Pencarian Hak Kekayaan Intelektual

Paten

METODE STERILISASI TEPUNG TELUR AYAM ARAB BEBAS KONTAMINAN

Invensi ini berkaitan dengan metode pembuatan tepung telur ayam arab bebas kontaminan (steril) untuk menyediakan bahan pangan fungsional siap konsumsi dan bahan baku industri. Aspek pertama dari invensi ini adalah metode pembuatan tepung telur ayam arab. Bagian putih telur dan kuning telur ayam arab digunakan dalam proses pembuatan tepung menggunakan mesin spray dryer. Aspek kedua dari invensi ini adalah metode pengemasan tepung telur ayam arab. Pengemasan tepung telur ayam arab dilakukan menggunakan plastik emboss vacuum untuk menghasilkan produk yang dikemas dalam kondisi kedap udara. Hal ini untuk menurunkan peluang interaksi antara materi yang dapat teroksidasi pada saat proses sterilisasi. Aspek ketiga dari invensi adalah metode sterilisasi tepung telur ayam arab menggunakan teknik iradiasi gamma. Teknik iradiasi gamma digunakan untuk menghasilkan tepung telur ayam arab bebas kontaminan. Dosis yang digunakan adalah 10kGy dan diiradiasi pada suhu ruang. komposisi nutrien produk tersebut adalah moisture sebesar 4,59%, bahan organik sebesar 93,86%, abu sebesar 6,14%, protein kasar sebesar 46,72%, lemak kasar sebesar 35,76%, kalsium sebesar 19,26%, Fosfor sebesar 14,08, Kalium sebesar 29,07%, Iodium sebesar 51,93 ppm.

  • Paten
  • Terdaftar - Formalitas Terpenuhi
  • - 26 Februari 2024
  • Detail
Paten
B-2645/III.11.2/HK.01/6/2024

KOMPOSISI MI INSTAN NON TERIGU DENGAN PENAMBAHAN GLUKOMANAN DAN PROSES PEMBUATANNYA

Pembuatan formula mi non terigu dengan penambahan Glukomanan menggunakan bahan-bahan berupa tepung beras, tapioka, Glukomanan, tepung telur kuning, tepung telur putih, guargum, dan air. Tahapan proses pembuatan mi meliputi pencampuran bahan dengan mixer selama 5-10 menit pada kecepatan tingkat 3-4 (skala pada alat), pengukusan adonan kering selama 15-20 menit, pencampuran adonan semi basah (kadar air sekitar 15-20%) dan pencetakan dengan alat ekstuder sampai terbentuk untaian mi. Selanjutnya untaian mi dilakukan pengukusan selama 15-20 menit, kemudian pengeringan untaian mi ke alat penggoreng tanpa minyak (air fryer) dengan suhu 130-135oC selama 5-7 menit, dan mi dibalik serta dilakukan pengeringan kembali ke alat penggoreng tanpa minyak (air fryer) dengan suhu 130-135oC selama 5-7 menit. Hasil mi instan ini dengan waktu masak 4-4,2 menit pada air mendidih, padatan terlarut yang hilang (cooking loss) adalah 5-6%, penyerapan air (cooking weigth) mencapai 190-200%, serta Whiteness Index sebesar 50,20-50,39. Secara proksimat mi ini mempunyai kadar air 9,00-9,10%, kadar abu 1-1,05%, kadar lemak 0,71-0,76%, kadar protein 16,09-16,16%, kadar karbohidrat 72,93-73,20% energi 363,20-363,55 kkal.

