOL SERTA METODE PEMBUATANNYA
Invensi ini berhubungan dengan produk surfaktan nonionik berbasis asam oleat dan polietilena glikol dan metode pembuatannya melalui reaksi esterifikasi dengan sistem batch dan kontinu. Komposisi surfaktan menurut invensi ini mengandung asam oleat dan polietilena glikol dengan perbandingan 1:1 dan 2:1. Proses pembuatan surfaktan nonionik berbasis asam oleat dan polietilena glikol yang melalui tahapan-tahapan yaitu esterifikasi asam oleat; penambahan metanol; pemisahan surfaktan nonionik. Produk surfaktan nonionik yang dihasilkan memlliki nilai HLB 8 hingga 13 yang dapat digunakan untuk sistem emulsi o/w.
- Paten
- Tersertifikasi
- - 20 Desember 2016
- Detail
PROTON EXCHANGE MEMBRANE FUEL CELL PORTABEL
Telah didesain fuel cell khususnya berupa desain proton exchange membrane (PEM) fuel cell portabel dengan memanfaatkan printed circuit board (PCB), khususnya berupa disain PEM fuel cell portabel yang menggunakan satu proton exchange membrane (PEM) yang mengandung banyak sel, reaktan gas oksigen dari udara, dan penggunaan PCB sebagai end plate, bipolar plate, maupun current collector sekaligus. Penerapan banyak sel dalam satu lembar PEM dan pemanfaatan PCB memungkinkan diperoleh PEM fuel cell portabel dengan tegangan output yang memadai, dengan ukuran yang tipis/kecil, ringan, dengan biaya relatif murah.
- Paten
- Tersertifikasi
- - 20 Desember 2016
- Detail
PROSES PEMBUATAN SERBUK NANOKRISTAL SPINEL CuMn2O4 BERBASIS OKSIDA Cu dan Mn
Invensi ini terkait dengan suatu metoda pembuatan serbuk nanokristal spinel CuMn2O4 menggunakan bahan baku serbuk oksida Tembaga dan Mangan dengan tahapan yang terdiri dari: tahap penentuan komposisi, proses pemaduan mekanik serbuk oksida Tembaga dan Mangan secara basah menggunakan pelarut selama 3 jam hingga tercampur merata dan homogen. Selanjutnya serbuk oksida Tembaga dan Mangan yang sudah tercampur dan halus dikeringkan di dalam alat pengering tertutup selama 5 jam untuk menguapkan pelarut. Pada tahapan proses selanjutnya serbuk hasil pengeringan dikalsinasi di dalam tungku suhu tinggi dengan suhu 600º sampai 1100ºC selama 18 jam untuk membentuk dan menghasilkan spinel Tembaga-Mangan (CuMn2O4). Serbuk hasil kalsinasi selanjutnya didinginkan di dalam tunggu yang sama secara alami hingga mencapai suhu ruang. Spinel CuMn2O4 yang terbentuk kemudian dihaluskan untuk menghasilkan serbuk nanokristal spinel CuMn2O4 dengan ukuran krital lebih kecil dari 50 nm.
- Paten
- Tersertifikasi
- - 25 November 2016
- Detail
Formulasi Agen Dekolorisasi Limbah Tekstil, Proses Pembuatan, dan Penggunaannya
Invensi ini bertujuan untuk mendapatkan formulasi agen dekolorisasi limbah warna tekstil. Telah diungkapkan dalam invensi ini suatu formulasi agen dekolorisasi limbah tekstil, yang terdiri dari polivinil alkohol 6 – 14 %; natrium alginat 1 – 2 %; lignin 1 %, tween 80 0,1 %; guaiakol 0,05%; miselium jamur Basidiomycetes dalam jumlah 6 – 7 gram berat basah atau 0,5 - 1 gram berat kering; kalsium klorida (CaCl2) 0,1 M; dan Asam Borat 5-8%. Proses pembuatan agen dekolorisasi limbah tekstil terdiri dari tahapan: memasukkan secara bertahap serbuk polivinil alkohol dalam jumlah 6 – 14 % dan natrium alginat dalam jumlah 1 – 2 % ke dalam akuades bersuhu 60-80 0C disertai dengan pengadukan hingga homogen; menambahkan lignin, tween 80 dan guaiakol masing-masing dalam jumlah 1%, 0,1% dan 0,05 %; campuran diaduk dan didiamkan hingga mencapai suhu kamar kemudian ditambahkan 6-7 gram berat basah atau 0,5 - 1 gram berat kering miselium jamur Basidiomycetes; campuran tersebut kemudian diteteskan setetes demi setetes ke dalam campuran kalsium klorida 0,1 M dan asam borat 5 – 8% dalam kondisi dingin (4oC) dan disertai pengadukan selama 1 jam sehingga terbentuk beads; beads dibilas dengan akuades hingga bersih dari ion klorida dan disimpan pada suhu kamar.
