Pencarian Hak Kekayaan Intelektual

Hak Cipta

Pembelajaran Hak Kekayaan Intelektual (HKI) Secara Online Untuk Peneliti

  • Hak Cipta
  • Tersertifikasi
  • - 25 Desember 2011
  • Detail
Paten

Metode Pembuatan Kit Untuk Mendeteksi Human Papiloma Virus Penyebab Kanker Leher Rahim

Human Papilloma Virus merupakan DNA virus dari golongan Papillomaviridae, dan masih berkerabat dekat dengan Poliovirus dan merupakan penyebab kanker leher rahim. Selama ini, deteksi kanker leher rahim (kanker serviks) banyak dilakukan dengan metode pap smear, yang mempunyai kelemahan dalam melacak infeksi virus sebelum periode pra-kanker CIN-I. pendekatan yang lebih modern adalah melakukan analisa berbasis DNA HPV, yang mampu mendeteksi dengam lebud dini dan akurat. invensi ini menekankan metode pembuatan kit untuk mendeteksi HPV varian indonesia, sehingga proses deteksi akan lebih tepat ang akurat. invensi ini dilakukan dengan tahapan melakukan seleksi gen varian HPV, melakukan seleksi gen varian HPV hasil amplifikasi dengan real time PCR menggunakan primer spesifik, melakukan high resolution melting analysis untuk mengkonstruksi klaster DNA HPV, melakukan pengurutan DNA berdasarkan klaster high resolution melting analysis untuk menganalisa perbedaan basa tunggal gen varian HPV dan melakukan perancangan primer PCR berdasarkan hasil sekuen.

  • Paten
  • Tersertifikasi
  • - 15 Desember 2011
  • Detail
Paten

Peralatan Pencuci dan Penyaring Material

invensi yang diajukan berhubungan dengan suatu peralatan penyaringan dan pencucian material yang terdiri dari komponen-komponen sebagai berikut : corong atau pengumpan bahan (1) dipasang pada bagian atas extruder (2a) dimana didalamnya terdapat screw extruder (2b) yang berputar melalui puli (3) dan puli (3) tersebut berputar melalui sabuk transmisi (4) dengan digerakan dari sumber penggerak (5), roda gigi dan rantai (7) dipasang untuk memutar drum rotari (8) yang bagian ujungnya berbentuk kerucut dari sumber penggerak (6), lubang-lubang (9) disediakan disekililing drum rotari (8) yang bagian ujungnya berbentuk kerucut dan silinder magnetik (11) dipasang pada bagian drum rotari (8) yang bagian ujungnya berbentuk kerucut untuk memisahkan bahan ferro yang akan melalui penyalur ferro (12a) dan bahan non ferro akan melalui penyalur non ferro (12b). dudukan (10a) dipasang untuk menopang bagian extruder (2a) dan roda gigi dan rantai (7) sedangkan dudukan (10b) untuk menopang drum rotari (8) yang bagian ujungnya berbebtuk kerucut. pipa air berlubang (16) untuk menyalurkan percikan air dalam unit pencucian sedangkan bak penampung (13) dipasang dibawah drum rotari (8) yang bagian ujungnya berbentuk kerucut sebagai tempat penampung sisa air pencucian dalam bak penampung untuk disalurkan melalui sisa air pencucian (15) menuju corong atau pengumpan bahan (1)

  • Paten
  • Tersertifikasi
  • - 15 Desember 2011
  • Detail
Paten

Metode Kokultur Bacillus Megaterium dengan Monascus Purpureus Untuk Menghasilkan Produk Fermentasi Tanpa Sitrinin

ketesediaan produk deras merah yang bebas dari kandungan sitrinin yang bersifat nefrotoksik, hepatoksik dan karsinogenik adalah kebutuhan yang sangat mendesak. Invensi ini bertujuan untuk menyedikan bahan baku industri hasil fermentasi monascus yang tidak mengandung sitrinin. invensi ini menggunakan metode kokultur bacillus magaterium dengan monascus purpureus dalam pembuatan beras fermentasi untuk menghasilkan hasik fermentasi yang bebas sitrinin. keunggulan invensi ini adalah mampu menyediakan produk fermentasi yang tidak mengandung sitrinin dan aman bagi kesehatan yang dapat dimanfaatkan di industri farmasi, kosmetik, makanan dan minuman.

