Pencarian Hak Kekayaan Intelektual

PROSES PEMBUATAN BAWANG HITAM
Invensi ini berkaitan dengan suatu proses pembuatan bawang hitam, khususnya proses pembuatan bawang hitam melalui tahapan- tahapan: membersihkan bawang putih, membungkus bawang putih dengan alumunium foil, memanaskan penangas air yang berisi air pada suhu 70-75°C dengan kelembaban 85-90%, menyusun bawang putih yang telah dibungkus alumunium foil dalam penangas air, memeram bawang putih pada penangas air, mengeluarkan bawang hitam yang telah diperam, dan mengemas bawang hitam. Bawang hitam yang dihasilkan memiliki karakteristik intensitas warna coklat pada OD 2,685, kapasitas antioksidan 89-92%, total flavonoid 16000-28000 ppm dan total fenolat 130000-160000 ppm.
- Paten
- Tersertifikasi
- - 04 September 2018
- Detail

BATERAI LITIUM ION TRAKSI BERBAHAN DASAR ANODA NATRIUM ZIRKONIUM TITANAT DAN KATODA LITIUM MANGAN FERO SILIKA FOSFAT BERLAPIS KARBON
Invensi ini bertujuan untuk menyediakan suatu baterai litium ion yang terdiri dari anoda berbahan dasar natrium zirkonium titanat dan katoda lithium mangan silicon ferro phosphate berlapis karbon. Baterai litium ion ini membutuhkan 10 bahan lembaran katoda litium mangan fero silica posfat dan lembaran anoda natrium litium zirconia titanat dan lembaran separator, sehingga baterai litium ion ini berbasis atau berjenis litium metal posfat. Sel baterai litium berbentuk sel baterai litium ion yang dapat diisi ulang (rechargeable). Elektrolit cair yang digunakan adalah elektrolit campuran (mixing ) antara LiPF6 dan LIBOB dengan perbandingan tertentu. Sel baterai ini digunakan untuk aplikasi beban dinamis yang membutuhkan kecepatan charging dan discharging, seperti di kendaraan listrik. Baterai litium ion ini potensial pada tegangan 0,5 v sampai dengan 3,2 v.
- Paten
- Tersertifikasi
- - 04 September 2018
- Detail

PROSES PRODUKSI INGREDIEN FUNGSIONAL PEPTIDA BIOAKTIF DARI HIDROLISAT KEDELAI MEMBANTU PENYERAPAN MINERAL
Invensi ini berkaitan dengan proses produksi hidrolisat kedelai mengandung peptida bioaktif yang dapat membantu meningkatkan penyerapan mineral (zat besi dan kalsium) dalam tubuh. Proses produksi Proplus meliputi perendaman (4,5 ± 0,5) jam, hidrolisis mekanis dengan alat steamblasting (tekanan 3,2 ± 0,2 Bar selama 15,2 ± 2 menit), penghancuran kedelai hasil proses steam blasting, hidrolisis secara enzimatis (suhu 60oC ± 0,1oC selama 2,2 ± 0,2 jam) menggunakan enzim protease bromelain dan enzim amilase, menghasilkan bubur hidrolisat kedelai yang merupakan produk antara atau bahan baku ingredien aktif biopeptida. Produk bubur hidrolisat kedelai dapat diproses lebih lanjut menjadi makanan berbentuk granul, flake atau tepung ekstrak hidrolisat kedelai (Proplus). Proplus dibuat dengan proses ekstraksi bubur hidrolisat kedelai menggunakan alat sentrifus, ekstrak yang terbentuk ditambahkan maltodekstrin hingga total padatan sebesar (25 – 30)%. Pengeringan ekstrak menggunakan alat spray dryer. Bubur hidrolisat kedelai mengandung protein larut sebesar (26 – 53)%, berat molekul protein berkisar pada 2 – 20 Kd. Sedangkan Proplus mengandung protein larut sebesar (10 – 30)mg/gram, berat molekul protein berkisar (2 – 20 Kd), kelarutan sebesar (80 – 90)%, dan Total protein (Kjehdal) ± 16,15 %.
- Paten
- Tersertifikasi
- - 03 September 2018
- Detail

FORMULA MI INSTAN BERBASIS PATI SAGU
Mie instan sangat populer sebagai makanan selingan pengganti nasi di Indonesia. Tepung terigu merupakan bahan baku utama mi 5instan dan sampai saat ini masih impor. Penggunaan bahan baku non terigu seperti pati sagu memiliki keterbatasan pada kualitas mi yang dihasilkan. Formulasi mi dengan bahan-bahanpati sagu80-90%, tapioka, pati termodifikasi, tepung kentang, tepung isolat protein kedelai, xanthan gum, gliserol monostearat, dan air. Hasil 10pengukuran elongasi mi instan diperoleh 11.096 gF hal ini 3 kali lipat lebih tinggi dibandingkan mi instan yang lain. Formula mi instan berbasis pati sagu sebagaimana klaim 1, memiliki kandungan nilai gizi kadar air 3.40 %; kadar lemak 30.44% , kadar protein 2.23%, kalori 395.67 Kcal/100g,dan tidak mengandung gluten.
- Paten
- Tersertifikasi
- - 03 September 2018
- Detail