- Paten
- Tersertifikasi
- - 25 November 2016
- Detail
Komposisi Minuman Sari Buah Pala
Telah diungkapkan invensi mengenai komposisi minuman sari buah pala, lebih khusus, invensi ini berhubungan dengan produk pangan berupa minuman siap saji berbahan utama daging buah pala, dengan komposisi: sari daging buah pala sebanyak 55 - 59% berat total, gula sebanyak 10 - 12% berat total, air scbanyak 29 = 35% berat total, dan natrium benzoat sebanyak 0,1% berat total. Proses pembuatan minuman ini terdiri atas tahapan sebagai berikut : mencuci daging buah pala menggunakan air ozon; meniriskan merebus daging buah daging buah pala yang telah dicuci; pala beserta kulitnya yang telah ditiriskan, hingga suhu 100°C, dengan air tertakar; lalu menyaring sari daging buah pala dari ampasnya; merebus gula bersamaan dengan merebus sari daging buah pala; dilanjutkan dengan mencampurkan hasil rebusan; kemudian menambahkan natrium benzoat dan air pada campuran; dilanjutkan dengan mendinginkan campuran sari daging buah pala, gula, natrium benzoat dan air hingga suhu '30°C; dan mengemas hasil campuran yang telah didinginkan. Dengan adanya invensi ini diperoleh produk minuman sari buah pala dengan keunggulan prosentase kandungan sari daging buah pala lebih dari 50% berat total, yang sekaligus mengatasi permasalahan berlimpahnya daging buah pala tidak termanfaatkan.
- Paten
- Tersertifikasi
- - 25 November 2016
- Detail
MINUMAN HERBAL BERBASIS LIDAH BUAYA (ALOE VERA)
Invensi ini berhubungan dengan suatu minuman fungsional, khususnya berupa minuman herbal berbahan dasar lidah buaya (aloevera)yang diformulasi dengan rempah-rempah seperti jahe, kunyit, lengkuas, kunir putih, dan tanaman berkhasiat lainnya sehingga bermanfaat untuk kesehatan tubuh; dan proses pembuatannya. Invensi ini juga mengungkapkan proses pembuatan minuman herbal lidah buaya yang meliputi tahapan sebagai berikut : menimbang masing masing bahan yaitu lidah buaya, jahe, kunir putih, kunyit dan lengkuas dan mencuci nya, lalu mengupas bahan dan mengambil dagingnya kemudian dicuci dengan air mengalir dan ditiriskan, menghancurkan daging lidah buaya dengan menggunakan alat penghancur makanan, mengekstraksi bahan rempah dengan menggunakan air, mencampur lidah buaya yang telah dihancurkan dengan ekstrak rempah-rempah dan gula pasir, melarutkan herbal yang dipanaskan pada suhu 85-95 oC selama 20-30 menit dengan pengadukan secara konstan, dan menambahkan carboxymethylcellulosa (CMC), asam sitrat, garam, Na-Benzoate dan madu. Sehingga dihasilkan minuman fungsional herbal berbasis lidah buaya dan rempah-rempah.
- Paten
- Tersertifikasi
- - 25 November 2016
- Detail