  • Paten
  • Tersertifikasi
  • - 15 Desember 2011
  • Detail
Paten

PROSES PEMBUATAN VAKSIN FASCIOLOSIS DENGAN TEKNIK RADIASI

-

  • Paten
  • Tersertifikasi
  • - 01 Desember 2011
  • Detail
Paten

Proses Pembuatan Beton Dengan Pengisi Serat Karbon dari Serat Alam dan Produk yang Dihasilkannya

Invensi ini berkaitan dengan suatu proses pembuatan beton dari campuran semen, pasir, silica fume, serat karbon dari serat sisal, serat bambu dan sabut kelapa, air dan karboksimetilselulosa (CMC) diawali dengan melarutkan CMC sebanyak 0,5 - 2,0 % dari berat semen ke dalam air sebanyak 20-30% dari berat semen dan memanaskannya dengan suhu 80-110ºC selama 1-3 jam, kemudian menyimpan dalam suhu kamar selama 20-24 jam. Selanjutnya serat karbon dari serat alam sebanyak 0,5 - 2,0 % dari berat semen dengan panjang 5-15 mm dicampurkan dengan silica fume sebanyak 5% dari berat semen ke dalam larutan CMC dan mengaduknya selama 5-20 menit. Pada bagian lain dicampurkan pasir ke dalam semen dengan berat 50-150% dari berat semen pada pengaduk mortar. Campuran CMC, air, dan serat karbon dimasukkan ke dalam campuran semen dan pasir dengan menambahkan air sebanyak 40-60% dari berat semen, kemudian mengaduknya selama 5-10 menit. Campuran yang dihasilkan kemudian dimasukkan ke dalam cetakan beton dan menyimpannya pada suhu ruang selama 20-24 jam. Setelah itu sampel beton diangkat dari cetakan dan direndam dalam air selama 14-28 hari. Berdasarkan hasil terbaik dari nilai konduktivitas, kuat tekan dan kuat patah beton yang dihasilkan, maka untuk pembuatan beton lebih disukai penambahan serat karbon bambu dengan perendaman KOH 15% dengan kadar 2,0% dari berat semen; dan untuk serat karbon sabut kelapa dengan perendaman KOH 20% dengan kadar 1,0 % dari berat semen.

  • Paten
  • Tersertifikasi
  • - 01 Desember 2011
  • Detail
Paten

Sistem Bakteriofiltrasi Menggunakan Limbah Sekam Padi dan Formulasi Bakteri yang Digunakan

Invensi ini berkaitan dengan suatu sistem bakteriofiltrasi untuk penyaring air laut resirkulasi dan komposisi bakteri yang digunakan pada sistem tersebut berasa dari wilayah Indonesia dan sekam padi sebagai sumber karbon dan media perlekatan bakteri,sehingga dapat menurunkan konsentrasi fosfat,nitrat dan ammoniak di dalam air laut sampai batas baku mutu yang diperbolehkan, serta menjaga kondisi air laut yang mampu mendukung kehidupan biodata budidaya. Invensi ini diwujudkan dengan suatu wadah yang dipisahkan oleh suatu sekat sehingga menjadi dua kabin,di mana pada kabin satu merupakan tempat untuk menapung biodata peliharaan dan untuk menempatkan peralatan filtrasi, kabil dua digunakan untuk menumbuhkan mikroalga pengguna nitrat. Peralatan filtrasi yang digunakan berupa protein skimmer,fluidizer,pompa kedap udara; peralatan untuk menumbukan mikroalga pengguna nitrat yang berupa bak dan aerator, dan agen-agen pengisi biofilter berupa bakteri pengurai protein, bakteri nitrifikasi, bakteri denitrifikasi, dan sekam padi.