PERISAI RADIASI UNTUK BORON NEUTRON CAPTURE THERAPY
Telah dilakukan pembuatan perisai radiasi berbahan parafin yang dilapisi casing aluminium sesuai dengan desain pemodelan. Casing aluminium berfungsi untuk menjaga struktur parafin tetap utuh ketika terjadi perubahan suhu saat proses radiasi berlangsung. Pemodelan perisai radiasi neutron untuk fasilitas Boron Neutron Capture Therapy (BNCT) dilakukan pada sekeliling ruangan iradiasi. Pemodelan mencakup pemilihan ketebalan perisai radiasi. Perisai diharuskan mampu menahan radiasi yang keluar ruangan sehingga dosis radiasi berada di bawah ambang dosis bagi pekerja radiasi sebesar 20 mSv/tahun. Bahan yang potensial digunakan sebagai perisai radiasi diantaranya grafit, timbal dan parafin. Pemodelan dan perhitungan laju dosis neutron dilakukan dengan menggunakan program Monte Carlo N Particle Version Extended (MCNPX). Uji fungsi perisai radiasi parafin juga telah dilakukan untuk tujuan validasi terhadap desain. Batas laju dosis radiasi disarankan kurang dari 10 μSv/jam untuk asumsi perhitungan waktu kerja 8 jam per hari dan 5 hari per minggu. Dengan ruangan iradiasi berukuran panjang 30 cm, lebar 30 cm dan tinggi 30 cm, ketebalan minimum perisai radiasi parafin dipilih adalah 35 cm ke depan, 75 cm ke samping kanan, 75 cm ke samping kiri, 57,5 cm ke atas dan 57,5 cm ke bawah.
- Paten
- Tersertifikasi
- - 03 September 2018
- Detail

Sistem Aplikasi Web GIS untuk Pemantauan Sumber Daya Alam dan Lingkungan di Provinsi Kepulauan Riau
- Hak Cipta
- Tersertifikasi
- - 30 Agustus 2018
- Detail

Metode Penurunan Kandungan Sulfur Dan Abu Pada Batubara Menggunakan Asam Organik
Invensi ini berhubungan dengan metode untuk menurunkan kandungan sulfur dan abu pada batubara, khususnya berupa suatu metode untuk menurunkan kandungan sulfur dan abu yang ada pada batubara sebagai bahan bakar dengan cara perendaman, pengadukan dan pemanasan menggunakan zat aktif sejenis asam oksalat,asam citrat, asam acetat, asam laktat dan peroksida yang terdapat pada sari buah belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi) atau bahan alami lainnya dengan perwujudan melalui tahapan pengambilan zat aktif yang terdapat pada buah belimbing wuluh dengan cara penghancuran dan pemerasan, yang dilanjutkan dengan perendaman batubara, pengadukan dan pemanasan, penyaringan, pembilasan serta pengeringan sehingga di dapat batubara yang kandungan sulfur dibawah 1,0% dan abu dibawah 10%.
- Paten
- Tersertifikasi
- - 28 Agustus 2018
- Detail

METODE PEMBUATAN BIOPLASTIK DENGAN PENAMBAHAN MATERIAL CARBON NANOTUBES (CNT) DAN PRODUK YANG DIHASILKANNYA
Invensi ini berupa suatu metode pembuatan bioplastik termodifikasi yang bersifat semikonduktif dengan bahan dasar pati jagung dan gliserol dengan perbandingan 3:1 serta CNT sebanyak 1% dari jumlah total dengan tahapan invensi ini terdiri dari mencampurkan pati jagung dan gliserol; menambahkan CNT; melakukan pencampuran menggunakan blender; mengeringkan hasil pencampuran dalam oven; dan melakukan proses cetak panas (compression molding), sehingga menghasilkan suatu bioplastik berbahan dasar pati jagung dengan penambahan CNT yang memiliki kuat tarik 3,5-4,5 MPa, modulus elastisitas 30-60 MPa dan hambat jenis 3,5xl05-4, 5xl05 Ω.m.
- Paten
- Tersertifikasi
- - 28 Agustus 2018
- Detail

METODE PEMBUATAN BIOPLASTIK BERBAHAN DASAR JAGUNG DAN PRODUK YANG DIHASILKANNYA
Invensi ini berupa suatu metode pembuatan bioplastik dari pati jagung dengan penambahan gliserin sebagai plastisizer pada perbandingan 3,5:1. Metode pembuatan bioplastik pada invensi ini dilakukan dengan proses pencampuran pati jagung dan gliserin dengan perbandingan 3,5:1 menggunakan blender dan melakukan ekstrusi menggunakan ekstruder sehingga menghasilkan pelet bioplastik yang dapat dicetak dengan proses cetak panas untuk membentuk pelat bioplastik. Berdasarkan invensi ini, diperoleh pelat bioplastik yang memiliki nilai kuat tarik sebesar 4-5 MPa, modulus elastisitas 35-45 MPa, dan densitas 1,34 g/cm3.
- Paten
- Tersertifikasi
- - 28 Agustus 2018
- Detail