Pencarian Hak Kekayaan Intelektual

ALAT PENGHANCUR KOCOK BERENERGI TINGGI
Invensi ini berhubungan dengan suatu alat penghancur kocok berenergi tinggi, dimana jar yang berisi bola-bola penghancur dapat diletakkan dengan membentuk sudut terhadap arah gerakan pengocokan. Jar yang berisi bola-bola penghancur digerakkan oleh poros tidak simetris poros eksentrik (7) yang dihubungkan menggunakan per daun penggerak yang dapat meredam hentakan dari jar. Dudukan poros eksentrik dan dudukan motor penggerak dihubungkan dengan per daununtuk meredam getaran sebagai hasil dari gerakan kocok jar. Untuk meredam keseluruhan getaran dari basis, dipasang penyangga basis yang tersusun dari 3 per dengan posisi segi tiga sama kaki. Untuk meredam suara gerakan pengocokan, seluruh bagian ditutup dengan gabus peredam. Sehingga gerakan bola-bola penghancur dapat bergerak terkocok secara acak dan suara pengocokan yang bisa diredam dengan baik, sehingga menjadikan efek penghancuran maupun pencampuran sample menjadi lebih efektif, dapat digunakan untuk membuat nanostruktur material, alat dapat lebih tahan lama dan berperedam suara.
- Paten
- Tersertifikasi
- - 25 November 2016
- Detail

Sintesa Serbuk Nanokristal Spinel CuMn2O4 Berbasis Oksida Cu Dan Mn
- Paten
- Tersertifikasi
- - 25 November 2016
- Detail

PRODUK KONSORSIUM BAKTERI LAUT YANG DIFORMULASIKAN UNTUK BIOREMEDIASI LIMBAH MINYAK
Invensi ini berkaitan dengan suatu produk konsorsium bakteri yang terdiri dari 2 isolat bakteri laut pendegradasi minyak yakni Labrenzia sp. MBTDCMFRIMab26 dan Labrenzia aggregata strain HQB397 yang diformasikan untuk bioremedisasi limbah minyak yang mengandung senyawa alkana baik rantai pendek, panjang, lurus dan bercabang dan hidrokarbon aromatik polisiklik, dimana masing-masing bakteri mengandung sel- 3x107- 3x108 untuk setiap 10% kandungan limbah minyak.
- Paten
- Tersertifikasi
- - 25 November 2016
- Detail

Pembuatan Pekatan Dan Bubuk Isolat Protein Dari Kacang-Kacangan Terfermentasi Oleh Inokulum Rhizopus oligosporus Strain C1 Dan Inokulum Campuran Rhizopus sp Sebagai Fortifikan Asam Folat Alami
- Paten
- Tersertifikasi
- - 25 November 2016
- Detail

Enzim Termofilik L-Arabinose Isomerase V472L Dan Gen araA v472L Yang Menyandikan Enzim Tersebut
Invensi ini bertujuan menyediakan enzim L-Arabinose Isomerase V472L yang memiliki aktifitas hingga 3 kali lebih tinggi dari tipe liar. Gen araA v472L yang merupakan gen mutan dibuat dari gen araA menggunakan teknik site directed mutagenesis dengan melakukan substitusi asam amino pada sekuen nomor 472 dari valin (V) menjadi leusin (L) menggunakan primer forward : 5' -CA GG ATC GAATGT CTG GTG ATC-3' dan primer reverse : 5'-GAT CAC GAG ACA TTC GAT CCC TG-3'. Enzim L-Arabinose Isomerase V472L yang disandi oleh gen araA v4721 dan diekpresikan pada Escherichia coli BL21 (DE3) pLys mempunyai aktifitas hingga 3 kali lebih tinggi dari enzim L-Arabinose Isomerase tipe liar.
- Paten
- Tersertifikasi
- - 25 November 2016
- Detail

Inklinometer Serat Optik Untuk Mengukur Kemiringan Tanah Berbasis Efek Pelengkungan Makro
Invensi ini berkaitan dengan inklinometer berbasis serat optikuntuk mengukur kemiringan tanah dikedalaman berbasis efek pelengkungan makro, yang membentuk sudut terhadap sumbu vertikal tanah atau sumbu gravitasi.Inklinometer menurut invensi ini terdiri dari beberapa bagian, yaitu sistem sumber cahaya, kabel serat optik , silinder geoteknik ; roda-roda gelincir dantuas-tuas penekan yang masing-masing duduk di penyangga atas dan penyangga bawah ; tali stainless steel dan bandul pemberat serta sistem pendeteksi cahaya dan pembacaan data. Berkas cahaya laser stabil dipisah menjadi dua oleh 15 kopler optik menjadi berkas lewat serat sensor dan berkas lewat serat acuan,kemudian masuk ke suatu rumahan berupa silinder geoteknik dalam pipa standar geoteknik. Bila terjadi suatu pergerakan yang mengakibatkan silinder geoteknik berubah posisi membentuk sudut terhadap sumbu gravitasi maka tuas-tuas penekan akan menekan serat optik sensor didalam silinder geoteknikdan serat optik akan mengalami pelengkungan dan menimbulkan efek pelengkungan makro pada serat dan selanjutnya mengakibatkan intensitas keluaran cahaya yang diterima oleh sistem pendeteksi cahayamengalami penurunan.Perubahan intensitas keluaran serat optik yang terjadi ini akan bersesuaian dengan perubahan sudut kemiringanyang terdeteksi.Inklinometer serat optik ini mempunyai rentang pembacaan kemiringan tanah antara 0-10 mm dengan satu arah sumbu kebebasan.
- Paten
- Tersertifikasi
- - 25 November 2016
- Detail