  • Paten
  • Tersertifikasi
  • - 29 November 2011
  • Detail
Paten

Sediaan Inokulum Silase

Invensi ini berhubungan dengan sediaan inokulum silase, khususnya berupa kombinasi bakteri asam laktat dan khamir dalam sediaan cair untuk pengawetan hijauan pakan ternak khususnya ternak ruminasia dengan komposisi dalam 1 liter sediaan inokulum cair mengandung sel L. plantarum 10.12-10.15 cfu, sel S. cerevisiae 10.9-10.11 cfu, medium deMan Rogosa Sharpe 30-40 g, medium cair malt extract: 7,5-10,0 g. Proses pembuatan sediaan inokulum silase dilakukan dengan tahapan 1) mengislasi bakteri asam laktat; 2) mengisolasi khamir; 3) menumbuhkan bakteri asam laktat dan khamir pada medium selektif. sediaan inokolum silase pada invensi ini memiliki karakteristik stabil dalam kondisi aerob, menghambat pertumbuhan bakteri Clostridia spp. serta meningkatkan kecernaan pakan hijauan yang di buat silase.

  • Paten
  • Tersertifikasi
  • - 29 November 2011
  • Detail
Paten

Komposisi Mie Instan Berbahan Baku Utama Tepung Jagung dan Tapioka Serta Proses Pembuatan

Invensi ini berupa produk mie instan berbahan baku utama tepung jagung sebanyak 45-50%, lebih disukai 48,35%, pati tapioka sebanyak 10-15%, lebih disukai 12,09%; bahan baku tambahan air sebanyak 35-50%, lebih disukai 37,56%, guargum sebanyak 0,50-0,70%, lebih disukai 0,60%, natrium tri poly phospat sebanyak 0,20-0,30%, lebih disukai 0,26%, baking powder sebanyak 0,10-0,30%, lebih disukai 0,18%, telur ayam sebanyak 0,40-0,60%, lebih disukai 0,56%, dan garam sebanyak 0,30-0,50%, lebih disukai 0,40%. tahapan proses pembuatan mie instan berbahan tepung jagung dan tapioka adalah penimbangan bahan, pemasakan tepung jagung, pembentukan gel tapioka, pencampuran gel tapioka dengan tepong jagung dan bahan penunjang lainnya, pembentukan adonan, pembentukan lembaran adonan, pemotongan lembaran jadi untaian mie, pengukusan dan penggorengan. mie instan yang di hasilkan memiliki karakteristik: kadar air 6,75%, abu 1%, protein 13,20%, lemak 16,6%, karbohidrat 38,33%. sifat fisik mie instan jagung ini adalah kekerasan 4438 gf, elastisitas 51,12%-228,7%, kekenyalan 0,5 gf dan KPAP (kehilangan padatan akibat pemanasan) 20,43%.

  • Paten
  • Tersertifikasi
  • - 29 November 2011
  • Detail
Paten

Alat Untuk Transportasi Biota Hidup (Udang dan Ikan)

inventasi ini merupakan suatu piranti untuk transportasi biota hidup (udang dan ikan) -termasuk hasil perikanan budidaaya, ikan alam yang dapat dikonsumsi dan ikan hias untuk selanjutnya dalam klaim ini di sebut sebagai "udang galah hidup", yang dapat mempertahankan kualitas airberupa suatu bak penampung bersisi air bersih (11) yang didalamnya berisi keranjang (12) yang berfungsi untuk menempatkan udang galah hidup, susunan silinder berongga (13) dengan jumlah sekurang-kurangnya 8 buah silinder yang tertutup pada bagian atasnya yang berfungsi untuk menyaring air dalam bak penampung, susunan pipa alas silinder (14) yang terhubung dengan bagian bawah dari masing-masing silinder yang berfungsi untuk mengalirkan air menuju pompa sirkulasi (15), suatu pompa yang berfungsi untuk mensirkulasikan air ke dalam bak penampung ke dalam silinder, dimana di dalam silinder tersebut ditempatkan suatu busa (134) sebagai penyaring pada bagian tengah busa tersebut disisipkan suatu batang penusuk (135) berfungsi sebagai penopang busa tersebut.

  • Paten
  • Tersertifikasi
  • - 29 November 2011
  • Detail