  • Paten
  • Terdaftar - Formalitas Terpenuhi
  • - 26 Februari 2024
  • Detail
Hak Cipta
B-2629/III.6.4/TK.11.01/2/2024

Bi-Project: Aplikasi Penerjemahan Bahasa Isyarat Indonesia (BISINDO) Berbasis Web

Sistem ini memiliki beberapa fungsi, seperti menerjemahkan gerakan isyarat BISINDO kedalam bentuk teks, menyediakan dataset Bahasa Isyarat Indonesia (BISINDO) berupa citra tangan dan citra skeleton yang membentuk isyarat Huruf (A-Z) dan Angka (0-10) untuk kebutuhan riset. Selain itu juga tersedia Application Programming Interface (API) dan fitur Demo yang dapat diakses dan digunakan oleh pengguna

  • Hak Cipta
  • Tersertifikasi
  • - 23 Februari 2024
  • Detail
Paten

PROSES PEMBUATAN MI NON TERIGU BERBAHAN DASAR TEPUNG GLUKOMANAN PORANG DAN PATI SERTA PRODUK YANG DIHASILKANNYA

Invensi ini berhubungan dengan proses pembuatan mi non terigu, lebih khususnya lagi mi non terigu berbahan dasar tepung glukomanan porang, pati singkong atau pati kentang atau pati jagung, glukosa, dan air yang diproses dengan teknik ekstrusi, perebusan pada larutan alkali, perendaman pada larutan glukosa dan pengeringan serta produk yang dihasilkannya. Produk mi non terigu dalam invensi ini terdiri dari: tepung glukomanan porang sebanyak 4-6%, pati singkong atau pati kentang atau pati jagung dengan rasio jumlah pati dan total bahan sebesar 1:20; 1:10; dan 1:6,67, lebih disukai 1:6,67; air sebanyak 83-94%, dan glukosa sebanyak 1-2%. Proses pembuatan produk mi non terigu berbahan dasar tepung glukomanan porang dan pati meliputi: penimbangan, pelarutan, pencampuran, pendiaman, pencetakan dengan alat extruder single screw, penyiapan larutan alkali, perebusan dengan larutan alkali, pembilasan, perebusan dengan air panas, perendaman dalam larutan glukosa, pembilasan, pengeringan, dan pengemasan. Invensi ini memiliki keunggulan yaitu kadar abu rendah sebesar 0,27-0,38%; daya rehidrasi tinggi sebesar 142,5-174,2%; elongasi tinggi sebesar 64,1-170,3%; dan serta kehilangan padatan akibat pemasakan rendah sebesar 1,12%.

  • Paten
  • Terdaftar - Formalitas Terpenuhi
  • - 23 Februari 2024
  • Detail
Paten

FORMULASI DAN METODE PEMBUATAN BERAS ANALOG BERBASIS TEPUNG PORANG DAN TEPUNG MOCAF DENGAN PENAMBAHAN BUBUK SPIRULINA

Invensi ini berkaitan dengan formulasi dan metode pembuatan beras analog berbasis tepung, lebih khusus lagi, invensi ini berhubungan dengan berbasis tepung porang dan tepung mocaf dan dengan penambahan bubuk spirulina sehingga menghasilkan beras analog yang memiliki sifat fungsional antidiabetes melalui uji penghambatan enzim α- glukosidase. Suatu beras analog sesuai dengan invensi ini terdiri dari tepung porang dan gliserol monostearat yang dicirikan dengan penmambahan tepung mocaf dan bubuk spirulina untuk pangan fungsional anti diabetes. Metode pembuatan beras analog pada invensi ini antara lain menyiapkan tepung porang (50-60%)dengan ukuran partikel minimal 60 mesh dan kadar air 0-12% b/v; menyiapkan tepung mocaf (20-30%) dengan ukuran partikel minimal 60 mesh dan kadar air 0-12% b/v; mencampur tepung porang (a), mocaf (b), bubuk spirulina, gliserol monostearat, dengan tambahan air panas pada suhu 90- 100oC dengan perbandingan 15-25% dari total berat; mengaduk campuran (c) selama 10- 15 menit; memasukkan dan mencetak dengan mesin ekstruder ulir tunggal menjadi butiran beras; mengeringkan dengan suhu 90-100oC selama 2-3 jam sehingga mendapatkan beras porang dengan kadar air kurang dan 12%; mengemas dalam kemasan vakum sehingga mendapatkan beras analog.