Formulasi Agen Dekolorisasi Limbah Tekstil, Proses Pembuatan, dan Penggunaannya
Invensi ini bertujuan untuk mendapatkan formulasi agen dekolorisasi limbah warna tekstil. Telah diungkapkan dalam invensi ini suatu formulasi agen dekolorisasi limbah tekstil, yang terdiri dari polivinil alkohol 6 – 14 %; natrium alginat 1 – 2 %; lignin 1 %, tween 80 0,1 %; guaiakol 0,05%; miselium jamur Basidiomycetes dalam jumlah 6 – 7 gram berat basah atau 0,5 - 1 gram berat kering; kalsium klorida (CaCl2) 0,1 M; dan Asam Borat 5-8%. Proses pembuatan agen dekolorisasi limbah tekstil terdiri dari tahapan: memasukkan secara bertahap serbuk polivinil alkohol dalam jumlah 6 – 14 % dan natrium alginat dalam jumlah 1 – 2 % ke dalam akuades bersuhu 60-80 0C disertai dengan pengadukan hingga homogen; menambahkan lignin, tween 80 dan guaiakol masing-masing dalam jumlah 1%, 0,1% dan 0,05 %; campuran diaduk dan didiamkan hingga mencapai suhu kamar kemudian ditambahkan 6-7 gram berat basah atau 0,5 - 1 gram berat kering miselium jamur Basidiomycetes; campuran tersebut kemudian diteteskan setetes demi setetes ke dalam campuran kalsium klorida 0,1 M dan asam borat 5 – 8% dalam kondisi dingin (4oC) dan disertai pengadukan selama 1 jam sehingga terbentuk beads; beads dibilas dengan akuades hingga bersih dari ion klorida dan disimpan pada suhu kamar.
- Paten
- Tersertifikasi
- - 25 November 2016
- Detail

METODE PEMBUATAN LAPISAN DIFUSI GAS PEMFC MENGGUNAKAN SERBUK DAN POTONGAN SERAT KARBON DARI BAHAN ALAM
Suatu metode pembuatan lapisan difusi gas (GDL) untuk PEMFC menggunakan serbuk dan potongan serat karbon dari bahan alam yang terdiri dari: tahap pertama pembuatan serbuk dan potongan serat karbon konduktif dan berpori (10) yaitu mengkarbonisasi serat alam menjadi karbon konduktif dan berpori melalui pirolisis dalam tungku udara terbatas atau gas inert (gas N2/Argon) pada suhu 450oC-500oC selama 1-3 jam hingga terbentuk arang dan dilanjutkan pirolisis dalam tungku yang dialirkan gas nitrogen (N2) pada suhu 1300oC-2000oC; tahap kedua pembentukan adonan (11) yaitu: melarutkan etilen vinil asetat (EVA) dan polietilen glikol (PEG) dalam silen dengan pengadukan dan pemanasan secara simultan pada suhu 60oC-90oC selama 10-30 menit, kemudian menambah ke dalamnya serbuk dan potongan serat karbon dengan pengadukan dan pemanasan pada suhu 60oC-90oC selama 40-60 menit dan melanjutkan pada suhu sekitar 200oC selama 20-30 menit; tahap ketiga pembentukan lembaran komposit karbon (12) yaitu mencetak adonan campuran karbon menjadi lembaran komposit karbon dengan teknik cor membentuk lembaran dalam rentang waktu 5-30 detik, mengeringkan pada suhu ruang, lalu meratakan permukaan menggunakan teknik roling dengan tebal tertentu untuk mendapatkan lembaran dengan tebal 0,2-0,4 mm; tahap keempat memberikan lapisan hidrofobik (13) dengan teknik pencelupan dalam suspense hidrofobik 10%-30% selama 5-20 menit, mengeringkan pada suhu ruang, selanjutnya memanaskan pada suhu 330oC-380oC selama 20-60 menit hingga mendapatkan GDL konduktif, berpori, rata kedua permukaannya dan hidrofobik.
- Paten
- Tersertifikasi
- - 25 November 2016
- Detail