  • Paten
  • Terdaftar - Formalitas Terpenuhi
  • - 23 Februari 2024
  • Detail
Paten

PROSES SINTESIS FURFURAL DARI TANDAN KOSONG KELAPA SAWIT DENGAN MENGGUNAKAN PELARUT KOMBINASI KOLIN KLORIDA-ASAM OKSALAT-ETILEN GLIKOL SISTEM BIFASA DENGAN METIL ISOBUTIL KETON

Furfural merupakan bahan turunan dari biomassa yang bayak penggunaanya. Furfural digunakan dalam pelarut organik pada proses pemurnian minyak bumi maupun sebagai pelarut pada proses kosmetik, pembuatan tinta, plastik, antasid, adesif, nematisida, fungisida, pupuk, dan perasa makanan. Pada invensi ini proses sintesis furfural menggunakan pelarut bifasa kombinasi kolin klorida, asam oksalat dan etilen glikol (CHOAEG)/MIBK dihasilkan furfural dengan suhu yang lebih rendah dan menggunakan pelarut yang lebih ramah lingkungan. Sistem bifasa CHOAEG/MIBK yang digunakan untuk memproduksi furfural dilakukan pada jumlah substrat 10% b/v dengan rentang suhu 100-150oC, rentang waktu proses 15-120 menit, rasio biphasic 1:1-1:4 v(CHOAEG)/v(MIBK). Proses ini menghasilkan furfural dengan yield 39.04% dari hemiselulosa atau 5.46% dari TKKS.

  • Paten
  • Terdaftar - Formalitas Terpenuhi
  • - 22 Februari 2024
  • Detail
Hak Cipta
B-2325/III.6.4/TK.11.01/2/2024

RAMSIS: Reliability, Availability, Maintainability, And Safety Information System

RAMSIS (Reliability, Availability, Maintainability, and Safety Information System) merupakan sistem informasi berbasis web yang digunakan untuk melakukan pendataan (asset register) dari sebuah sistem, subsitem, atau komponen kritikal yang digunakan dalam development produk terutama dalam bidang transportasi seperti mobil, kereta, pesawat, kapal, motor, dan lain sebagainya. Sistem ini melakukan pendataan terhadap 2 metode utama yang biasa digunakan dalam RAMS yaitu Failure Mode Effect Analysis (FMEA) dan Fault tree analysis (FTA). Metode analisis ini terutama digunakan dalam rekayasa keselamatan dan rekayasa keandalan untuk memahami bagaimana sistem bisa gagal, untuk mengidentifikasi cara terbaik untuk mengurangi risiko dan untuk menentukan tingkat kejadian kecelakaan keselamatan atau tingkat sistem tertentu (fungsional) kegagalan.

  • Hak Cipta
  • Tersertifikasi
  • - 21 Februari 2024
  • Detail
Paten
B-977/III.5.4/HK.01.00/2/2024

PROSES ENKAPSULASI HIDROLISAT PROTEIN IKAN (HPI) LEMURU MENGGUNAKAN TEKNIK SPRAY DRYING

Invensi ini mengenai proses enkapsulasi HPI lemuru sehingga diperoleh serbuk hidrolisat protein ikan yang lebih stabil dan mudah larut. Produksi HPI lemuru cair dilakukan melalui serangkaian proses antara lain memasukkan ikan yang sudah dibersihkan dari tulang dan isi perut ke dalam suatu alat penghancur, menambahkan air pH 6 - 7 dengan perbandingan ikan dan air 1 : 4, menghaluskan ikan sampai diperoleh bubur ikan, memindahkan bubur ikan dengan pompa ke dalam reaktor pada kondisi suhu 45-55oC, menambahkan larutan enzim alkalase kedalam bubur ikan pada konsentrasi 0,25-0,75%, mengaduk campuran bubur ikan dan enzim pada suhu 45-55oC, kecepatan agitasi 65 - 125 rpm selama 5-8 jam, menghentikan reaksi enzimatis dengan cara menaikkan suhu sampai dengan 85-90oC selama 5-10 menit, melakukan pemisahan biomassa menggunakan penyaringan vakum, melanjutkan pemisahan biomassa dengan sentrifugasi pada kecepatan 4000-5000 rpm selama 10-15 menit sehingga dihasilkan HPI lemuru cair, mencampurkan HPI lemuru cair dan bahan carrier dengan konsentrasi 10-30%b/v, mengaduk campuran pada kecepatan 500-900 rpm, sampai homogen, dan mengeringkan produk enkapsulasi HPI menggunakan alat spray dryer pada suhu inlet 90-100°C dan suhu outlet 80-85°C dan flow rate 200mL/h sampai diperoleh produk bubuk kering enkapsulasi HPI lemuru.

  • Paten
  • Terdaftar - Formalitas Terpenuhi
  • - 21 Februari 2024
  • Detail
Hak Cipta
B-2378/III.4.10/TK.11.01/2/2024

Dataset Area Rawan Genangan Akibat Kenaikan Muka Air Laut (Sea Level Rise) Desa Baru, Desa Lalang Dan Desa Bukulimau

Peta ini memberikan gambaran detail wilayah rawan genangan akibat kenaikan muka air laut di Desa Baru, Desa Lalang, dan Desa Bukulimau. Dengan memanfaatkan data geospasial yang terbaru, peta ini mengintegrasikan data topografi, fitur pantai, dan proyeksi permukaan laut untuk mengidentifikasi wilayah yang berisiko tinggi terkena dampak genangan akibat kenaikan muka air laut. Peta ini berfungsi sebagai dasar pertimbangan bagi para pengambil keputusan, membantu dalam perumusan perencanaan wilayah yang berketahanan dan alokasi sumber daya untuk meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat. Dengan memahami wilayah tertentu yang rawan banjir, warga dan pemangku kepentingan dapat berkolaborasi dalam mencari solusi berkelanjutan untuk mengatasi tantangan kenaikan permukaan air laut, sehingga menciptakan lingkungan wilayah yang berketahanan dan adaptif di desa Baru, Lalang, dan Bukulimau.

  • Hak Cipta
  • Tersertifikasi
  • - 20 Februari 2024
  • Detail
Paten
NOTA DINAS Nomor B-1002/III.5.7/HK.01.00/2/2024

SISTEM INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH (IPAL) DOMESTIK KOMBINASI BIOFILTER ANAEROB-AEROB DENGAN MEDIA PLASTIK TERSTRUKTUR DILENGKAPI DENGAN BIOFILTER MEDIA KERIKIL

Invensi ini berkaitan dengan suatu sistem instalasi pengolahan air limbah domestik kombinasi proses biofilter anaerob-aerob menggunakan media dari bahan plastik terstruktur sarang tawon dilanjutakn dengan biofilter dengan media batu kerikil/batu pecah. Prosesnya terdiri dari bak ekualisasi (20), pompa umpan air limbah (30), reaktor IPAL-1 (40), reaktor IPAL-2 (50), pompa sirkulasi (55), bak biofilter media kerikil (60), bak khlorinasi (70), kontaktor klor tablet (80), flow meter (90), blower udara (100), pompa dosing (110) dan tangki kimia (120) untuk kontrol pH air, serta filter penghilang bau (130). Ruang biofilter di Reaktor IPAL-1 dan Reaktor IPAL-2 diisi media terstruktur sarang tawon. Udara untuk aerasi di Reaktor IPAL-1 dan Reaktor IPAL-2 dipasok menggunakan blower udara melalui beberapa jalur pipa udara (47) yang masing-masing dilengkapi dengan valve pengatur untuk mengatur distribusi udara agar merata. Dengan adanya valve pengatur aliran udara di tiap pipa yang masuk ke biofilter-1 (44), biofilter-2 (45), Biofilter -3 (52) dan biofilter-4 (53), proses pengolahan dapat dilakukan secara anaerob, aerob atau kombinasi anaerob-aerob, dengan keunggulan operasionalnya sangat mudah, lumpur yang dihasilkan sedikit, dapat menghilangkan polutan organik, amoniak, phospor, serta padatan tersuspensi dengan baik.

  • Paten
  • Terdaftar - Formalitas Terpenuhi
  • - 20 Februari 2024
  • Detail